Part 19

6.1K 707 203
                                    

Seung Hee mengerjapkan mata berkali-kali tatkala sang mentari menyambutnya seperti pagi kemarin. Lalu ia tersenyum dengan pemandangan di sebelahnya yang sudah dinikmati selama 7 hari ini. Entah mengapa hanya melihat Sehun dan Yoonse yang terlelap bersamanya dalam satu ranjang, membuatnya merasakan bahagia yang teramat sangat.

"Berhentilah tersenyum!" Suara parau itu mengugahkan Seung Hee yang tak menyadari bahwa sosok dihadapannya sudah terbangun dari tidurnya.

Seung Hee segera mengalihkan atensinya. Ia merutuki dirinya sendiri yang begitu bodohnya ketahuan saat sedang mencuri pandang. "Aku tersenyum karena melihat Yoonse yang terusik lucu dalam tidurnya."

Sehun hanya tersenyum dan bergegas bangun. Ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Seung Hee mengembuskan napas yang sedari tadi ditahannya. Ini sudah kesekian kalinya Sehun memberikan senyum hangat padanya. 'Apa kau telah menerima kehadiranku? Aku harap itu, IYA.'

"Eomma..."

Seung Hee tersenyum kembali melihat Yoonse yang terbangun. "Em?"

"Apa kita jadi pergi ke taman hari ini?" Yoonse mengucek matanya.

"Tentu. Kau semangat sekali sepertinya, padahal ini masih terlalu pagi untukmu bangun."

Yoonse beringsut memeluk Seung Hee. "Yoonse senang Eomma, karena Appa yang akan ikut bermain dengan kita kali ini, bukan Jongin samchon seperti biasanya."

"Eomma juga senang," balas Seung Hee sambil mengusap-usap rambut Yoonse.

"Eomma?"

"Ada apa?"

Yoonse menengadahkan kepalanya untuk menatap Seung Hee. "Mengapa Eomma tidak menikah dengan Appa saja?"

Seung Hee terkejut dengan pertanyaan sarkas itu. Ya, selain Yoonse tidak tahu ia adalah Ibu kandungnya, Yoonse tentu tidak tahu juga bahwa ia ini merupakan Istri kedua Ayahnya. Lantas harus bagaimana ia menjawabnya sekarang.

Setelah terdiam cukup lama, Seung Hee pun membuka suaranya, "Yoonse terlalu dini untuk mengetahui perihal tentang pernikahan. Jangan berpikiran seperti itu lagi, ya!"

Yoonse yang pada dasarnya masih seorang anak kecil hanya menganggukkan kepalanya.

Yoonse yang pada dasarnya masih seorang anak kecil hanya menganggukkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun merasa frustasi dengan hubungannya dan Haera sekarang. Bagaimana tidak, sudah seminggu ini sejak pertengkaran besar itu Haera selalu tak mengacuhkan kehadirannya. Ia merasa Haera mulai menjauhinya. Jujur, itu membuatnya merasakan nyeri di hatinya kembali. "Byun Haera..."

"Hmm..."

"Apa kau sebegitu marahnya padaku atas kejadian minggu lalu?"

Haera menggelengkan kepalanya. Dan itu berhasil membuat Baekhyun merasa geram dengan sikapnya. "Bohong. Kau bohong padaku, Jung Haera. Jika tidak marah, mengapa aku merasa kau menjauhiku. Kau sadar, aku tidak diacuhkanmu selama seminggu ini? Kau hanya terdiam di ranjang, tanpa mau membuka suaramu sedikitpun untuk menyapa kehadiranku. Jika bukan marah, lalu apa itu?"

HOLD ON - [Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang