PART 1 • MAGIC SPELLS

105K 4.7K 113
                                    

PART 1 • MAGIC SPELLS

Terlihat tiga orang gadis tengah bersantai di kantin setelah tadi mereka menyelesaikan kelas yang membuat mereka pusing tujuh keliling.

Kaela terlihat sedang meregangkan semua otot-ototnya yang terasa tegang setelah mengikuti kuis yang tadi tiba-tiba saja diberikan oleh dosen baru itu, dosen killer kedua di kampusnya.

"Ya ampun dosen baru itu, bener-bener deh kalau kasih kuis...ini sudah kuis ketiga yang dia kasih dari pertama kali dia ngajar," ucap salah satu gadis bernama Gisel.

"Nggak papa, mau kuis setiap hari juga aku rela asal bisa lihat Si Tampan itu di depan kelas. Dia itu ganteng pake banget sih…. Sepertinya setelah ini gelar Dosen Hot Guy bakalan dipegang sama Pak Dastan deh, secara kan Pak Gill sudah menikah, jadi aku yakin gelar Dosen Hot Guy kampus ini bakalan jatuh ketangan Pak Dastan, si tampan yang masih single itu."

"Kamu itu ngomong apaan sih, Ly?" tanya Kaela pada sahabatnya yang bernama Shelly.

Semenjak pertama kali Dosen tampan itu mengajar, Shelly memang sudah menyukainya, bahkan menggandrungi pria itu. Bukan hanya Shelly yang terpikat oleh ketampanan Dastan, tapi seluruh mahasiswi di kampus itu pun mulai menggandrungi Sang Dosen, apalagi setelah Gabriel Gillbert—dosen dikampus mereka—yang sebelum ini memiliki gelar Hot Guy itu menikah. Semua fans dan penggemar Gabriel mulai berbalik arah mengidolakan dosen baru itu, Dosen tampan yang masih memiliki status single.

"Aku itu lagi ngomongin calon suamiku kelak," ucap Shelly mengandai-andai.

"Mimpi kamu," sahut Gisel.

"Biar, wekk…."

"Apa sih bagusnya dosen baru itu? Orang menyebalkan seperti dia itu harusnya bukan jadi dosen, tapi dia itu lebih cocok jadi tukang jagal," ucap Kaela.

"Maksudmu, tukang beleh? Kayak yang beleh kepala sapi gitu?"

"Ya, tapi tepatnya tukang beleh kepala cewek-cewek centil kayak kamu," ketus Kaela pada Shelly.

Shelly memegang lehernya sambil bergidik ngeri. Gisel yang melihat tingkah dan ucapan kedua sahabatnya itu hanya bisa terkikik geli.

"Ahh, kamu itu nggak asik Kae…dia itu pria impian semua wanita, pasti banyak perempuan yang antri untuk jadi istrinya," ucap Shelly.

"Kecuali aku, aku benci sama dia! Orang yang nggak pernah tersenyum kayak dia itu apa pesonanya? Wajah kaku kayak tripleks begitu dibilang tampan! Chace Crawford tuh baru tampan."

"Kamu benar-benar benci sama Pak Dastan ya, Kae?" tanya Gisel.

"Sangat-sangat benci, aku benci banget sama Setan satu itu!"

"Apa karena kejadian kemarin?" tanya Shelly

Kaela mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat dia tak sengaja menabrak Dosen Killer itu.

Waktu itu Kaela memang benar-benar tidak sengaja menabrak Dastan karena sedang terburu-buru mengejar kelasnya. Kaela sudah meminta maaf, tapi Dastan tidak terima dengan hal itu karena akibat dari perbuatan Kaela itu membuat kemeja barunya berlumuran kopi yang dibawa olehnya dan pada akhirnya Dastan memaksa Kaela untuk mencuci kemejanya saat itu juga, jika gadis itu tidak mau melakukannya dia akan mengurangi nilai pada mata pelajarannya. Hal itulah yang membuat Kaela kesal setengah mati karena Dosen tampannya itu berlaku sesuka hati, ia menggunakan nilai sebagai ancaman.

"Sudahlah itu juga kan salahmu. Jangan benci sama orang, kualat loh nanti," tutur Gisel.

"Bodo amat! Pokoknya aku benci sama dosen baru itu. Dia itu menyebalkan!"

Marrying the Hot Guy! #Seri2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang