nine

2.4K 145 6
                                    

" rendra.." oma memanggil anaknya yg sedang mengobrol dengan para tamu. Rendra pun menghampirinya.
" hari ini ibu lihat pertanda baik untuk pertama kalinnya" gumam oma tersenyum bahagia melihat kearah aisyah.
" ibu melihat aisyah tertawa, tidak seperti kemarin" lanjut oma.
Aisyah memang ada perubahan semenjak ari kesini, saat ini saja dia dan ara sedang bercanda berebut gantungan tas yg diberi ari, wajahnya penuh kebahagian.
" sinih kak" rebut ara namun tdak dapat mengambil gantungan itu karna aisyah meledeknya.
" punya kaka" arapun cemberut , akhirnya aisyah memberi gantungan itu keara dan memeluk erat ara.
Kembali ke oma

" benar bu, aisyah terlihat sangat senang" ujar rendra tersenyum senang melihat perubahan pada putrinya itu.

Sedang asik ari menyuguhkan hidangan untuk para tamu, kini berpapasan dengan papa aisyah yg kelihatannya sudah ingat kejadian bersama ari, sudah terlukis jelas wajah rendra terlihat kaku menatap ari, ari hanya cuit melihat dan mencoba menawarkan minuman untuk rendra.
" pak mmau kopi.. " ujarnya gugup.
" aatau.. susu, apa mau kopi susu" ucap ari mengangkat satu persatu gelas dinampannya, namun rendra tetap dengan pandangannya yg sinis dan berjalan pergi tak menghiraukan ari.
" ok ri ini gak berguna, luh nyari masalah disini" gumamnya pada diri sendiri.
 
...

Pagi hari seperti biasanya papa aisyah senang memberi makan burung merpati dipagi hari, tidak hanya dilondon tpi juga di ladang bunga belakang rumahnya. Ia berjalan menuju tempat merpati itu berada sambil tangannya menggengam makanan burung. Tpi setelah sampai ia melihat ari juga sedang memberi makan merpati2 itu, rendra melihatnya heran.
" selamat pagi pak" sapa ari tersenyum pada rendra. Hanya dibalas senyumam kecut darinya.
Rendra mulai memberi makan merpati itu.
" kurr kurr ayo makan ini" gumam ari, membuat rendra menenggok menatap ari kaku. Ari memilih untuk tidak bersuara lagi dan mencari masalah.
.
.

" ri... wy ari" teriakan farhan menuju kamar ari.
" hei anak inggris, cepatlah kita mau berburu" ucap farhan ngetuk pintu kamar ari dengan membawa senapan.
    Ari yg baru selesai memberi makan merpati dengan cepat memanjat jendela kamarnya setelah mendengar suara farhan, ia langsung pura pura sakit ditempat tidur.
Farhan tak mau menunggu lama, langsung masuk kekamar.
" hei apa lu gak ikut? Bangunlah.." tukas farhan menyenggol pinggal ari dgan senapan.
" gw sakit, badan gw panas han" farhan mendekati ari yg merengek itu.
" karna pesta semalam, gw tidur dengan bersepatu" gumam ari ngasal tpi kini malah dia bingung melihat sepatunya copot sebelah. Farhan juga melihatnya.
" tapi luh cuma make sebelah" ucapnya heran..
" kaki yg satu lagi sangat sakit" ucapnya asal.
" maaf kawan, gw gak bisa ikut  berburu sama lu" jelas ari menolak ajakan farhan, ya dgn cara berbohong.
" orang inggris sangat lemah, ok gw ambilin obat. Lu harus sehat sore ini, akan ada makan malam, tenang lu akan baik baik aja" ujar farhan lalu beranjak keluar kamar ari.
" makasih farhan" serunya.
" iya sayang" ujar farhan menggelikan. Pintu kembali ditutup.

  Ari menghempas selimutnya.
" ayo ri kita mulai" gumamnya setelah farhan pergi.

Dua orang suruhan ari, dan dirinya juga membawa karung berisikan jagung dan beras kedapur. Mama aisyah terheran dgan apa yg terjadi.

" terus maju, taruh disana" suruh ari pada dua tukang itu.
" apa ini ri? Apa ini semua" Tanya mama aisyah heran.
"Sesuatu yg istimewa terjadi hari ini bu. bertemu pejabat dijalan, ternyata teman kecil ayahku, dia memberikan semua ini, aku sendiri disini, jadi aku pikir gula, beras dan jagung ini lebih berguna untuk pernikahan disini" jelas ari. Aisyah yg sedang  mengupas bawang tak habis pikir melihat ari.
" benar juga nak, makasih ya" ucap mama aisyah.

" sini ari lanjutin, jgan terlalu capek bu" ujar ari mengambil talenan di tangan rina kemudian duduk bersama bibi aisyah dan yoriko yg sedang berkumpul memotong bawang dan sayuran lain.
" kami gak bisa ngasih ari apa apa" seru mama aisyah duduk didepan ari.
" sudahlah bu, ini sekali saja, ibu mau anggap ari apa?, meskipun
Ibu tdak memanggilku anak, tapi perlakukanku seperti anakmu" sahut ari membuat semua tersenyum dengan sikapnya.
" jadi kamu pengen diperlakukan sebagai anak?" Tanya mama aisyah memastikan.
" ya, ibu gak bisa berdebat dengan anakmu ini" gumam ari seraya memotong wortel. Bibi aisyah dan yoriko hanya bisa tertawa kecil.
" oke ibu gak mau berdebat"
   Ari menghentikan memotong wortel.
" sekarang dengar baik baik bu, ibu ari selalu bilang.. siapa yg membantu orng dipernikahan, dia akan mendapat pengantin yg cantik" ungkap ari dengan serius .
" oho, jdi semua ini untuk pengantin yg cantik" mama aisyah tersentak.
" apa lagi, hanya pria beruntung yg mendapatkan pengantin baik dijaman ini" ujar ari.
" gadis seperti apa yg kamu mau?" Pertanyaan mama aisyah membuat yori menatap ke ari, sedangkan ari menatap kearah aisyah, namun aisyah hanya menggeleng agar ari tidak menyebut namanya. Aripun mencari aman.
" bisa dibilang, sepertimu ibu" gurau ari, membuat mama aisyah terkekeh malu.
" dasar anak ini.."
" berikan restumu " ujar ari. Aisyah tersenyum geli, dan beranjak keluar.
" dijamin! Kamu akan dapat gadis yg kamu mau" seru mama aisyah. Ari yg melihat aisyah pergi bergegas mengikutinya.
" baiklah, permisi sebentar" ujar ari beranjak dari duduknya. Namun..
" ari.. Tolong bukain ini" cegat yoriko cepat dan memberikan toples yg tertutup rapat.
Ari menurutinya dan gagal mengerjar aisyah.
" aduh susah bgt.. nih udah kebuka" toplespun sudah bisa terbuka diberikan pada yori , ari kembali mengejar aisyah keluar dapur.
...
" baju seperti ini jarang dipasarkan di bandung" bibi aisyah terus bergaya di depan cermin mendengar penuturan sang penjual baju untuk acara pernikahan.
" bibi jgan cuma melihat, jgan juga pikir pikir, langsung dibeli!" Tawar si penjual.
" pakai gaun ini dan keluarlah, bibi akan membuat gadis lain iri" ujar sipenjual baju. Bibi aisyah hanya tersenyum didepan cermin dan pandangannya tertuju pada ari yg berambang didpan pintu sambil memakan pisang. Ari memberi pendapat dgan menggeleng kalau baju itu gak cocok untuknya. Bibi aisyah langsung paham.
" ini tidak terlalu bagus, coba yg satu lagi" celetuk bibi aisyah.
" ok, ini" penjual itu lalu memberikan gamis panjang berwarna merah tua.
" lihat ini bi, jahitannya
Terlihat megah untukmu"
      Bibi aisyah melihat kearah ari, ari kembali menggeleng pertanda tidak cocok.
" jelek!, kalau ada yg lebih bagus tunjukkan padaku" tegas bibi aisyah melempar kembali baju itu.
" aku kan harus pakai ini dipernikahan" dumelnya.
" ok ini untuk pernikahan, kalau anda tidak keberatan, aku bukan ahlinya" ungkap sipenjual lalu memberikan gamis berwarna merah keemasan.
" benang emas murni, untuk bibi terlihat eksotis!" Puji sipenjual.
"Jangan omong kosong! Ini gak terlalu bagus" celotehnya tidak langsung percaya. Dan melihat kearah ari lagi
Kini ari mengangguk bahwa baju itu cocok untuknya, bibi aisyah langsung tersenyum.
" dibanding yg lain, aku beli yang ini, bungkus dan kasih harga murah" ujar bibi aisyah. Ari lalu pergi dari ambang pintu.

..

Balik lagi..
Gpp yah klo dikit 😅nextnya boompart deh..
Abis aku udah ngebet bgt pengen lanjutin cerita. Sori kalo ceritanya gajelas dan aneh. Semangatin aku biar bisa lanjutin yg lebih baik lagi😂. Thanks😘

Membawamu BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang