PART 10 • WEDDING INVITATION
Dastan meletakkan undangan pernikahan itu di atas meja kerja Gabriel. Gabriel menatap sahabatnya itu dengan kening berkerut, Dastan sendiri hanya menaikkan kedua alisnya tanpa bersuara seolah menyuruh Gabriel untuk membuka undangan tersebut.
"Ini serius?" Dastan mengangguk. "Bukannya baru beberapa hari yang lalu kamu bilang akan menikah dengan Kaela dalam beberapa bulan lagi, tapi apa ini? Tanggal 25 itu seminggu lagi, Rell!"
"Dan...apa-apaan ini? Satu undangan untuk dua pernikahan! Bagaimana bisa kamu dan Dave melangsungkan pernikahan di hari yang sama?"
"Itulah takdir kedua sahabatmu ini, Gab...kami akan menikah di hari dan waktu yang sama." ucap Dastan sambil tertawa.
Gabriel yang melihat Dastan tertawa seperti itu hanya bisa menggeleng. Dastan yang pada dasarnya adalah pria yang selalu terlihat datar dan dingin itu, kini berubah menjadi pria yang memiliki banyak ekspresi. Dastan memang tidak terlihat seperti biasanya, beberapa hari belakangan ini pria itu selalu tersenyum dan tak jarang ia pun sering tertawa. Gabriel tahu ini semua pasti dikarenakan oleh gadis itu.
"Sepertinya kamu sudah menemukan duniamu kembali, Kawan…."
"Ya...aku juga nggak pernah mengira dia akan membuatku jadi seperti ini, Gab…. Aku kira hati ini sudah mati saat Amelia mencampakkanku, tapi ternyata kepolosan dan kecerobohannya mampu membuat hatiku yang beku ini kembali mencair. Aku merasa hangat saat berada di dekatnya dan aku sangat menginginkannya."
"Wow, sepertinya kamu sudah benar-benar terobsesi padanya, tapi menurutku hal itu sangatlah bagus, karena dengan begini kamu bisa kembali menjalani hidupmu dengan sepenuh hati. Kamu bisa kembali mendapatkan duniamu saat berada di dekatnya, bukan?" Dastan tersenyum dan mengangguk. "Tapi, bukankah gadis itu sangat membencimu? Apa kamu sudah membuatnya jatuh cinta padamu?"
"Ya, dia memang sangat membenciku, terlihat dari caranya mengumpatiku dengan julukan setan, aku yakin dia pasti sangat membenciku. Dia merasa aku ini adalah hama di dalam hidupnya, tapi aku yakin cepat atau lambat aku dapat memenangkan hatinya. Lihat saja nanti," seringainya.
Tekad yang diucapkan Dastan membuat Gabriel tertawa. "Bersemangatlah, aku akan selalu mendukungmu lewat doa, Kawan…." Ucap Gabriel, tertawa.
"Tapi, jangan kamu lupakan saran dan nasihatku beberapa hari yang lalu. Jangan sampai kamu merahasiakan status pernikahanmu pada semua orang, meskipun dia yang memintanya."
"Ya...aku tahu itu, tapi sepertinya dia nggak akan memintanya, walaupun dia memintanya, aku nggak akan menurutinya. Aku tahu saat dia menghindariku kemarin, dia pasti ingin menutupi masalah pernikahan kami dari teman-temannya. Terlihat sekali dia sangat khawatir jika kabar pernikahan kami itu sampai tersebar, tapi aku nggak ingin membuat kabar itu menjadi rahasia, makanya kemarin aku turun tangan untuk membuatnya yakin padaku kalau aku dapat melindunginya dari apapun. Terutama dari mahasiswi yang mengidolakanku saat ini."
Gabriel tertawa kecil, karena bagaimanapun ia pernah berada di posisi Dastan saat ini. Dimana semua mahasiswi di kampus tempatnya mengajar ini mengidolakannya seperti dia itu adalah artis terkenal.
"Aku benar-benar merasa sangat takjub saat awal mengajar di kampus ini. Aku nggak pernah membayangkan jika akan ada banyak mahasiswi yang mengidolakanku? Apa lagi mereka dulu juga pernah mengidolakanmu."
"Apa yang kamu katakan itu memang pernah kualami. Aku juga pernah berpikir seperti itu."
"Sejujurnya aku nggak heran jika kamu diidolakan sampai seperti itu Gab, karena sedari kita masih duduk di bangku SMP, kamu sudah banyak digandrungi gadis-gadis. Aku dan Dave pun sepakat dengan hal itu. Sejak dulu kamu itu sudah populer di kalangan para gadis."
"Perubahan fisikmu 'lah yang membuatmu kini diidolakan oleh fans-ku, Rell."
"Ya, kamu benar. Dulu aku begitu gemuk saat SMP, sampai-sampai nggak ada seorang gadis pun yang mau melirikku, namun entah keajaiban dari mana, saat kuliah, berat badanku berangsur turun dan mulai saat itulah para gadis mulai memerhatikanku."
Dastan tertawa saat mengingat kenangan-kenangan itu. Dia tidak pernah malu dengan keadaannya dulu, walaupun dia gemuk, dia tidak pernah minder, tapi yang membuatnya heran itu, kenapa saat ini ia bisa memiliki tubuh proposional seperti ini? Apa mungkin karena hobi olahraga dan kegemarannya berenang itu membuatnya bisa berubah drastis seperti ini? Sepertinya memang karena hal itu, batinnya.
"Baiklah, minggu depan aku akan mengajak Ky datang ke acara pernikahan kalian berdua. Aku turut senang karena kalian berdua bisa menyusul jejakku," ucap Gabriel sambil menepuk bahu sahabatnya sejak SMP itu.
"Doakan saja malam pertamaku bisa berjalan dengan lancar," ucapan Dastan membuat Gabriel tertawa akan hal itu.
"Astaga, sepertinya kamu terlihat benar-benar sudah nggak tahan, Sobat…."
"Bagaimanapun juga aku ini tetaplah pria dewasa, Gab! Bayangkan saja sudah 30 tahun lamanya juniorku ini menjomblo, prihatinlah sedikit…."
Gabriel tertawa, begitu pun dengan Dastan, keduanya tertawa terbahak-bahak. Sudah lama Gabriel tidak pernah melihat Dastan kembali bahagia seperti ini, di dalam hatinya Gabriel selalu mendoakan yang terbaik bagi kedua sahabatnya itu.
●●●●●
CERITA INI BERJUMLAH 31 BAB, UNTUK KELANJUTANNYA KALIAN BISA DOWNLOAD DI PLAY STORE BAGIAN PLAYBOOK, BISA DICARI MENGGUNAKAN JUDUL ATAU NAMA PENULISNYA. SEDANG ADA DISKON, SILAKAN DI DOWNLOAD ;)
ATAU KALAU MAU BUKU CETAKNYA BISA ORDER DI SHOPEE, NAMA TOKONYA SANRENNS, MILIK PENULISNYA SENDIRI. SELAMA STOK MASIH ADA YA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying the Hot Guy! #Seri2
RomansaKisah ini berawal dari masalah pribadi yang tengah dihadapi oleh Dastan, seorang Dosen tampan yang terhimpit oleh keinginan Sang Kakek, yang ingin agar ia cepat menikah, namun sialnya masalahnya itu telah menyeret seorang gadis bernama Kaela Leona...