six

2.7K 195 5
                                    

    Semua sudah sampai dibandara. Sebelum pulang aisyah, ari, kefan, maureen, justin, sarah dan mawar berkumpul dahulu.
" syah kita pulang dulu, sampe ketemu diindonesia yah.." pamit maureen, mawar sarah.
" eh luh berdua langsung nyusul si maureen ajh, gw ada urusan sma aisyah" bisik ari pada kefan n justin.
" oh iya syah kita juga duluan yh" ucap kefan cepat setelah mendengar perintah ari.
" iya,, kalian hati hati yah" ucap aisyah.
    Skrang tinggal mereka berdua ditengah keramaian bandara.
Ari dan aisyah awalnya saling diam, akhirnya aisyah mulai bicara.
" emm makasih ya ri, seminggu ini lo slalu nemenin gw , coba klo gak ada lo, gw bakal ketinggalan kereta sendirian" ujar aisyah.
" iya syah, sama sama" ari tersenyum.
Entah mengapa saat ini mereka menjadi kehabisan kata2, dan hening sebentar.
" yaudah gw pulang dulu ya" ucap aisyah seraya mengangkat koper dan tasnya.
" iya, hati hati ya" balas ari lalu berbalik.
" eh tunggu " sergap ari menghentikan langkah aisyah.
" topi luh ketinggalan digw, nih" ari mengeluarkan topi yg aisyah beli waktu itu.
" oh iya" aisyah menepuk keningnya.
" ri lo dateng kan ke acara gw? Gw kasih alamatnya ya" tawar aisyah pada ari.
" gak syah, gw gak akan dateng" ucap ari tersenyum simpul.
Padahal dalam hatinya nyesek harus liat aisyah dgan orang lain.
   Ari kembali berbalik melangkah menjauhi aisyah yg masih terpaku ditempat itu. Aisyah mulai merasakan hal yg aneh dihatinya, saat mendengar ucapan ari.
Ia berjalan perlahan, sesekali menengok kebelakang mencari keberadaan ari, namun mereka harus berpisah saat ini ditemapat itu. Aisyah masih berjalan berharap ari memanggilnya.
Selama perjalanannya bayang2 ari selalu menggodanya. Entah mengapa baru aisyah rasakan.
   Sesampainya dirumah aisyah sudah ditunggu keluarganya.
.
. "Ma tau kan seseorang yg pernah aku ceritain di dearyku, yg selalu hadir dimimpiku, aku menemukannya ma, aku sudah melihatnya!" Curhatan aisyah pada mamanya di tengah ruang keluarga. mereka duduk bersila, didepan perapian.
Aisyah bercerita semua hal yg ia alami seminggu ini. Mama aisyah kaget dgan apa yg dikatakan anaknya itu.
" bener syah" mama aisyah masih tak percaya.
" iya mah, aku gak tau apa ini kebetulan atau bener2 takdirku, yg pasti selama seminggu ini dia membuat hari hari aisyah menjadi berbeda, saat dia harus pergi dari aku, hatiku sangat ingin menahannya, jangan pergi..  tapi dia tak juga berbalik, saat jauh darinya serasa ada yg beda, aku gak tau apakah ini cinta?, aku akan curahkan seluruh hidupku untuknya ma" ujar aisyah penuh emosional, mama aisyah mulai percaya dan merasakan apa yg diceritakan putrinya itu.
" aku mencintainya mah,, aku.." ucapan aisyah terhenti saat tiba2 melihat sosok papanya yg berdiri diantara mereka dgan raut wajah marah. Mama aisyah yg menyadari itu langsung berdiri menghampiri suaminya itu.
" pah, tadi kami sedang bercerita, aisyah katanya ingin cepat pulang kerumah" jelas mama aisyah gugup.
" aku tidak butuh penjelasan palsu!!"  Bentak rendra
Papa aisyah mendekatinya dengan wajah emosi, aisyah hanya tertunduk takut.
" kau sudah menghianati kepercayaanku, semua kata2mu bohong" ucap papanya geram, tatapan tajam matanya melotot kearah aisyah yg masih ketakutan.
" bersiaplah, besok kita pulang keindonesia, untuk menentukan takdirmu!" Papa aisyah langsung berbalik menarik istrinya untuk meninggalkan aisyah diruang itu sendiri.
Tangis aisyah seketika pecah, ia terjatuh terduduk lemas.
Gara gara ia bercerita tentang ari, malah membuatnya semakin jauh dari cinta pertamanya itu dan harus kembali keindonesia untuk menentukan masa depannya dgn pria asing.
    Aisyah masih menangis tersendak sendak.

Senandung petikan gitar menemani kegalauan ari, ia menatapi langit malam dihiasi bulan yg terang.
" siapa gadis itu?" Papa ari datang dari belakang membawa 2 kaleng bir.
" aisyah" jawab ari tanpa sadar kalo ayahnya sudah disampingnya, karna sedari tadi hanya menatap langit.
" eh papa" saat tersadar ari seketika gugup.
" jadi gimana gadis itu?" Tanya papanya lagi seraya meminum bir.
" gadis yg manah pah, papa aneh" ari pura pura gak tau.
" itu aisyah, yg kamu pandang wajahnya dibulan" ucap papanya ari.
" dia sangat cantik, matanya indah, tingkahnya lucu" ujar ari memandang keatas langit.
" jadi apa masalahnya?" Tanya papa ari lagih.
" masalahnya pa, dia akan menikah" ucap ari membenarkan duduknya.
" terus untuk apa masih disinih, ayo datangi dia" suruh papanya.
" gak pah, jaman papa beda dgn jaman aku, aku gak mungkin bisa dapetin dia" ujar ari menyerah duluan.
" yg namanya cinta tetaplah cinta, gak ada yg beda sampai sekarang, papa gak hanya mengajarimu cara memetik gitar, tapi papa juga harus mendukung kamu dapetin cinta sejati, sekarang ayo bawa aisyah menjadi menantu papa" tegas papa ari memberi semangat untuknya, ari tersenyum dan memeluk papanya.

Suara motor terdengar mendekati sebuah rumah. Ari berhenti didepan rumah itu dan turun dari motornya.
Saat ia ingin mengetuk pintu rumah itu, seorang tetangga tiba2 datang.
"penghuni rumah itu baru saja pindah ke indonesia, untuk pernikahan putrinya"
" yes, thanks sir"
      Sebelum meninggalkan rumah aisyah yg telah kosong itu, ia melihat topi tergeletak di bawah pintu dan mengambilnya, topi yg ia beli bersama aisyah saat tour.
" aku datang syah.." ujar ari memakai topi itu
 
Next?
(Plis klo udah baca vote)😂
Kalo ada kesalahan koment👍

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang