eight

2.5K 189 4
                                    

Update akan semakin lama kalau kalian hanya jadi pembaca gelap.. (tidak memberi vote dan komentar)
....

Seokor kuda dan seorang yg menunggangi melaju dgan kecepatan tinggi di hutan.
  Tiba tiba sebuah jebakan berhasil menghentikan laju kuda itu dan seorang pemuda tersangkut kakinya keatas pohon, kudanya lari entak kemana.
"Aaa,, tolong!! Ada orang disini?" Teriaknya cemas.
Ari tersenyum puas dibalik pohon karna jebakannya berhasil menangkap orang yg bernama farhan itu.
"Tolong... siapapun tolong saya" teriaknya lagi.
Untuk membuatnya takut ari sengaja menurikan suara harimau.
Hoooakkkkkkk..
" ah suara apa itu?, yg ada disini, tolong saya!!"
  Ari menembakkan peluru kearah tali yg menggikat kaki sebelah kaki farhan, agar tali itu putus..

    " untung ari datang tepat waktu, kalo gak gw udah dimangsa" cerita farhan pada teman temannya, setelah diselamatkan oleh ari. Mereka kini terduduk di tepi hutan dgan beralaskan tikar.
" ari gw berterimakasih banget" ucap farhan.
" iya santai ajh" ujar ari seraya menenggak bir yg dibawa farhan.
" asal lo dari mana bro?" Tanya azka pada ari.
" iya, kita gak pernah liat lo sebelumnya" sambung dimas.
"Gw dari london"
" wow, tamu kita dari london!!" Farhan antusias dan menepuk punggung ari.
" buat apa lo kesini" tanya farhan yg membuat ari tersendak saat minum.
" buat mencari sesuatu" jwb ari asal.
" mencari apa? Katakan pada kita"
  Ari berpikir keras sejenak, mencari alasan, karna tidak mungkin dia bilang kesini untuk mencari aisyah.
" tanah.. nyari tanah"
"Tanah?" Semua heran.
" iya, klo gw bisa nemuin tanah yg bagus, gw akan bikin pabrik" jwb ari.
" pabrik, pabrik apa?"
" bir!" Ari menunjuk kaleng yg dipegangnya.
" kira kira apa 18 - 20 miliar cukup untuk mendirikan sebuah pabrik?" Sambungnya. Mendengar ucapan ari, farhan juga tersendak minuman, azka, dimas, dan ajil hanya melongo mendengar nominalnya.
" kenapa?" Ari terheran pada farhan yg tiba2 tersendak itu.
" 18 - 20 miliar?" Farhan terbelalak.
" kurang?, bisa gw tambahin"
" gak, itu lebih dari cukup" jelas farhan.
" syukurlah kita dipertemukan, dan lo jadi temen baik gw" ucap farhan basa basi.
     " alahh modus luh" batin ari
" lo mau dirikan pabrik? Baguslah, bagus kawanku" farham merangkul pundak ari.
" lo tinggal dimana?"
" lo tau, gw gak kenal siapa siapa disini" jwb ari menatap malas tangan farhan yg merangkulnya.
" jadi gw tinggal dipenginapan" sambungnya.
" sekarang kita udah kenal, gw punya rumah besar!, dan lo tinggal dipenginapan?, jangan! . Dimas pergi dan bawa barang-barangnya dari penginapan kerumah gw" perintah farhan.
" apa yg lo lakukan farhan?" Tanya ari tak mengerti.
" lo udah nyelametin hidup gw, apa yg harus gw lakukan buat ngebalesnya. gw tau lo dari london, dan buatlah lo nyaman di tempat gw"
"Ok lah kalo lo maksa, gw mau" ucap ari tersenyum.
"Bagus!!".
" cepat dimas, ambikan minuman buat ari, kita minum sama sama" gumam farhan. Ari hanya tersenyum pasrah sambil kembali meminum skaleng bir.
.
.
Dirumah farhan.
" kamu sudah menolong kami dengan menyelamatkan hidup farhan" ucap mama farhan berterimakasih
" gak bu, ini juga negriku, sesama saudara harus saling menolong"
" alhamdulillah, yori kasih ari kuenya" suruhnya pada anak perempuannya yg sedari tadi tidak kedip menatap ari.
" makasih" ari mengambil kuenya dan tersenyum. Yoripun tersipu malu dihadapan ari.
    " 20 miliar? Kenapa kmu gak bilang dari tadi" setelah mendengar ucapan farhan yoga langsung mendekati ari diruang tamu.
" ari!! Anakku, biar om suapin" ucap yoga mengambil sepotong kue dan menyuapi ari.
" kamu mau mendirikan pabrik kan? Kami akan membantumu" papa farhan seketika jadi perhatian pada ari.
" apa om bilang?" Ari heran.
" sudah pake bajunya cepat, kita akan kerumah rendra, untuk makan malam"
" siapa rendra?" Tanya ari lagi.
" dia temen om nak, anak gadisnya akan menikah dengan putraku farhan" jelas yoga. Seketika ari tersendak kue yg ia makan.
" ngapain disana?"
" benar juga, kamu ngapain disana?" Yoga berpikir sejenak. memang papa farhan rada rada lemot.
" tapi kalo om ngajak, aku akan ikut" ucap ari cepat.
" nah baguss! Ayo cepat"
" cepat ganti baju, kita selalu terlambat karna kamu" ledek yoga pada istrinya yg sebal dan langsung pergi kekamar.
" jangan khawatirkan pabriknya pa" bisik farhan seraya berjalan kekamarnya.
  Yori masih terpaku sejak tadi menatapi ari, dan salah tingkah jika ari melihat kearahnya.
" aku ganti baju dulu ya" ucap yori lalu beranjak pergi. Ari hanya tersenyum.

  Banyak tamu berdatangan kerumah rendra dimalam itu, ia dan paman aisyah menyambutnya satu persatu.
" selamat datang.. silahkan" rendra mempersilahkan tamu2nya masuk.
  Saat giliran ari dan teman2 farhan untuk masuk kerumah itu.
" silahkan" ucap rendra.
" trimakasih"
  Ari sedikit kaget melihat pemilik toko yg waktu itu ia tipu karna ingin membeli selusin bir, ada disini juga.
Ia kembali berjalan pura2 gak tau.
Rendra mulai merasa aneh, dan mencoba mengingat pemuda itu.
" hei tunggu!!" Cegat rendra, dan ari berhenti melangkah.
" duh..kenapa pemilik toko ada disini" batin ari cemas.
" iya"
" saya seperti pernah melihat kamu sebelumnya" ujar rendra menunjuk ari.
" tidak, saya gak pernah kerumah ini" jawab ari gugup.
" dilondon?" Rendra mengingat ingat.
" tapi saya belom pernah kelondon pak" jwb ari ngeles.
   " bapa sudah bertemu temanku, ari?, dia baru datang dari london" seru farhan yg tiba tiba datang.
  Ari terbelalak saat farhan mengatakan kalo ia dari london.
" bukan, bukan london" sahut ari cepat. kini ia mengedipkan mata ke farhan memberi isyarat, namun farhan malah bingung.
" apa katamu?" Rendra tak mengerti.
" rendra.. dokternya.."
Untung ayah farhan dateng menyelamatkan ari dari kebingungan.
" nah ini dia ari yang kemaren nyelametin farhan" jelas yoga pada rendra.
" kamu tau siapa dia? Teman lamaku, calon besanku juga" seru yoga lagi pada ari , ari kembali kaget mengetahui pemilik toko itu adalah papa aisyah.
" oh.. hah calon besan" ujar ari terbelalak.
" iya, tunggu apa lagi, ayo salaman kerendra" suruh yoga, ari hanya menuruti menyium tangan rendra.
Rendra masih kebingungan mengingat kejadian waktu itu.
" cepat!! Dokternya sudah menunggu" yoga menarik rendra untuk menemui dokter yg memeriksa oma.
" untung udah tua, jadi lupa ingatanya" ucap ari dengan suara kecil.
" kenapa ri?" Tanya farhan.
" oh gakk.. maksud gw bagus bgt rumahnya" jawab ari ngasal.
" kan udah gw bilang.. ayo" ucap farhan lalu mengajak ari ketempat aisyah berada yg sedang terduduk dibale didampingi ara dan teman2nya.
" ini ari, temanku. dia baru datang dari london" ucap farhan pada aisyah.
aisyah seketika sumringah melihat ari benar benar kesini dengan farhan.
" ini aisyah" ucap farhan kini ke ari.
" oh.. aisyah" ari menjabat tangan aisyah. Saat ini mereka berdua pura pura tidak kenal agar tidak dicurigai.
Keduanya tersenyum.
" jika bukan karna dia kemaren, kamu dan aku gak akan ketemu hari ini" gumam farhan menatap aisyah.
" ah biasa ajh" ari tertawa kecil dan menepuk pundak farhan.
" dari mana asalmu kak ari?" Ara tiba tiba buka suara. Farhan hanya memberi isyarat agar ari mendekat dan menjawab pertanyaan ara.
" dari london" jwbnya.
" london?, kita sama dong" seru ara mulai akrab.
" oh ya.. senang bertemu denganmu nona"
" naura syaqilah" sahut ara cepat.
" oh nona naura syaqilah" ucapnya yg membuat ara senang. Ari merogoh kantongnya dan mengeluarka sesuatu.
  " apa ini?" Tanya ara.
" sedikit hadiah untuk pengantin kecil" seru ari, aisyah hanya tersenyum bahagia melihat adiknya dan ari sudah mulai akrab. Sengaja ari menatap aisyah sebentar lalu kembali melihat ara.
" oh ini lucu" ujar ara memegang sebuah gantungan tas berbentuk hati.
" kak ari, kamu bisa memanggilku ara! " seru ara lagi.
" oke ara.. aku kesana dulu, dahh.. ara  dahh nona aisyah" pamitnya lalu berlalu menyusul farhan. aisyah hanya tersenyum manis lalu menatap adiknya.

Mama aisyah sangat kerepotan melayani para tamu, berkali kali mondar mandir membawa nampan berisikan gelas dan kue.
Farhan dan ari menghampirinya.
" bu, kenalkan ini ari, temanku dari london, yg aku ceritakan itu" jelas farhan pada calon mertuanya itu.
" ohh anakku, baik sekali" puji rina pada ari. Ari langsung mencium tangan rina.
Tiba2 farhan dipanggil papanya dan langsung pergi berlalu.
  " makan kuenya nak" tawar rina.
" trimakasih bu" ari mengambil dan memakan sepotong kue kering diatas nampan yg dibawa rina.
" sini bu, biar ari bantu" ucap ari menarik nampan itu.
" gak, seharusnya kamu disana" tolak mama aisyah menunjuk kearah teman2 farhan dan anak muda lainnya.
" kamu tamu kami" sambungnya.
" ibu aneh, baru tadi ibu memanggil aku *anakmu* sekarang ibu menolakku?"
Rina hanya terkagum dgn ucapan ari, tpi memang benar ia tadi memanggil ari anak, akhirnya ia pasrah dan membiarkan ari membantunya. Rina tersenyum tak percaya memandang ari yg begitu rajin.
.
.next?
Votement!!
😰😂
Baca juga story aku yg baru
"Jarak cinta"😂 semoga gk mengecewakan lagi..

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang