Apa 3 mobil yang mengikuti kami di belakang adalah para anak buah Meadows? Tapi bagaimana mereka mendapatkan Jesslyn dengan sangat cepat? Aku menambah kecepatan mobilku, masih dalam mode autodrive tapi berjalan dengan sempurna. Aku masih mencoba untuk menembak orang-orang yang tadi menembak kami.
"Kau tidak mengantarku pulang! Kau membawaku jauh!" teriak Jesslyn yang masih menutup telinganya,
"Kau mau membawa para penjahat ini ke rumahmu?" aku terus menembak mereka,
Aku hanya menembak yang mengemudikannya saja, itu sudah cukup membuat mereka berhenti mengikuti kami. Satu mobil sudah berhenti. Dua mobil sudah berhenti karna mereka menabrak tiang. Aku memilih untuk mengendarai dan berhenti menembak, mungkin aku akan gunakan otakku sekarang, walaupun mereka masih menembak.
"Kita sudah sangat jauh dari rumahku!"
"Iya aku tahu."
"Kenapa kau sangat tenang sekali seperti semuanya baik-baik saja?!"
"Karna aku sedang fokus."
Kami pergi ke sebuah jembatan yang belum terselesaikan, jembatan ini sangat mengerikan, belum tersambung dengan jembatan yang ada di sebrangnya, meninggalkan sebuah jarak. Sebenarnya aku tak yakin melakukan ini tapi akan kucoba. Aku menginjak pedal gas hingga kecepatan penuh. Aku masih bisa melihat mobil yang mengikuti kami. Aku terus fokus.
"Kau akan membuat kita terbunuh... " kata Jesslyn,
"Diam."
Aku masih terus menginjak pedal gas. Mereka tepat di belakang kami. Mungkin mereka juga menambah kecepatan lagi hingga akhirnya berada tepat disamping mobilku, tersenyum seperti evil. Aku juga membalasnya dan kemudian cepat-cepat memberhentikan mobilku. Tetapi mereka tidak, akhirnya mereka terjatuh diantara jarak jembatan ini.
"Kau baik-baik saja?"
"Ya... " Jesslyn tampak shock,
Aku menghela sebelum menjawab, "Mereka pantas dibunuh."
"Seharusnya aku tak ikut." Jesslyn membuka pintu mobilku,
Aku memegang tangannya, "Tidak, mereka mencarimu."
"Kau ingin tahu siapa yang mencariku?! Orang tua ku!"
"Bukan, buronan nomor satu di dunia."
"Oh. Haha. Lucu sekali." katanya sambil memalsukan tawanya, "Aku pergi."
"Sebaiknya jangan."
"Sebaiknya jangan." ia mengikuti perkataanku,
"Aku seorang mata-mata."
"Apa?"
"Tugasku adalah," aku menghela, "Menjaga dan membawamu ke Markas Besar TISA di California. Dengan keadaan selamat."
"Siapa kau sebenarnya?"
"Justin Drew Bieber. Dari kelas I2S di TISA."
"Apa itu I2S?" ia kembali duduk disebelahku,
"Intermediate International Spy. Semacam mata-mata senior."
Ia diam sejenak, "Aku bingung harus memercayaimu atau tidak."
"Sebaiknya iya."
"Ya ya terserah, sekarang kau mau antar aku pulang atau tidak?"
Aku memutar balik mobilku, sepanjang perjalanan aku kadang mendelik kearah Jesslyn, ia terlihat kesal, melihat keluar jendela, entah apa yang dipikirkannya sekarang. Apa dia percaya aku benar-benar seorang mata-mata? Ia sering memberitahuku kearah mana kami harus pergi untuk sampai di rumahnya, tapi ia sama sekali tak pernah memerhatikanku hingga kami sampai.
Ia keluar dari mobilku, "Terima kasih sudah mengajakku dalam bahaya, tapi terima kasih juga tumpangannya."
Ia pergi, tapi aku membuatnya berhenti, "Hey, jika ada apa-apa, kau mungkin bisa telepon aku." aku memberikan kartu namaku,
Ia mengambilnya, "Sebenarnya aku bisa saja telepon polisi."
"Jangan percaya orang lain."
"Ya ya, terserah kau saja." kemudian ia pergi meninggalkanku,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Key
FanfictionAku Justin Bieber. Aku seorang mata-mata. Dingin. Selalu bersembunyi. Menyusup ke tempat berbahaya. Melawan orang-orang jahat. Menyelesaikan misi. Tapi dari semua itu, apakah normal aku jatuh cinta? Dengan seorang gadis yang menjadi buronan para pen...