seven

2.8K 176 5
                                    

Pintu sebuah rumah besar terbuka, mempertemukan kedua keluarga yg telah lama terpisah.
" anakku" tangis oma pecah melihat anaknya rendra dan menantu serta cucu2nya pulang kerumah itu.
" jangan menangis,bu" ucap rendra mengusap air mata ibunya.
" anakku, 20 tahun aku sudah menahan tangisan ini, hari ini tidak akan kutahan, anakku" kini oma aisyah menangis dipelukan anaknya, merekapun tau kalau sudah terlalu lama oma merindukan mereka.

"Aisyah, cucuk!!" Ucap oma mencium kening aisyah.
" ara sayangku" kini berganti memeluk ara. Oma mereka tampak sangat rindu dan bahagia ketika ketemu kembali.
    Disisi lain bibi dan mama aisyah sedang berbincang.
"Keponakanmu akan segera menikah, dan kamu kapan?" Ledek rina pada adiknya yg belum menikah itu, padahal usianya sudah menginjak kepala3.
"Rina, aku sudah siap selama ini, tapi dikampung ini kayaknya gak ada yg cocok buatku, jadi aku pikir akan mencari di tempat lain" gurau bibi aisyah.
"Kamu ini, memang gak berubah" ujar mama aisyah tertawa.

"Kamu membuat kami menunggu, bagaimanapun hal baik harus disegerakan" ucap istrinya yoga pada rendra.
" istriku, bisa permisi sebentar" yoga memotong pembicaraan membuat istrinya sebal, lalu pergi.
"Ayo, sini nak" yoga memanggil seorang gadis.
"Coba tebak rendra siapa ini? Ayo katakan?" Tanya yoga
Rendra hanya mengingat dan tak bisa menjawab.
" kamu gak tau? Ini putriku yoriko, adiknya farhan" ucapnya memperkenalkan putrinya pada calon besannya.
" ohh cantiknya, dalam 20 tahun penerus kita sudah banyak, dia cantik" puji rendra mengelus rambut yoriko, yoriko hanya tersenyum.
" tentu kan aku ayahnya" sahut yoga pd.
" dimana farhan?" Tanya rendra pada yoriko.
"bang farhan, diluar lagi berburu, bentar lagi pulang" jwb yoriko.

Seorang pemuda dgn dua temannya memasuki rumah oma aisyah. Tidak sengaja farhan berpapasan dan melihat aisyah dan ara menaiki tangga kelantai2. Pertama kali melihat aisyah farhan langsung terpesona, namun aisyah melengos kearah lain dgan wajah cuek, membuat farhan semakin penasaran pada gadis ini.

  "Assalamualaikum"
"Waalaikum salam, sini nak" panggil ayah farhan saat ia baru datang.
" ini dia pemuda yg kuat" puji ayah aisyah pada farhan yg hanya tersenyum.
" anak siapa dulu?" Yoga kembali bergurau.
" haha kamu ini ga" rendra menepuk pundak sahabatnya itu.
  " pak makan malam sudah siap" ucap seorang pelayan dirumah itu.
" ayo makananya sudah siap, aku sudah lapar" seru yoga semangat. Semua menuju meja makan.
.
   "Untukmu, untukmu, dan ini untukmu" ara memberikan beberapa oleh oleh dari london pada teman teman barunya.
" kalian harus ajak aku main besok, iyakan kak" seru ara kemudian melihat kearah kakaknya yg sedang duduk didepan jendela kamarnya yg tidak bicara sama sekali.
Disela sela lamunanya seketika ada sebuah bunyi gitar yg tergiang ditelinganya. Aisyah langsung menutup telingannya itu dan suara itupun hilang.
Mama aisyah masuk kedalam kamar itu dan melirik keadaan aisyah.
" anak anak, oma mau kalian turun kebawah" suruh mama aisyah pada ara dan teman2nya, mereka menuruti dan pergi meninggalkan kamar itu.
Mama aisyah mendekati aisyah yg tengah melamun dan duduk berhadapan. Aisyah hanya memalingkan wajahnya yg datar itu.
" kamu tau aisyah, saat mama kecil, ayahku bilang.. tak ada bedanya laki laki dan perempuan, semuanya sama. Selama masa kecil mama percaya, tapi saat dewasa mama tau tidak sepenuhnya itu benar. Aku gak sekolah karna sekolah lebih penting bagi abangku, itu pengorbananku yg pertama. Lalu disetiap langkah, kadang sebagai anak gadis, aku ingin mencari kebahagiaanku sendiri, tapi sejak kamu lahir saat kupegang tanganmu pertama kalinya, aku berjanji takkan membiarkan yg terjadi padaku, terjadi juga pada anak gadisku" cerita mama aisyah penuh emosional, perlahan aisyah menengokkan pandangannya kearah mamanya  yg matanya mulai berlinang. Mama aisyah melanjutkan ceritanya.
" gak ada lagi pengorbanan disetiap langkah mama, lalu bagaimana dgn hidup bebas dan bahagia, tapi aku salah, aku lupa klau wanita sulit menepati janjinya, wanita lahir untuk berkorban pada seorang pria, tapi laki laki gak pernah berkorban untuk perempuan, gak pernah mau.. lagi pula aku ibumu, ingin bisa melihatmu bahagia. Lupakan dia, anakku.. lupakan dia, karna ayahmu gak akan peduli dengan kesedihanmu, lakukan ini untuk kebahagiaan semua,, mama mohon lupakan dia syah" mama aisyah memohon dgan halus, matanya berkaca kaca.
Aisyah melengos kembali, anaknya tak kunjung bicara akhirnya mama aisyah beranjak dari duduknya, dgn cepat aisyah memegang tangan mamanya itu.
"Mama benar, aku begitu naif. Aku bahkan gak tau apa dia juga mencintaiku?, lagipula papa selalu ingin aku bahagia, untuk kebahagiaannya apa salahnya aku berkorban?, ayo ma, bilang kepapa aku sudah siap menikah, aku gak mau ada masalah dengannya" ucap aisyah mungkin dgn berat hati. Mamanya kembali duduk dan menatap aisyah, aisyah menghapus sisa air mata dipipi mamanya begitupun sebaliknya. Kini ia menangis dipelukan mamanya.

   " cewek lo cantik banget" ucap azka pada farhan, setelah melihat aisyah.
" bukan ceweknya, tapi farhan yg beruntung" timpal dimas. Farhan hanya tersenyum.
Mereka bertiga dan kedua pihak keluarga meramaikan rumah oma aisyah yg megah itu, suatu acara berkumpul untuk menetapkan tanggal pertunangan dan pernikahan aisyah dan farhan.
          Ara yg sibuk membantu menyuguhkan hidangan bagi para tamu, kini mendekati farhan berniat menawari minuman.
" oh baby lucu sekali" farhan mencubit pipi ara gemas, namun ara langsung menepisnya.
" ishhh..aku bukan baby, namaku naura syaqilah, nona naura syaqilah!!" tegas ara memberitau nama lengkapnya.
Farhan tertegun dgn sikap ara yg dingin pada calon kaka iparnya itu, ara lalu berlalu pergi ketempat lain..
" jika adiknya sajah menarik, apalagi kakaknya" ujar azka.
" udah gw bilang, liat setelah pernikahan" farhan tersenyum licik.
   " dengar.. dengar" tiba tiba papa farhan berteriak
" pernikahannya tgl 25" lanjut yoga setelah menentukan tgl pernikahan dgn keluarga rendra. Suasanan menjadi semakin ramai dan bahagia.
    Suara gitar tergiang ditelinga aisyah saat itu, dgn cepat ia menutup telinganya, saat dia melepasnya suasana kembali ramai tidak lagi terdengar suara gitar yg pernah ia dengar.
     Saat malam hari paman dan bibi bibinya aisyah bekumpul diteras sekedar bergurau ria, bernyanyi dan mengopi, tak jauh dari situ papa dan oma aisyah terduduk di bangku besar.
" ibu mencemaskan sesuatu, tidak tau kenapa, ibu melihat kesedihan dimata aisyah, bahkan dia jarang tersenyum, apa dia baik baik saja?" Oma mulai merasakan sikap aneh aisyah.
" gak ada apa apa bu, dia masih baru disini. Dalam beberapa hari dia akan terbiasa, jangan khawatir" rendra meyakinkan ibunya yg kembali tersenyum.
     Kini rendra menghampiri istrinya yg sedang menyuguhkan kopi untuk paman dan bibi aisyah.
"Nih kopinya pah" rina memberi kopi itu kesuaminya
" aisyah sudah melupakannya belum?" Tanya rendra.
" dia sudah setuju untuk menikah, pelan pelan dia akan melupakan semuanya" ujar rina lembut.
" kalau dia masih mengingatnya, dia akan menyesalinya" tegas papa aisyah dgn sedikit ancaman dan berlalu pergih.
   Dikamar yg sederhana dan rapih tertidur dua anak gadis
. Tiba tiba suara gitar yg tidak ingin ia dengar kembali terdengar dan membangunkan tidur aisyah, menutup telinganya dgan kencang tidak juga mengusir alunan petikan gitar yg selalu terdengar ditelinganya. Aisyah sudah tidak kuat lagi, dengan gangguan perasaan ini, dan segera berlari ke sumber suara.. walau masih pagi buta aisyah terus berlari melewati ladang bunga yg luas, wajahnya masih sangat lesu. Seperti ada yg menuntunya ke tengah ladang bunga. Aisyah akhirnya terjatuh tak kuat berlari lagi, napasnya terengah- engah, pandangannya tiba2 tertuju pada sebuah topi yang tergantung pada dahan pohon dan berjalan mengambilnya. Dalam pikirannya hanya satu, kenapa topi berwarna merah putih yg dulu iya ia beli ada disini..              
Aisyah kaget tak percaya melihat seorang pemuda yg ia kenal datang mendekatinya.. perasaan bahagia mulai muncul aisyah dgn cepat berlari menuju ari dan memeluknya cukup lama, tak menyangka ari akan datang menemuinya. Tapi perlahan senyumnya kembali surut mengingat sesuatu, dan menjauh beberapa langkah dari ari. Menyadari perubahan itu ari menghampiri aisyah.
" bawa aku dari sini ri, bawa aku pergi" tukas aisyah.
"Apa?" Ari masih belum paham.
" kamu gak tau apa yg terjadi disini, besok lusa hari pertunanganku, dan pernikahan dimalam harinya, semua undangan sudah disebar, papaku sudah memberitau semua temamnya, dan dia selalu menepati kata katanya, dia bisa melakukan segalanya, tapi dia tidak bisa mencabut kata katanya. Kita harus pergih dari sini!, kita Harus pergi ri" rengek aisyah yg ingin menghindari pernikahannya.
" gak syah, aku gak bisa kawin lari, aku kesini bukan untuk membawamu lari. Aku.memang lahir dilondon dan besar di inggris, tapi aku orang indonesia. Aku kesini untuk menjadikanmu sebagai pengantinku. Aku akan membawamu, hanya dengan seizin dan restu dari papa kamu" jelas ari menolak ajakan aisyah.
" kamu gak tau gimana papa aku! Kita harus pergi dari sini ri, aku mohon ri, kita harus.."
" shhuut.." ari memotong ucapan aisyah dengan mendekatkan jari telunjuknya dibibir aisyah.
" apa kamu mencintaiku?" Tanya ari menatap aisyah dalam.
" lebih dari apapun"
" apa kamu percaya sama aku?"
" lebih dari diriku sendiri" jwbnya lagi menatap lurus, tak membalas tatapan ari. Ari mulai tersenyum mendengar jawaban aisyah.
" dengar aku baik baik, kita orang asing, awalnya aku gak kenal kamu dan kamu gak kenal aku, biarin hal yg harusnya terjadi. Istirahatlah untukku.. apa yg aku lakukan mungkin sulit, tapii aku yakin dgn takdir cinta kita. Tapi kalo sendiri aku gak bisa melakukannya, aku butuh dukungan kamu syah.. kmu harus dukung aku!!, dan ingat satu hal, aku disini hanya untukmu!, sampai papamu merestui cinta kita, aku gak akan meninggalkanmu" ucapan ari dan tatapan mata yg begitu serius membuat aisyah semakin yakin kalo ari akan berjuang untuknya. Aisyah tersenyum senang dan memeluk ari.
     " siapa nama orang yg mau menikahi kamu?" Tanya ari disela sela pelukan mereka.
" farhan".
" emm farham" ari tersenyum simpul.
.
.
. Next?
Votement yah jgan jadi pembaca gelap.
Thanks👍

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang