Hi Guys! Maaf udah lama nggak nge-post. Aku jujur kangen banget nulis cerita ini. Enjoy the Story :)
Happy Reading!
####
Melody dibantu Harry membawa buku - bukunya ke menara Gryffindor. Dia kamarnya, dia bertemu lagi dengan sikembar Emilly dan Lizzy Robniet.
"Besok, kita anak kelas tiga. Menyenangkan sekali." kata Liana. "Rayakan!" kata Melody. Dia mengeluarkan kacang segala rasa berttie bott, lalu mereka makan bersama, bertaruh siapa yang mendapat merica.
Entah kenapa, selalu Melody yang mendapat rasa merica, Ginny bilang mungkin kacang itu menyukainya. Tapi, setelah itu Hermione datang, katanya berisik, maka mereka pergi untuk tidur, sambil cekikikan dan wajah Melody masih merah kepedasan.
"Lempar!" Fred melempar anggur itu, lalu menangkap dengan mulutnya. Melody, Liana, George, Ginny, Lee, Harry, dan Ron bertepuk tangan tapi Hermione mendelik "Aku tak bisa bayangkan kalau meleset dan mengenai matamu." kata Hermione "Sudahlah Hermy, bukan masalah. Aku baik." kata Fred "Hermione terlalu protektif." kata Melody.
Hermione menggeleng - gelengkan kepalanya. "Sudah bercandanya, ayo kekelas." kata Liam yang dari tadi sibuk dengan bukunya. "Ok Daddy!" dengan sigap Fred dan George memberi hormat. Lalu mereka berempat pergi, "Aku tak paham, baru hari pertama sekolah tapi Liam terlihat sibuk." kata Ginny "Andaikan saja Liam itu Hermione." kata Ron.
Harry dan Melody menahan tawa, Hermione dan Liam memang cocok. "Ayo kekelas." kata Liana. Maka, mereka pergi kekelas. Kelas pertama mereka adalah ramalan. Kelas ramalan terletak dimenara paling tinggi di utara. Mereka tersesat, "Tanyakan pada seseorang." keluh Ron.
"Mel, apa kau bisa- ?" kata Liana, tapi Melody menggeleng, menccegah Liana bertanya, dia tahu apa yang akan ditanyakan. "Sedang apa kalian ? Penyusup!" teriak salah seorang ksatria dalam pigura. "Er.. kamii mencari kelas ramalan." kata Hermione "Oh, ayo ikuti aku, para pejuang!" katanya. Maka, mereka mengikuti kstaria yang bernama Sir Cadogan itu, dia berlari melewati beberapa pigura naik terus kelantai atas.
Akhirnya merka sampai, disana sudah ada anak - anak Gryffindor dan Hufflepuf. Tersengal, Melody duduk dilantai. "Belum masuk ?" kata Harry pada Neville "Belum." kata Neville. Dua menit kemudian, muncul tangga dari atas, mereka pun menaiki tangga itu.
Kelas ramalan adalah ruangan bundar sempit. Dimana seharusnya ada kursi dan meja belajar, disini ada meja teh dan kursi berlengan. Semua jendela ditutup gorden, ada bau aneh, perapiannya menyala dengan api kecil membuat ruangan remang - remang.
"Duduk." terdengar suara sayup - sayup. Tak lama, muncul seorang wanita memakai kaca mata bulat super besar sehingga matanya terlihat dua kalia lipat lebih besar dari wajahnya, dia memakai banya gelang dan kalung serta memakai syal merah.
Mereka duduk bertiga - bertiga, Melody duduk bersama Liana dan Ginny. Sebelum duduk, dia ditarik Hermione "Kita ikut rune kuno." katanya. Lalu, mereka pergi kedaerah lebih gelap dan memakai time turner, mereka ikut kelas rune bersama Ravenclaw.
Setelah itu kembali kekelas ramalan yang sudah dimulai dua menit, tepat saat sang guru muncul. Melody tersengal duduk diantara Liana dan Ginny. "Namaku, Profesor Trelawney, guru ramalan kalian. Aku akan mengabsen." katanya, lalu dia mulai mengabsen.
Melody yang mengikuti kelas rune kuno asyik mendengarkan gurunya menjelaskan dasar Rune Kuno, rune kuno bisa dibilang rumit, untungnya dia penyihir istimewa, mempermudahnya mengartikan rune - rune itu.
"Semuanya sudah hadir." kata Profesor Trelawney. "Nah, kita akan mulai dengan melihat cangkir teh, untuk informasi. Ramalan adalah cabang sihir paling rumit, kau harus melihat memakai batinmu." Melody mengerling Parvati dan Lavender yang terlihat sangat tertarik. "Nah, ayo ambil cangkir kalian, lalu isi dengan teh padaku." kata Profesor Trelawney.