Pukul 13:00
Aku menjalankan mobilku menuju toko roti yang baru dibuka minggu lalu. Setelah Devian sembuh mungkin aku akan kesini dengannya. Hei -__ hal bodoh apa yang aku pikirkan sekarang? Tidak mungkin itu terjadi. Aku kesini hanya membelikannya sebuah bingkisan kecil. Ya tentu saja aku menjenguknya tidak dengan tangan kosong. Jika itu terjadi image ku akan rusak.
Baiklah, sekarang aku sudah sampai. Hmm... semua roti dan kue disini sangat menggoda dan penampilannya sangat lucu.
"Mbak, saya mau cupcake yang ini ya." Ucapku menunjuk sebuah cupcake yang berbaris rapi dibalik lemari kaca transparan itu.
"Tunggu sebentar. Saya bungkus dulu"
Cupcake coklat dengan cheese cream yang lembut menggoda dan hiasan meses yang membuatnya terlihat enak dipandang mata.
Setelah mendapatkan cupcake pesananku dan membayarnya, aku kembali menjalankan mobilku menuju rumah Devian.
**********
#Rumah_DevianAku melangkah memasuki halaman rumah Devian dengan membawa sekotak cupcake yang dibungkus rapi.
Teeet....teeeet....
Aku memencet bel nya berkali-kali namun tidak ada yang merespon sampai akhirnya pintu rumahnya kini terbuka perlahan dan tak lama setelah itu muncul sesosok wanita berpakaian kantoran dengan wajah yang ramah menyapaku.
"Teman sekolah Devian yah?"
"Iya."
"Devian nya lagi tidur tadi habis minum obat."
"Oh gitu ya. Saya cuman mau bawa ini aja kok buat Devian" ucapku memberikan sekotak cupcake kepada wanita itu.
"Hm... cupcake ya? Devian pasti suka. Kalau dia bangun nanti aku kasih."
Setelah menaruh cupcake yang aku bawa tadi di meja dekat Devian tidur, Wanita ini mengajakku untuk mengobrol dengannya di ruang tamu. Aku hanya mengikutinya.
Kami bercerita banyak hal. Terutama mengenai Devian, aku sangat senang mendengarnya. Dan wanita ini juga terlihat bersemangat saat bercerita tentang Devian.
"Dari tadi kita belum kenalan, nama saya Aireen"
"Liora"
"Nama yang bagus, kamu sekelas sama Devian?"
"Beda kelas"
"Devian kalau disekolah bagaimana?"
"Devian? Hmm... biasa-biasa aja sih"
"Ada cewek yang deket ke dia?"
"Kalau deket gak ada. Soalnya dia kan udah punya pa-----"
"Ternyata Devian bisa pegang janjinya. Aku pikir dia bakalan nyari yang lain selama aku di Rusia"
Deg. Apa yang dimaksud wanita ini? Dia siapa Devian? Janji apa yang dia maksud? Apa mungkin dia... ah tidak mungkin Devian seperti itu. Tidak mungkin!
"Kamu kok diem aja Liora?"
"Aireen, aku boleh tanya? Kamu pacar Devian yah?"
Rasanya sangat sakit menanyakan hal ini kepadanya. Aku harus berusaha bersikap setenang mungkin.
"Iya. Aku pacar Devian"
"Pa...pacar?"
Mataku membulat mendengar jawaban yang mengejutkan itu. Dia pacar Devian? Waktu terasa berhenti seketika. Rasa sakit yang aku rasakan tadi kini menusuk lebih dalam di setiap syarafku.
Udara yang masuk kedalam paru-paru ku semakin menipis. Begitu sesak. Sangat sesak.
"Aku pamit pulang dulu. Terimakasih obrolannya" ucapku kemudian pergi menuju mobilku dan menjalankannya. Aku tak peduli dengan apa yang dipikirkan Aireen tentangku sekarang.
"Liora bodoh!!! Lo bodoh banget!!! Kenapa lo bisa percaya sama laki-laki bangsat itu!!! Nyadar Liora lo itu cuman mainan dia!!!"
Aku berteriak sekencang-kencangnya melepaskan semua yang aku pikirkan sekarang. Walaupun rasa sakit ini masih ada, setidaknya itu membuat aku agak tenang.
30 menit kemudian.
Aku sudah sampai dikamar tercintaku. Ruangan yang selalu membuatku nyaman. Ruangan yang hanya ada diriku dan rasa sakit karena Devian.
Aku menjatuhkan badanku di kasur empuk berwarna biru laut ini. Ku miringkan badanku dan menutupinya dengan selimut. Perlahan air mataku mulai mengalir tanpa bisa aku kendalikan lagi.
Liora nangis cuman karena cowok? Please berhenti. Oi air mata bodoh berhenti keluar dari mata gue. Gue gak pengen nangis buat hal yang kayak gini!
Aku memejamkan mataku. Berharap ini semua tak pernah terjadi. Ya ini semua hanya mimpi buruk. Ketika aku bangun nanti semua akan kembali normal. Semuanya.
Drrtt....Drrrtt...
from : Devian Grissham
20:00 PMLiora kamu sibuk yah? Katanya hari ini mau datang jenguk aku
from : Devian Grissham
20:32 PMLiora balas pesan aku. Kamu kenapa?
from : Devian Grissham
20:46 PMLiora kamu gapapa kan?
from : Devian Grissham
20:49 PMKamu kenapa sayang?
from : Devian Geissham
20:50 PMBalas please!!
from : Devian Grissham
20:51 PM
Liora :"from : Devian Grissham
20:52 PM
Liora please jawab! Kamu kenapa?Lelah melihat pesan yang terus berdatangan dari lelaki bangsat itu. Aku memutuskan untuk menambah nomornya ke dalam blacklist di kontakku lalu mematikan handphone dan segera tidur.
------------------------------------------------------
Karena ada yang bilang cerita di setiap part nya terlalu sedikit. Jadi Author memperbanyak jumlah katanya.
Untuk yang sudah membaca terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita saya 😆
Buat yang udah vote dan komentar terimakasih banyak. Saran dan kritik kalian sangat membantu untuk membuat cerita ini semakin bagus.
Love you reader 😍😘
Tunggu update-an selanjutnya yah🙋🙋See you 😗
Special For my little rainbow PelangiPutry 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Love Not Need a Reason
RomanceLiora Maqdeline gadis cantik dan kaya. Semua lelaki yang melihat pasti akan dengan mudah jatuh cinta dengannya. Dan hal itu membuat Liora merasa muak. Ia hanya ingin cinta apa adanya bukan karena harta atau fisik. Devian Grissham. Lelaki tampan dan...