Pada tengah malam yang sepi di kota Bandung, terdengar suara seseorang sedang bernyanyi dari arah wastafel dekat jendela lantai lima sebuah gedung yang terlihat sudah tak di pakai lagi.
"Di balik pagar dari.. area konstruksi... bahkan gedung yang baru ini pun... suatu saat akan terlupakan..... Baby, scrap and build now.. baby, hancurkanlah semuanya tanpa di atur oleh apapun, lakukanlah semua yang kita inginkan..Beb-"
"Vin, Naomi gimana?" tanya seseorang tiba-tiba dari dalam kegelapan, melihat Viny sedang membersihkan tangannya seusai merawat luka tembak pada Naomi.
"Aaaakkk....." teriak Viny karna kaget akan kedatangan Melody yang tiba-tiba.
"Ga usah teriak gitu kali Vin, kaya ngeliat apa aja sih kamu." Protes Melody.
"Sejak kapan teteh ada di situ?" tanya Viny masih shock.
"Dari sebelum kamu dateng aku udah di sini, Viny."
"Kok aku ga liat ya?"
"Mana aku tau, segala teriak lagi."
"Ya abis teteh tiba-tiba nanya ngagetin, mana putih banget di pojokan gitu. Aku sangka kan apaan putih-putih di pojokan gitu." Masih protes Viny.
"Aku emang putih dari lahir ya. Eh, itu gimana Naomi?" protes Melody dan coba mengebalikan topik perbincangan sebelum lebih jauh. Karna ia jadi sedikit parno juga karna malam itu adalah malam minggu. (eh maap, malam jumat maksudnya wkwkwk..)
"Iya... Udah selesai di tanganin kok, sekarang lagi tidur. Mungkin efek obat jadi ngantuk hehehe.."
"Oh, yaudah. Kamu istirahat sana, besok kita akan banyak pekerjaan menanti."
"Siap..!" jawab Viny hormat dengan senyum mengembang.
Baru selesai Melody mengagetkan Viny, tiba-tiba seseorang datang mengagetkannya.
"Belum tidur teh?" tanya Lidya tiba-tiba saat Viny sudah pergi.
"Eh Lid, bikin kaget tau ga kamu hahaha.."
"Ya maaf, lagian bengong sendirian di pojokan gitu udah kaya, hihhh..." Jawab Lidya sambil berjalan mendekat kearah Melody berdiri menatap keluar jendela.
"Sama aja kamu ya kaya Viny, ngatain aku kaya hantu." Protes Melody yang kemudian mencubit perut Lidya.
"Aaakkk, sakit ih hahaha.."
"Oiya, belum kok. Aku belum tidur, biarin aku ga ngantuk. Sekalian nemenin Mario sama Nino jaga." Ucap Melody menjawab pertanyaan Lidya sebelumnya dan sempat menimbulkan hening sejenak.
"Oiya, kamu udah tau alasan kenapa kita ga dapet serangan besar-besaran padahal posisi kita udah di ketahui musuh?" tanya Melody di tengah keheningan keduanya.
"Aku tadi udah di suruh Kinal kontak sama pusat, mereka bilang taktik kita berhasil. Lima batalyon infantri dan tiga batalyon kavaleri tank di belakang kita sekarang sedang bertempur habis-habisan." Jeda Lidya.
"Jadi fokus utama musuh yaitu melawan batalyon di belakang kita, dan mereka baru menyadari itu hanya umpan saja setelah Viny tertangkap kemarin siang." Jelasnya.
"Kita harus berusaha keras di sini, pengorbanan mereka jangan sampai terbuang sia-sia. Aku tau, sekuat apapun persenjataan yang di kerahkan, pasti akan banyak korban di pertarungan yang keras di belakang kita." Lirih Melody.
"Itu pasti teh. Hidup atau mati, misi ini pasti akan berhasil." Ucap Lidya yang berlalu meninggalkan Melody.
"Oiya, teteh jangan lupa tidur." Teriak Lidya sambil berjalan ke arah pos jaga Nino dan Mario, karna sudah waktunya pergantian jam jaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regu Intai 1 Yankee Bravo
FanficBagai mana jika pulau jawa di serang oleh pasukan zombie?? Siapa yang menciptakan mereka?? Dan bagaimana cara musnahkan mereka??