Di tengah dinginnya pagi sudah terdengar suara sebuah pesawat jenis Hercules sedang terbang tinggi dan berputar-putar di atas langit kota Bandung. Di tengah bayangan pagi yang masih cukup gelap itu sudah tergambar beberapa payung terjun yang tiba-tiba sudah membentang entah sejak kapan. Sebagian masih berputar-putar di udara, dan dua di antara mereka sudah hampir mendekati tanah. Tak lama mereka berdua sudah mendarat dengan sangat mulus di tengah lapangan sepak bola Pusdik Kopassus Bandung, setelahnya dengan sigap mereka berdua langsung memeriksa daerah mereka mendarat. Setelah di rasa cukup aman sebuah sinyal asap mereka berikan sebagai tanda tempat pendaratan aman bagi mereka.
Payung terjun yang sedari tadi hanya berputar-putar di udara pun satu-persatu mulai mendarat dengan mulus dan pas, tak lupa mereka langsung melipat lagi payung mereka untuk menutupi jejak pendaratan mereka. Hingga tiba dua payung terakhir yang akan mendarat.
Bughhh...
"Aaaaaaaa....."
Jeje yang dari udara melihat itu pun langsung mendaratkan payungnya tepat di sebelah orang yang berteriak tadi dan langsung....
Plakkk....
"Adoohhhhh... ga mukul helm bisa ga sih ci, pusing ini."
"Lagian elu malu-maluin aja sih Des, pasukan elit mendarat pake nyungsep kepala duluan hahahaa.." ujar Jeje pada Desy.
"Kesandung gua Ci elah dah ah." Kata Desy membela diri.
"Halah alasan kau, udah cepet sana rapihin payung lu." Perintah Jeje.
"Iya bu bentar ini pala masih kliengan.."
"Ga ada bentar-bentar Desy cepet segera bereskan. Semua juga ayo cepat." Perintah Kinal yang mendengar ucapan Desy tadi.
"Oiya Yona, Lidya. Kerja bagus." Lanjut Kinal dengan mengangkat jempolnya pada Lidya dan Yona yang tadi melakukan pendaratan pertama dan mengamankan daerah pendaratan bagi yang lain dengan baik.
Namun saat mereka masih sibuk melipat kembali payung terjun mereka, tiba-tiba ada sekitar lima orang mengendap-endap di balik pohon dan mendekat ke arah mereka.
"Kalian semua jatuhkan senjata kalian dan jangan bergerak..!" teriak salah satu dari orang yang mengendap tadi.
Tapi bukannya menjatuhkan senjata, dengan reflek cepat mereka semua malah menodongkan balik senjata pada lima orang yang sedari tadi menodongkan senjata pada mereka.
"Ahaaa,, kalau sekarang gimana? Kalian kalah jumlah kan." Ucap Viny yang langsung di senggol oleh Shani di sebelahnnya.
"Kenapa?" bisik pelan Viny.
"Ini lagi serius tau, kenapa kamu malah seneng coba?" bisik Shani balik.
"Oiya keceplosan hihihihi..."
"Dasar.." ucap Shani sambil kembali mendorong bahu Viny.
.
.
"Dasar lagi kondisi kaya gini itu bocah dua masih sempet-sempetnya bercanda." Ucap Shania malas.
"Biarin mumpung masih hidup." Celetuk Melody.
"Astaga teteh jahat banget hahahaa..."
.
.
"Heh kalian kenapa bercanda, cepat turunkan senjata kalian..!" teriak lagi orang tadi.
"Hey kami TNI, kalian juga kan. Tenang kami teman." Teriak Kinal yang melihat dua dari mereka yang menggunakan seragam.
"Apa bukti kalian teman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regu Intai 1 Yankee Bravo
ספרות חובביםBagai mana jika pulau jawa di serang oleh pasukan zombie?? Siapa yang menciptakan mereka?? Dan bagaimana cara musnahkan mereka??