twelve💕

3.1K 172 11
                                    

Empat pria paruh baya tengah berbincang diruang tamu. Mengenai ayah ari yang baru datang dari london, sesekali herlan membuat gurauan lucu. Semakin akrab dengan rendra, yoga dan hakim, kaka ipar rendra.
" jadi, ternyata anda sangat lucu" ujar rendra tertawa geli mendengar beberapa lawakan yang dilontarkan ayah ari itu. Merekapun ikut tertawa.
" anda unik pak herlan, kita semua berpakaian baju koko. Sedangkan anda memakai baju ala orang luar" ucap rendra
" berarti baju ini membohongimu, dihatiku tetaplah asli indonesia" sahut herlan
" luar biasa.." sontak yoga berteriak memuji herlan.

" yoga bilang, anda kesini buat membangun pabrik" ulas rendra mengambil cangkirnya lalu meminumnya.
" pabrik itu masalah gampang, kalau mau tau saya kesini untuk mencari pengantin buat ari" jelas papa ari.

.. .. ..

Aisyah menuruni anak tangga sambil tangannya membawa lipatan selendang.
Ia mendapati ibunya dan ibunya farhan sedang mengobrol di depan tangga, dan menghampiri mereka.
" kamu masih puasa, nak?" Tanya mama aisyah mengelus wajah anak gadisnya. Aisyah hanya mengangguk dan berlalu dari tempat itu.
Hari ini aisyah memulai puasanya sebelum pernikahan.
Entah ia berpuasa untuk ari atau farhan.
" farhan sangat beruntung menikah dengan aisyah, dia gadis yang baik" ujar ranti kembali berbincang dengan rina.
.
.
Ari tampak kebingungan ditengah orang banyak dirumah itu, disebelahnya sudah ada ayahnya. Tak lama yang ia tunggu datang juga, ibu aisyah berjalan membawa nampan ke arah ari. Ari langsung menjegatnya.
" ibu.. ini ayah ari" ucap ari memperkenalkan ayahnya dengan ibu aisyah. Rina hany tersenyum dan menyalami herlan.
" anakmu membuat semua orang disini senang" ungkap rina membuat herlan terkekeh.
" itulah anakku" sahut herlan pd, merangkul ari yang hanya tersenyum malu.
" saya kesana dulu ya" ujar ibu aisyah berlalu kedapur.
Tak lama gadis yang ari cari berjalan melewatinya, ari dengan cepat menarik pelan aisyah.
" ayah ini..." ari melirik aisyah sejenak lalu kembali menatap ayahnya.
" aku tau, dia pasti aisyah" tutur ayah ari tersenyum simpul, wajah aisyah seketika sumringah melihat ayah ari.
Dan menyalami tangan herlan.
" semoga panjang umur nak" mata sendu herlan menatap gadis itu. Rasa bahagia menyelimuti aisyah kini ia kembali melanjutkan langkahnya. Tinggal ari dan ayahnya disitu.
Ari menatap malu kearah ayahnya, sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal.
.
.
.
Bibi aisyah berjalan terburu buru membawa nampan berisi bunga mawar merah. Tiba tiba ia menabrak seorang lelaki.
" maaf"
" kenapa gak liat liat. Lihat, semua bunga jatuh" uchi mendongak keatas, ayah ari seketika membantu merapihkan bunga yang berserakan.
Bibi aisyah itu menatap herlan pertama kalinya, mereka saling pandang sambil menaruh kembali bunga keatas nampan.
" uchi mana bunganya? Cepatlah.." Tiba tiba ada yang mengagetkan mereka, dan mereka kembali berdiri.
" kamu siapa?"
" herlan, ayahnya ari dari london" ucapnya lalu menjabat tangan uchi.
" dari london" uchi membelalakan matanya. Baru pertama kali menemui pria london.
" sebenarnya dari britania, tapi sudah lama tinggal di london, anda sendiri?"
" aku bibinya aisyah"
" oh masa?"
" kenapa?" Uchi mengerutkan dahi.
" kamu lebih pantes jadi kakaknya" ujar herlan berhasil membuat uchi tersipu malu.
" apa kamu gak ikut berpuasa?"
" enggak, aku masih gadis" ucap uchi.
" baguslah kalau gitu"
" apa?" Uchi kembali tersentak.
" ini bungamu" ucap ayah ari mengalihkan pembicaraan, lalu menyodorkan setangkai bunga yang tadi jatuh pada uchi.
" ambilah, mungkin itu buat kamu" ucap uchi malu lalu berlalu ketempat lain.

....

Ari menyulet sebatang korek api dan menyalakan api dililin ditengah meja bertatakan aneka makanan. Aisyah menghampiri dengan wajah lesu.
" kapan rembulan muncul, aku sudah lapar, itu bisa membunuhku" gumam aisyah pada ari yang masih sibuk
" emangnya aku nyuruh kamu berpuasa?" Tanya ari dengan santainya, namun mendapat tatapan tajam dari aisyah.
. Ari mulai melakukan sesuatu, tangannya mengambil kue lalu disembunyikan digenggamnya.
Melihat sekeliling semua orang sedang sibuk.
" ayo makan ini, gak ada yang lihat"
" stop it" dengan cepat aisyah memukul tangan ari.
Aisyah kembali cemberut dan menatap sekeliling hingga waktunya berbuka puasa.
.
.
Waktunya melaksanakan beberapa ritual sebelum pernikahan.
Sudah mulai malam dan ramai diruangan yang luas itu, farhan menyuapi segelas air ke mulut aisyah. Sedangkan ari melihat dari belakang bersama ayah, dan tamu lainnya.
Belum sempat meminum air yang diberi farhan, aisyah tampak lemas dan memengang kepalanya yang pusing. Ari pun mengetahui seperti ada yang aneh.
Tak lama aisyah ambrukk jatuh pingsan dan ari yang menopang tubuhnya.
Semua orang dan para tamu seketika mengerumungi mereka.
" ada apa?" Teriak ibu aisyah cemas.
" air" ari meminta segelas air ditangan farhan dan langsung meminumkan keaisyah.
" kenapa dia?" Tanya farhan
" dia pingsan" sahut ari.
Semua orang seketika cemas.
Ari terus menyuapi air itu, hingga tiba tiba aisyah mengedipkan sebelah matanya ke ari. Kini ari tau ini akal akalan aisyah saja.
Ari membantu gadis itu bangun, rina yang panik langsung menghampiri dan membawanya kekamar.
" ada apa?" Tanya oma heran melihat aisyah pingsan.
"Gak kenapa napa, dia cuma kelelahan" ujar rendra menenangkan ibunya.

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang