five

3K 185 4
                                    

    10 jam kemudian.

Dipagi yg cerah aisyah terbangun dari tidurnya. Ia tidak tau dari kapan ia tertidur. Pandangannya menyeluruh keseluruh sisi kamar. Rasanya semalam dia tidak dikamar ini melainkan dikandang kuda, merasa ada yg aneh, kini ia melihat kebaju yg ia pakai berubah menjadi piyama tidur.
    Ari pun datang dari balik pintu masuk kekamar dengan tangannya membawa nampan bertatakan secangkir teh dan sebuah vas bunga kecil lalu meletakan diatas meja.
" good morning senorita" sapa ari kini duduk dipinggir kasur menghadap ke aisyah yg masih duduk diatas kasur.
" kamu kelihatan lebih cantik saat pagi" ujar ari tersenyum seraya tangannya memegang pipi aisyah. Aisyah dgan cepat menepis tangan ari, ia masih terheran.
  Aripun berdiri berjalan menuju jendela kamar, aisyah tidak ingin semakin penasaran ia pun mulai bertanya keari.
" ri" panggilnya.
"Iya" ari menengok kebelakan kearah aisyah yg masih trduduk dikasur.
" apa yg terjadi semalam? Bagaimana gw kesini?" Tanyanya heran.
" semalam , denganku" ucap ari yg kini sudah kembali duduk dihadapan aisyah.
" apa yg terjadi? Katakan jujur ri!" Desak aisyah mulai cemas.
" yg sudah terjadi biarlah terjadi" ujar ari menatap aisyah dalam, membuat aisyah semakin cemas.
" gak mungkin ini gak mungkin terjadi" gumam aisyah tak percaya. Ia mencengkeram rambut dikepalanya dgan menunduk.
  Selagi aisyah tidak melihat kearahnya ari tersenyum menahan tawa melihat ekspresi aisyah yg ketakutan.
" luh bohong kan ri, pliss jwb luh bohong kan?" Wajah aisyah mulai memerah.
" apa muka gw keliatan bohong? Gw juga gak nyangka klo lu minum" tegas ari, yg sebenarnya bohong.
Aisyah mulai menangis kesal dam memberontak,ari yg melihat aisyah seperti itu akhirnya mengakhiri kebohongannya.
" syah tenang syah,, semalem luh cuma ketiduran, jadi gw gendong kekamar, gw gk ngapa ngapain luh sumpah!" Ari mulai khawatir melihat aisyah menangis. Namun aisyah makin berontak saat ari mendekat.
Aripun mendekap aisyah yg msih menangis dan memegang wajah aisyah.
" denger syah, gw cuma bercanda , gw gak mungkin ngelakuin hal sekeji itu ke eluh, walau gw pemuda berandal, suka minum2, tapi gw orang indonesia yg punya adab, gw tau kalo sangat berharganya kehormatan bgi wanita beragama islam kaya lo, gw gak sekejam itu, gw cuma becanda" jelas ari meyakinkan aisyah dgn tatapan dalam penuh arti.
Tiba tiba aisyah memeluk ari
" plis ri jangan bercanda kaya gitu lagi, gw gak bisa bayangin klo itu terjadi pada gw" mohon aisyah memeluk erat ari. Ari terhanyut dalam pelukan aisyah yg pertama ia rasakan.
" iya syah, maafin gw yh" ujar ari mencium kening aisyah. Aisyah tersadar dan melepaskan pelukannya.
  " maaf gw refleks" aisyah tersipu malu.
" gapapa, yaudah siap2 jam 9 kita kestasiun" ucap ari seraya mengusap air mata aisyah yg masih tersisah. Keduanya hanya tersenyum.
" emm boleh gw ambil piyama gw?" Tangan ari spontan mengarah kekancing piyama yg dipakai aisyah. Aisyah sontak menghindar, aripun tersenyum dan langsung bangkit keluar kamar.
  ●   ●  ●   ●
" hai senorita, gw udah mesen tiket keretanya. Apa lo mau makan dulu?" Ari menawari wafer yg dimakannya, saat aisyah ingin ngambil wafer itu, ari langsung memasukannya kemulutnya sendiri.
" ah, gw gak laper" jwbnya tersenyum malas.
" oh yaudah"
   
Kini aisyah duduk dibangku stasiun sambil menulis sesuatu. Tiba2 ari datang membawa dua cangkir kopi.
" 1 sendok kecil gula, ini dia kopimu" ari memberikan kpada aisyah.
" thanks" aisyah menaruh kembali kopi itu setelah diminum sedikit.
" ri lo gak ngirim surat buat keluarga lu? Kita kan udah lumayan lama gak pulang" tanya aisyah.
" buat apa kirim surat, yg ada papa gw ngira itu surat laporan kematian gw" jwb ari tertawa.
" astagfirullah ri, luh kapan sih bisa serius" ujar aisyah.
" cuma pada satu hal gw serius, saat gw jatuh cinta" ucap ari terus terang.
" hah.. jadi cowo kaya lo belom pernah ngerasain jatuh cinta?" Aisyah terkekeh.
" gw blom nemu yg bener2 pas" jwbnya santai.
" emangnya yg kaya gimana yg lu mau?" Aisyah mulai penasaran.
" mau tau? " aisyah langsung mengangguk. Ari mulai bercerita
" ia gadis yg belum pernah kulihat matanya, senyumannya, ia selalu membuat gw gak bisa tidur, dan membuat gw nyaman, dia orng asing yg tiba2 hadir dikehidupan gw" ujar ari penuh penghayatan.
Aisyah terdiam, seperti ada yg aneh dgn kata2 ari.
" terus gimana dgn luh?" Tanya balik ari.
" gw akan tunangan dan segera menikah" jwb aisyah dengan berat. Ari terdiam sejenak.
" wow, congratulation.." ucap ari menjabat tangan aisyah, keduanya tersenyum sepat.
" dimana dia sekarang?" Tanya ari lgi.
" diindonesia".
" trus kaya gimana dia, ganteng gak?" Ari menyenggol pundak aisyah.
" gw gak tau"
" hah? Gak tau? Lu belom pernah ketemu?" Ari terheran.
" untuk apa ketemu, papa gw udah melihatnya kok, dia putra dari sahabat papa gw". Ari terkekeh dan kaget.
" jadi lo dijodohin?"
" iya, papa gw udah banyak memberi gw kasih sayang, dan ini cara gw membahagiakannya" jwb aisyah datar, sebenarnya ia tidak ingin menerima perjodohan itu.
Ari menghela napas kencang.
" apa lo bahagia dengan keputusan lo?" Ari menanyakan hal yg membuat aisyah sulit menjawabnya. Kini mata mereka saling bertemu, tatapan ari penuh harapan kepada aisyah, sedangkan tatapan aisyah menunjukan penyesalan akan keputusannya.
   Tiba tiba kereta yg ditunggu datang.
Aisyah melepas tatapannya dan tidak menjawab pertanyaan ari.
  " keretanya udah datang, ayo" ucapa aisyah berlalu menuju kereta, disusul ari dibelakangnya.
Dicafe
" hei liat foto ini, yaampun kita cute bgt" teriak maureen menunjukan foto mereka selama tour.
"Iya gw paling cantik tuh" ujar sarah pd.
" muka luh pada melas semua" ledek kefan.
" yeh luh juga jelek" balas justin.

   Saat ini aisyah dan ari sudah sampai kepenginapan dan bergabung kembali bersama teman2nya.
Ari melihat beberapa fotonya dgn aisyah, dan menyelipkan diam2 salah satunya dikantong.
" eh yang ini bagus, ntar kirimin yah ke indonesia, ke acara tunangan gw" ucap aisyah pada mawar yg membuat ari merasa ada yg mengganjal dihati saat mendengarnya.
" pasti donk syah" sahut mawar.
" kalian dateng kan keacara gw nanti?" Sambung aisyah.
" ngapain jauh jauh kesana" ujar maureen.
" ishh.. maureen" dumel aisyah.
" iya iya aisyah sayang, lagian gw juga pengen liat segila apa cowo itu mau menikahi gadis gesrek ini" ledek maureen ke aisyah. Membuat mereka semua tertawa, termasuk ari yg hanya tertawa kecil.
.
.semua anak sudah berada dikereta tapi masih besiap siap untuk kembali ke london, sambil menunggu aisyah memilih membaca novel didalam kereta, sedang maureen, sarah dan mawar tertidur. Tiba tiba terdengar suara gitar yg ia kenal, perhatian aisyah tertuju pada suara petikan gitar itu dam mencari sumber suara.
Ia menghampiri ari yg sedang bermain gitar disebuah jembatan. Aisyah menyentuh pundak ari yg lebih tinggi darinya ,aripun berbalik badan.kini mukanya tampak serius menatap aisyah.
" kenapa lo natap gw kya gituh?" Tanya aisyah.
" ada yg ingin gw katakan syah"
" apa?" Aisyah mulai sedikit tegang.
" gw cinta sama lo syah" ari menatap dalam mata aisyah.
Deg.. Aisyah terpaku, entah apa yg barusan ia dengar ternyata mampu membuat jantungnya berdegub kencang. Muka aisyah mulai memerah, ari yg melihat ekspresi aisyah langsung tertawa.
" ahahaha,, liat muka luh tuh, merah haha" aisyah langsung tersadar bhwa ari membohonginya, ia merasa kesal.
" syah syah,, luh tau kan gw gak pernah serius, berapa hari kita bersama, masa luh masih gak paham juga" gumam ari menahan tawa.
Aisyah seketika cemberut.
" jgan dibawa serius syah, kita senang2 ajh dulu, cewe didunia banyak, ada yg bermata indah, berambut indah, berbibir sexy..''
" semua lelaki sama ajh" celetuk aisyah memotong ucapan ari.
" iya iya gw tau, tapi bodohan manah sama lo yg lebih milih hidup dgan orng asing, bahkan lo belom pernah melihatnya" ucap ari dgn wajah kecewa atas sikap aisyah.
Perkataan ari mulai kearah perasaan dia yg serius.
Aisyah hnya terdiam menyadari itu.
" sudah..lupakan yg tadi, sekarang seandainya lo ketemu seseorang, anggap ajh gw, dan lo mulai sayang sma gw, apa lo masih milih pria asing itu?" Pertanyaan yg begitu dalam dari lubuk hati ari. Aisyah lagi lagi tidak menjawabnya. Hingga akhirnya kereta sudah mau berangkat.
" gw gak mau ketinggalan kereta lagi" ucap aisyah tersenyum dan berlalu menjauhi ari.
" tapi gw mau ketinggalan kereta lagi dan lagi" sahut ari, membuat langkah aisyah terhenti dan menengok kebelakang.
" tdi lo bilang apa?"
" gak, bukan apa apa" elak ari cepat. Aisyah melanjutkan langkahnya.
    " ari kalo dia suka sama lo, dia akan menengok dan menatap lo"  gumam ari pada dirinya sendiri.
Aisyah semakin jauh.
" menengoklah"
"Menengok" untuk kedua kalinya, saat sampai didepan pintu kereta. Hatinya menyuruh aisyah menengok kearah ari..dan tersenyum.
" yess" sorak ari akhirnya tau perasaan aisyah.
Ia kembali kekereta untuk pulang kelondon..

Next?.
*Tolong votenya donk kalo masih
Mau baca cerita ini!!*

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang