Tahun-tahun lalu
Berisi pilu dan nyeri yang membeku
Ada denyar-denyar yang
Tak kumengerti dalam nadi
Saat lidah kelu ... bisu dalam guncangan
Hati yang memburu
Oo ... apa gerangan yang terjadi?
Adakah ini sandi Tuhan?
Tuhan jangan pernah Kau
Hukum kami dengan murka-Mu
Cukuplah cinta-Mu yang menghukumku
Denyar-denyar merambat ke pori-pori
Sekujur tubuhku tak kuasa
Menyaksikan dahsyatnya fenomena alam ini
Yaa Rabbi!
Allahu akbar!
Ketika musibah dan fenomena alam menjadi sinyal yang mengingatkan manusia tentang kekerdilannya.
Jangan lupa mampir ke tulisan saya yang lain:
📗RumahJaharID
KAMU SEDANG MEMBACA
Denyar #1🌌
PoetryDENYAR | Antologi Puisi #1 © 2016 by Jahar Longlist Wattys 2018 #36 Poetry 180817 #99 Poetry 190917 Insya Allah update SETIAP HARI. "Dalam sejarah Sastra Indonesia telah banyak penyair yang menjadikan puisi sebagai alat perjuangan dan pem...