thirteen

2.4K 150 8
                                    


Farhan terus membidik senapannya mengarahkan kearah burung merpati. Kini Pria itu pergi berburu dengan pria paruh baya yang tak lain adalah herlan, ayahnya ari. Ia merasa bosan dirumah dan memilih ikut berburu bersama farhan.

Darrr..

farhan tersenyum puas tembakannya berhasil menjatuhkan burung merpati yang ke 2 kalinya ia tembaki.
Herlan menatap heran pemuda itu.

" apa yang aneh om, coba jelaskan" ujar farhan seraya berjalan santai beriringan dengan herlan.

" gadis itu, siapa namannya... ya aisyah, menurut om ada yang gak pas" ungkap herlan merangkul pundak farhan.
Pemuda itu mengerutkan dahinya.

" kenapa om?"

" dia gadis yang baik, tapi gak cocok buat kamu" ucapan herlan kembali membuat farhan bingung.

" kamu laki laki terkuat didesa ini. dan gadis itu, lemah, pendiam. Yang cocok buat kamu adalah gadis yang ceria" kini farhan terkekeh mendengar ucapan ayah ari.

" ikutlah bersama om ke london,
Disana banyak gadis gadis sexy" ujar herlan mencoba membujuk farhan. Tapi pemuda itu menjawab dengan kekehan.

"Apa masalahnya om?, setelah menikah aku aisyah akan tinggal disini, dan aku dan om bisa ke london bertemu gadismu itu"
Ujar farhan diiringi tawa kecil.

"Sudahlah..ayo" lanjutnya seraya berjalan meninggalkan herlan dibelakangnya.

"Pemburu yang hebat..dasar!" Sindiran harus terlontar dari mulut ayah ari itu.

....

Ari sesekali menaburkan empan burung merpati ditengah2 ladang yang luas. Disamping sudah ada rendra juga memberi makan burung merpati.

Rasanya ia sudah mulai dekat dengan calon mertuanya. Walaupun mereka belum pernah tau hubungannya dengan aisyah.

" sejak aku kecil, aku berusaha membanggakan ayahku.
Sejak aku menjalin persahabatan dengan merpati ini, aku menemukan kedamaian disini" ungkap rendra membuat ari sedikit terkekeh. Tak biasanya pria pemarah ini menjadi sangat lembut.

" jelaskan pak, apa bedanya merpati disini dengan yang dilondon" ari mulai bertanya dengan ragu, dan rendra memberinya sedikit senyuman.

" bedanya yaitu, merpati yang disini tau aku, kenal aku, mereka milik tanahku. Sedangkan merpati yang disana melihatku seperti orang asing" tuturnya menjelaskan pada ari. Ari hanya heran.

"Bagaimana bapak memahami itu berbeda?, mungkin merpati diluar sana terbang dari sini, dari tanah ini, satu atau dua mungkin mengenal anda. Tapi mungkin kau yang tidak mengenalinya"
Herlan mendengar ucapan ari, mungkin benar adanya, dialah yang menganggap merpati itu asing. Dan ia menengok ke arah ari.

Tiba tiba.

Darrrr..

Seekor burung merpati yang mungkin sedang sial. Terkena tembakan liar, dan kini terjatuh diantara ilalang.
Ari buru buru mendekatinya. Disusul rendra dibelakangnya.

Tangannya memegang sayap merpati yang tertembak peluru, namun tidak parah.

"Ada apa?" Tanya rendra bingung.

Ari tidak menjawab malah mengolesi sayap burung itu dengan lumpur dibawahnya.

" diapakan itu?"

"Ibuku selalu bilang Tanah negeri kita punya kekuatan, itu bisa menyembuhkan" ucap ari sambil terus mengolesi.

Wajah rendra mulai geram.
" tapi ini keterlaluan!, siapa yang melakukan ini?"

Nyatanya jawaban didepan mata. Siapa lagi kalau bukan farhan, calon mantunya sendiri. Ia terlihat menunggangi kuda yang berlari cukup cepat.

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang