Devian Grissham POV
Tak bisakah kau menjaga perasaanku?
Tak bisakah kau menghargai cintaku?
Tak bisakah kau mencintaiku walau itu sebuah kebohongan?Aku sama sekali tak mengerti dengannya. Aku tak bisa menahan rasa sakit saat melihatnya bersama pria lain. Liora Maqdeline, aku ingin kau bisa tertawa hanya untukku dan aku ingin hanya aku orang satu-satunya orang yang menciptakan sebuah senyuman manis di bibirmu yang indah itu.
"Kamu nanya aku cemburu?"
Ku lihat wajah gadis pujaanku sangat datar mendengar pertanyaan yang baru saja aku berikan padanya.
dia masih bisa bersikap seperti itu? Apa dia tidak mengerti apa yang aku rasakan?
Tak perlu menunggu, aku sudah tau apa jawaban yang akan dia berikan padaku. Sebelum sakit ini semakin membuatku terlihat kacau sebaiknya aku segera pergi meninggalkannya.
Ku rebahkan badan dibangku taman belakang sekolah. Sejenak aku memejamkan mata dan menikmati angin yang berhembus menerpa wajahku. Untuk sesaat aku merasakan nyaman walau hatiku berkata sebaliknya.
****
"Hee Bangun!! Kamu ngapain disini?"Teriakan seorang membangunkanku. Aku membuka mataku perlahan. ketika menyadari orang yang meneriaki diriku tadi adalah seorang guru, spontan saja aku langsung terduduk.
"Kamu bolos pelajaran ya?"
Aku hanya diam. Tak ada yang perlu disangkal semua sudah terlihat jelas. Ku jelaskan bagaimanapun percuma saja. Hasil akhirnya juga akan tetap sama.
"Kenapa kamu cuman diem? Berarti benarkan? Kalau begitu kamu saya hukum bersihkan gudang belakang sekarang dan jangan berani pulang jika masih ada setitik debu yang tersisa!!"
Oh sial!!! Cobaan apa lagi ini? Tak ada kah yang mengerti perasaanku saat ini?
Lelah. Aku merasa sangat lelah, hari telah sore dan hukumanku belum selesai juga. Kepalaku terasa sangat pusing, aku tak sanggup lagi. Pandanganku kini mulai buram sebelum akhirnya menjadi gelap gulita.
*****
"Dev... bangun dev. Devian bangun!!"
Aku merasakan badanku diguncangkan dengan pelan oleh seseorang.
Apakah ini mimpi? Tidak mungkin Liora datang kesini karena mengkhawatirkanku. Ya tidak mungkin rasanya untuk saat ini.
"Ya ampun badan kamu panas Dev"
Punggung tangan mungil itu terasa lembut saat menyentuh keningku. Aku tersenyum memandangnya. Dia terlihat semakin cantik saat khawatir. Apa aku harus terus sakit untuk bisa bersamanya? Untuk bisa melihat wajah cantiknya dengan bebas.
Aku tak bisa berfikir lagi. Kembali aku merasakan pandanganku buram dan menjadi gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Love Not Need a Reason
RomansaLiora Maqdeline gadis cantik dan kaya. Semua lelaki yang melihat pasti akan dengan mudah jatuh cinta dengannya. Dan hal itu membuat Liora merasa muak. Ia hanya ingin cinta apa adanya bukan karena harta atau fisik. Devian Grissham. Lelaki tampan dan...