Part 12 : Lebih Baik Pulang Nama

1K 116 105
                                    


Promo : Yok di cek Works saya ada cerita baru hehehe...

***

"Lebih baik pulang nama, dari pada gagal di medan tugas.." ~

"Lebih terhormat pulang nama, dari pada harus hidup dengan membocorkan rahasia kesatuan.." ~

***

"Oke, sekarang kalian bisa jelaskan bagaimana bisa dapet tank ini?" introgasi Kinal pada tiga anggota barunya.

"Ya kita awalnya terjun misah kan, terus milih buat terus aja jalan biar ketemu di titik kumpul utama. Pas lagi ngamanin area, kita ngeliat batalyon ini. Muter-muter-muter-muter, akhirnya nemu ini tank hehehe..." jelas Adam.

"Bagus dong sekarang kita punya dukungan kavaleri." Timpal Melody.

"Ga bisa.."

"Emang ga bisa kenapa sih, Mario?" tanya Melody.

"Bensinnya abis tehhhh,,,, terus pelurunya cuma satu itu tadi hahaha..."

"Emang di sekitar sini ga ada?" Shania yang ikut berbicara.

"Kan tadi udah di bilang sayanggg.... kita udah Muter-muter-muter, tapi nemu Cuma itu tank doang satu sama satu pelurunya.." jawab Boby.

"Iya deh, kalau Boby yang bilang aku mah percaya aja hehehee..." ucap Shania manja.

"Kok gua geli ya dengernya..." guman Nino yang tanpa sadar di sebelahnya adalah...

.

.

.

.

.

.

"Ci Shania..... kata Nino... Eummppphhhhh..." yak, Shani coba kembali mengadu.

"APA NINOOO..??"

"Enggaaaaa,,,," teriak Nino yang langsung lari menjauh.

"Hahaha kebiasaan. Oiya letnan, nih kita cuma nemu ini. Tapi pelurunya Cuma ada dua." Kata Mario sambil memberikan sebuah bazoka ringan pada Kinal.

"Yah lumayan lah buat menggantikan dukungan kavaleri hehehe.."

***

Mereka pun melanjutkan perjalanan yang menurut mereka semakin aneh. Hal itu di sebabkan karna setelah serangan tank tadi, selanjutnya belum ada serangan apapun lagi. Sementara jarak mereka dengan tujuan mereka tinggal sepuluh kilo meter lagi, yang menandakan mereka sudah lebih dari setengah perjalanan.

Di tengah jalan tiba-tiba Kinal memutuskan untuk berhenti dan menyuruh semua tim kecuali Naomi untuk bersembunyi di dekat reruntuhan toko-toko yang berada di kiri jalan. Sementara ia dan Naomi tetap di tengah jalan dan coba mencari arah.

"Kita ga salah jalan kan?" tanya Kinal sambil melihat GPS yang di genggam Naomi.

"Engga sih, kalau menurut ni GPS kita tinggal ikutin ini jalan aja." Jawab Naomi sambil membandingan arah GPS dengan peta pada smartphonenya.

"Di sini posisi kita tinggal sepuluh kilo lagi, tapi masih ga ada zombie berkeliaran di sini. Gua kaya merasa di jebak."

"Semoga bukan deh Nal."

Di tengah perbincangan tiba-tiba Kinal melihat ada sekelebat bayangan yang berasal dari arah kiri jalan, dimana tempat itu adalah tempat semua timnya bersembunyi.

Perlahan Kinal berjalan, coba menghampiri ke arah datangnya bayangan itu. Sementara Naomi masih diam di tempatnya, menatap heran pada Kinal.

Duarr..

Regu Intai 1 Yankee BravoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang