Part 9 : Kalau Gak Sekarang, Kapan Lagi?

997 125 53
                                    




Pada malam hari yang cukup indah karna bulan purnama menampakan cahaya yang cukup terang untuk menyinari malam yang gelap di kota Bandung, di tambah dengan semilir angin malam yang masuk melalui jendela cukup membuat suasana menjadi terlihat sangat tenang dan damai pada waktu itu.

Kinal baru saja kembali dari dapur bersama Lidya setelah melakukan panggilan darurat ke istana memberikan laporan mengenai apa saja dengan hari itu, tentu saja tanpa melaporkan kejadian percomblangan yang di lakukan oleh Adam and The Lovely Family.

"Baik semua berkumpul."

Panggil Kinal pada semua timnya agar segera berkumpul karna sepertinya akan ada yang hendak di sampaikan olehnya. Namun bukannya ikut berkumpul Adam, Nino, Boby, dan Mario malah tetap duduk di tempat mereka masing-masing.

"Adam, Nino, Boby..!! Kalian juga..!! Mario ga usah, dengerin aja dari sana." teriak Kinal yang cukup membuat semua kaget.

"Heh?? Iya-iya maaf di sangka Cuma tim kalian aja." Ucap Adam sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.

"Info pertama. Adam, Boby, Nino, Mario masuk kedalam regu Yankee Bravo untuk tetap melanjutkan misi." Jeda Kinal.

"Yang kedua. Gak ada penjemputan untuk Mario, karna sangat berbahaya bagi keberadaan kami di sini pasti akan terdeteksi musuh apa bila ada penjemputan melalui helikopter."

"Ketiga dan terakhir. Posisi kita ini ternyata sangat dekat dengan posisi intel kita saat melakukan kontak terakhir sebelum dia hilang saat itu, jadi bisa di pastikan bahwa disk itu tidak jauh dari sini. Namun letak pasti tetap tidak ada yang menemukan." Jeda lagi Kinal.

"Besok pagi kita akan melanjutkan pencarian. Posisi kita sekarang berada di sebuah perempatan jalan, lalu kita datang dari arah selatan. Berarti arah utara, timur, dan barat yang harus kita selusuri. Ve, giliran kamu." Perintah Kinal.

"Siap.. Saya akan melanjutkan."

"Baik, berarti besok tim akan di bagi menjadi empat kelompok kecil. Tim pertama akan ke utara, tim dua ke selatan, tim tiga akan ke barat, sedangkan tim empat akan mengawasi kita dari atas gedung ini sekaligus bersama Mario di sini. Selesai." Kata Veranda.

"Baik, tim pertama Saya, Ve, Shani, Viny, Desy ke utara. Tim dua yaitu Tim Naomi, Dhike, Yona, Lidya ke barat. Tim tiga di bawah pimpinan Melody yaitu Jeje, Adam, Nino ke timur. Tim empat Shanju, Boby, bersama Mario lindungi kami dari rooftop tempat ini." Jeda Kinal.

"Esok kita berangkat jam sembilan pagi, ada pertanyaan?" lanjut Kinal bertanya.

"Saya."

"Ya Adam, silahkan."

"Kenapa saya dalam pimpinan dia?" tanyanya menunjuk Melody.

"Karna dia walaupun kecil tapi pangkatnya Serka.... Adam........." yang langsung di jawab Lidya penuh dengan penekanan.

"Belain sambil ngatain, ga ikhlas.." celoteh Melody mendengar penjelasan Lidya.

"Eh?? Hehehe maaf ga tau hehehee..." jawab Adam cengengesan karna baru sadar pangkat Melody lebih tinggi dari pangkatnya.

"Ya sudah sekarang bubar, istirahat." Perintah Kinal.

"Siap...!!"

***

Keesokan paginya semua tim sudah menuju kearah yang di perintahkan kepada mereka masing-masing, bahkan Boby, Shania yang di 'jaga' oleh Mario pun juga sudah berada di posisinya mengawasi ke setiap penjuru menggunakan senjata khas snipernya agar pergerakan tim di bawah mereka menjadi merasa lebih aman.

Regu Intai 1 Yankee BravoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang