Cintailah cinta ...
Bencilah benci ...
Dua istilah yang menembus jiwa
Agar beramal pada porsinya
Itu semestinya
Bercintalah sewajarnya
Membencilah pada yang seharusnya
Aku tak pernah tahu apa itu cinta
Aku tak mampu meraba, mengelus
Atau memeluknya
Aku kira cinta tak sesempit sehelai daun
Dan sekuntum bunga
Dia seperti alam raya karena
Semesta ini tertata atas namanya
Cinta antara hamba dengan pujaannya
Demi cinta yang suci, kau berhak
Membenci dengan patut
Dengan benci yang tak mencipta buana menderita
Hiduplah dengan nafas cinta
Saat mati pun cinta ikut ke syurga
Cintailah para pecinta sejati
Bencilah para pembual sejati
Note: Puisi ini terinspirasi dari lagu Dewa "Cintailah Cinta" dan Rabbani "Bencilah Benci"
Tetap ikuti berbagai puisi lainnya di antologi Denyar
Sempatkan pula baca karya saya yang lain
--> Tiwi Sang Kondektur
KAMU SEDANG MEMBACA
Denyar #1🌌
ПоэзияDENYAR | Antologi Puisi #1 © 2016 by Jahar Longlist Wattys 2018 #36 Poetry 180817 #99 Poetry 190917 Insya Allah update SETIAP HARI. "Dalam sejarah Sastra Indonesia telah banyak penyair yang menjadikan puisi sebagai alat perjuangan dan pem...