Cerahnya pagi ini tak membuat dirinya sama halnya seperti itu. "Semangat! Aku harus semangat! Ingat tujuanku hidup!" Dengan demikian Seung Hee pun hanya bisa untuk terus bersugesti positif di setiap harinya.
Suara lonceng menggema di kamarnya, dan itu tak lain berasal dari ringtone ponselnya sendiri.
"Iya, dengan Dokter Cha di sini."
"Apa kau sudah bersiap, Dok?"
"Belum. Ini masih pukul tujuh. Ada apa?"
"Begini Dok, Pasien yang kemarin kau tangani membutuhkanmu sekarang?"
"Apa? Baiklah, aku akan segera ke sana dalam dua puluh menit." Seung Hee memutuskan sambungannya.
Tanpa mengulur waktu Seung Hee langsung bergegas membersihkan tubuhnya. Kemudian dengan lihai ia memakai asal pakaian yang tadi diambilnya dari lemari ; kemeja polos berwarna soft pink dan midi skirt berwarna putih gading. Setelahnya ia memberi sedikit polesan pada wajahnya agar tidak terlihat pucat. Dirasa sudah cukup ia pun segera memakai sneakersnya, dan beranjak dari apartemennya.
Seung Hee sudah berada di depan gedung apartemen. Ia menunggu kendaraan apapun yang bisa ditumpanginya untuk sampai ke rumah sakit. Tetapi, sejak tadi tak ada satu pun yang menawarkan jasa padanya.
"Hahh..dia bisa kritis jika seperti ini. Sebaiknya aku harus menghubungi Hyemi." Seung Hee mengeluarkan ponsel dari slingbagnya. Lantas ia menekan dial '2' di kontaknya.
"Halo, Hye. Kau bisa membantuku?"
"Yak..kau ada di mana? Kau tahu Pasienmu sedang sekarat sekarang?"
"Aku tahu, maka dari itu aku meneleponmu."
"Lalu apa masalahmu?"
"Aku terjebak hari ini. Aku tidak bisa bergegas sampai ke sana. Mungkin aku akan tel-.."
"Apa yang kau katakan? Apa kau tidak menemukan kendaraan?"
"Iya, aku tidak menemukannya. Kau yang bisa membantuku. Kau hanya perlu melakukan seperti yang aku instruksikan padamu."
"Baiklah, cepat katakan?"
Seung Hee memikirkan diagnosis-diagnosis yang mungkin terjadi pada Pasien yang bernama Do Hee Jin itu. "Apa dia mengalami pendarahan?"
"Iya, Pasien mengalami pendarahan pada bagian ginjal kirinya."
"Itu pasti karena ada jahitan pada perutnya yang terlepas. Pertama, kau hanya perlu melepaskan jahitannya semua. Biar nanti aku yang menyelesaikan jahitannya kembali. Kedua, kau tambahkan cairan hipertonik pada intervenanya untuk menstabilkan tekanan darahnya."
"Baiklah, aku akan melakukannya," ia menjeda ucapannya sebentar sebelum kembali berseru dengan nada yang lebih rendah, "Kenapa Semua dokter tidak ada yang bisa aku andalkan hari ini?"
Seung Hee tertawa hambar mendengar pertanyaan berupa keluhan dari sahabatnya itu. "Maafkan aku."
"Aku matikan sambungannya. Dan aku akan menghubungimu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON - [Sehun]
Fanfiction[Completed] Sebuah pola kehidupan cinta yang rumit dengan akar permasalahan yang selalu berujung sulit untuk mendapat kebahagiaan,- *** Karena sebuah kecelakaan Oh Sehun melupakan memoriam akan Kekasihnya, Cha Seung Hee dan menikah dengan wanita la...