Part 10

5.6K 685 25
                                    

Seung Hee melepaskan ciumannya. Setelahnya ia menundukkan kepala. "Maaf..."

"Untuk apa? Untuk apa kau meminta maaf padaku?"

"Ciuman itu. Aku minta maaf. Aku pun tak mengerti mengapa melakukan itu. Sekali lagi aku minta maaf." Seung Hee menatap manik hitam Sehun.

Sehun pun membalas tatapan mata biru itu. Satu kata yang bisa ia katakan adalah, Indah. Ia selalu terpesona dengan sepasang mata yang menatapnya tersebut. "Kenapa kau tak ingin memberitahuku? Kenapa kau selalu menyembunyikannya? Kumohon jawablah," lirihnya rendah di akhir kalimat.

Seung Hee menghirup udara di sekitarnya. Dengan lengkungan tipisnya ia pun lalu menjawab, "Tidak ada seorang pun yang berniat membohongi orang yang disayanginya. Jika dia sampai melakukannya, pasti ada satu alasan di mana dia akan memberitahukannya suatu hari pada orang yang dikasihinya itu. Kapan? Dia pun tak tahu. Karena waktulah yang bisa menjawabnya."

Sehun mengernyitkan keningnya. Ia berusaha mencerna kalimat Seung Hee.

"Aku yakin kau pasti akan mengerti dengan maksud dari ucapanku... Bersabarlah. Karena aku pun selalu bersabar menunggu saat itu tiba." Seung Hee beranjak dari duduknya, dan melenggang pergi menuju kamar Yoonse. Meninggalkan Sehun dengan sebuah rubik memori yang harus dipecahkannya sendiri.

 Meninggalkan Sehun dengan sebuah rubik memori yang harus dipecahkannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

30 Agustus 2014

Para pelajar itu sibuk hilir ke kanan dan ke kiri ketika mereka menemukan persimpangan. Dengan beberapa buku yang direngkuh mereka terus berjalan mencapai tujuannya masing-masing. Tak terkecuali wanita cantik dengan rambut indah pendeknya yang menjuntai lurus di sekitaran bahunya. Dia adalah salah satu Mahasiswa Kedokteran di Gwangyang University, dan namanya...

"Cha Seung Hee..."

Dirasa ada yang memanggil Seung Hee pun menghentikan langkahnya. Ketika berbalik ia cukup terkejut. "Kau yang memanggilku?"

"Iya. Kau mengenalku'kan?" Haera bertanya pada Seung Hee dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Seung Hee menggangguk dan membalas senyum Haera. "Ahh..aku hampir lupa. Aku ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu. Maaf karena ada urusan yang mendadak aku harus pergi dari resepsi pernikahan tanpa memberi ucapan selamat padamu terlebih dahulu."

Haera pun menganggukkan kepalanya. "Aku tahu kau tak akan setega itu." Ia tersenyum manis pada Seung hee. "Apa kau sekarang akan mengikuti jam kuliah?"

"Tidak, jam kuliahku akan dimulai dua jam lagi. Kau ingin berbicara denganku?"

"Jika bisa. Dan itu pun jika kau mau." Haera menatap Seung Hee penuh harap.

"Baiklah. Apa kantin pilihan yang tepat?"

"Ya. Aku setuju."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOLD ON - [Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang