Kami begitu keras menolak kebenaran dari-Mu
Kami adalah para penerus Abu Jahal,
Sang pembangkang, si skeptis, dan
Pengagung berhala ciptaan sendiri
Kami mengagungkan jabatan
Kami mengagungkan budaya jahili
Seakan hegemoni ini terlalu sakral ditumbangkan
Kemanakah rahmat-Nya yang memerintah kami
Agar tidak berputus asa dan
Pasrah pada keadaan
Sampai kapan kami akan tunduk
Dan mempertahankan warisan Abu Jahal?
Mungkin dia sekarang tersenyum
Karena banyak generasi
Mengabadikan pamornya
Ataukah dia tengah menangis
Andai saja dia mampu menyapa kami
Dia akan berkata sambil menangis darah,
"Jangan ... janganlah kalian ikuti kedunguanku! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Denyar #1🌌
PoesíaDENYAR | Antologi Puisi #1 © 2016 by Jahar Longlist Wattys 2018 #36 Poetry 180817 #99 Poetry 190917 Insya Allah update SETIAP HARI. "Dalam sejarah Sastra Indonesia telah banyak penyair yang menjadikan puisi sebagai alat perjuangan dan pem...