Part 9

5.3K 732 20
                                    

Gemerlapnya malam tak menyulutkannya untuk pergi ke luar. Ia lebih memilih untuk berdiam diri di dalam kamarnya, di mana ia bisa berekspresi dan bertingkah sesuka hati tanpa ada yang melarangnya.

Seung Hee kini duduk di stool sambil memandangi apapun yang berada di balik jendela kamarnya.

Tiba-tiba suara dering telepon menginstrupsinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba suara dering telepon menginstrupsinya. Ia segera mengangkatnya tanpa mau repot melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

"Kau sudah tidur?"

Seung Hee terkejut dengan suara dari sebrang sana. Ia menjauhkan ponsel dari telinganya untuk memastikan apakah benar Dia yang menghubunginya tengah malam begini. Seung Hee tertegun dengan nama kontaknya, ternyata dugaannya tak salah. Ia mengambil napasnya sebentar, lalu menempelkan ponselnya kembali pada daun telinganya. "Ma-..af apa yang kau tanyakan tadi?"

"Apa kau sudah tidur? Atau kau masih berada di rumah sakit?"

"Ahh..aku tak ada jadwal malam hari ini dan aku masih terjaga sekarang. Kau membutuhkan sesuatu? Apa ada yang terjadi pada Nyonya Oh?" Seung Hee sadar betul Sehun tak akan meneleponnya jika tidak ada hubungannya dengan kondisi istrinya. Dan ia pun hanya bisa tersenyum miris.

"Kau bisa ke apartemenku? Yoonse demam, suhu tubuhnya sangat panas. Dan Yoonse selalu menggumamkan dirimu."

"Yoonse? Baiklah, aku akan segera ke sana. Aku tutup." Seung Hee memutuskan sambungan teleponnya. Ia pun beranjak dari duduknya.

Seung Hee melampirkan jaket tebal pada tubuhnya yang sudah terbalut dengan baju tidur lengan panjang miliknya. Ia dengan cepat memakai sandal rumahnya dan bergegas keluar dari apartemen. Seung Hee tak memikirkan penampilannya sekarang karena yang ia pentingkan adalah bagaimana caranya agar dirinya bisa cepat sampai di apartemen Sehun.

Bersyukurlah taksi yang ditumpanginya masih berkeliaran malam ini, jadi ia tak perlu menunggu lama kendaraan lain untuk mengantarnya.

Bersyukurlah taksi yang ditumpanginya masih berkeliaran malam ini, jadi ia tak perlu menunggu lama kendaraan lain untuk mengantarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOLD ON - [Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang