Lupin and WereWolf

3.2K 259 9
                                    

Sepertinya, penilaian semua murid tentang kumal, lusuh, lemas, dan usang tentang Lupin wajib ditarik kembali. Sebab, pada kenyataannya, Lupin adalah orang yang sangat menakjubkan. Dia menunjukkan berbagai hal baru pada semua muridnya. Dan kata yang pantas untuknya adalah, unik, hebat, ramah, dan baik hati.

Semua murid sangat mengagumi dan memujanya kecuali para murid Slytherin yang memang sudah menganggapnya rendah sejak awal mereka bertemu Lupin. Maka, hari itu murid kelas tiga dan kelas unggulan Gryffindor dan Slytherin menunggu dengan tidak sabar kehadiran Lupin dikelas.

Lupin tak kunjung datang sampai Grindylowsnya melet - melet terus dari tabung kaca. Kemudian, pintu menjeblak kasar sampai terbuka, tapi yang masuk bukanlah Lupin melainkan Snape. "Buka halaman 394." katanya dingin.

Semua murid menurut meskipun mereka terheran - heran sendiri. Harry mengangkat tangannya "Maaf sir, tapi dimana Profesor Lupin ?" tanyanya "Bukan urusanmu, kan ?" katanya "Jadi urusan kami semua sir, dialah guru pertahanan terhadap ilmu hitam kami." kata Harry disambung anggukan yang lain. 

"Profesor Kalian merasa tidak bisa mengajar hari ini." kata Snape pada kelas, kelas ber-hah ria sebab ini sudah ketiga kalinya Lupin tak masuk tapi tak pernah digantikan oleh Snape. "Buka halaman 394!" kata Snape sedikit keras.

"Werewolf ? Tapi kami baru belajar red cups dan Hinky punks, hewan air." protes Melody "Yeah, Profesor Lupin bilang kami baru akan belajar binatang malam semester depan." sambung Hermione "Kalian ini sudah sangat ketinggalan. Profesor kalian terlalu lelet dan lebih suka bermain - main. Halaman 394, Mr Weasley!" kata Snape. "Kapan sih Hermione dan Melody masuk ?" bisik Ron yang sedari tadi melongo.

"Nah, ada yang bisa menjelaskan apa perbedaan dari werewolf dan animagus ?" kata Snape, langsung saja tangan Hermione terangkat secara otomatis keudara. Snape mengabaikannya "Tak ada ? Menyedihkan." kata Snape "Maaf sir, saya tahu. Animagus adalah penyihir yang bisa berubah menjadi hewan sesuai keinginnannya dan biasanya memiliki ciri sesuai dengan dirinya. Sedangkan werewolf tak punya pilihan, setiap malam bulan purnama dia akan menjadi serigala dan kehilangan kendali atas dirinya, sahabat sendiri pun akan dimakannya." kata Hermione.

"Ms Granger ? Kenapa kau suka sekali bicara disaat bukan giliranmu ? Apa kau mau bersombong ria dan membuktikan kalau dirimu adalah Ms-Tahu-Segala ?" cibir Snape, sementara Melody mengantuk. Wajah Hermione memerah "Potong lima point dari Gryffindor dan tulis essai tentang werewolf, definisi dan terutama ciri - cirinya." kata Snape. Semua murid mengeluh mendengarnya.

Tangan Harry sekali lagi teracung dan Melody tertidur sekarang, omongan Snape membuatnya muak dan mengangtuk "Tapi sir, besok ada quidditch." protes Harry "Hati - hati Mr Potter, karena cedera atau luka tak akan membuatmu terbebas dari tugas." kata Snape kejam, lalu dia beralih dari Harry dan mulai menjelaskan.

-oOo-

Melody menunggu Hermione menjejalkan semua buku - bukunya kedalam tas "C'mon." kata Melody "Lupin kenapa ya sebenarnya ?" kata Ron saat lewat "Sakit ?" usul Harry. Hermione mem-puh mereka, haha.

Ron dan Harry berhenti lalu berbalik "Kenapa kau mem-puh kami ?" kata Ron emosi "Apa !?"kata Hermione "Tadi kau bilang puh!" kata Ron "Sudah jelaksan ?" kata Hermione sambil pergi meninggalkan mereka. "Apaan sih ?" kata Ron sebal "Dia tahu sesuatu Ron." kata Melody mengawasi punggung Hermione pergi "Apa !?" kata Harry dan Ron bersamaan membuat Melody terlonjak.

"Sesuatu tentang Profesor Lupin, maaf aku mau lewat." kata Melody berlari mengejar Hermione. "Hermione!" panggil Melody "Hi Mel." kata Hermione lemas "Jangan segitunya kau lemas." kata Melody "Soalnya mereka tak peka." kata Hermione "Tentang kenyataan Lupin seorang werewolf ?” kata Melody frontal, Hermione membekap mulutnya dan menyeretnya menuju kelas kosong. “Kau tahu ?” kata Hermione melepas Melody “Tahu lah. Jelas sekali kok, dia selalu tidak bisa mengajar saat bulan purnama. Dia terlihat lemas sesudahnya. Dan dari penjelasan Snape dan kau tadi, semakin jelas saja.” Kata Melody polos.

Hermione terduduk lemas "Itu dia. Werewolf berbahaya tahu." katanya "Hey, aku tak peduli mau Lupin werewolf, hinkypunks bahkan banshee sekalipun, dia keren Hermy." kata Melody. "Bukan itu masalahnya, aku bingung kenapa Dumbledore mau ambil resiko memperkerjakan seorang werewolf. Kalau para orang tua murid tahu mereka akan murka nantinya." kata Hermione. Melody menggeleng tak tahu, "Ayo." kata Melody sambil menyambar tangan Hermione dan membawanya ber-Dissaparate kekelas transfigurasi.

-oOo-

"Seeker Ravenclaw anak perempuan, Harrry pasti menang." kata Ginny bersemangat "Oh belum tentu. Seeker-nya Cho Chang, dia hebat, buktinya Cedric Diggory saja kalah olehnya. Lalu, Chasernya ada Zayn Malik, dia main dengan santai tapi ganas, dia suka sekali menyumbang gol." kata Melody "Gryffindor punya Fred dan George, mereka akan menjatuhkan semuanya. Lalu ada Wood, dia pasti bisa, dia kan sangat terambisi piala asrama, menurutku dia tak akan membiarkan apapun melewati gawangnya bahkan seekor lalat sekalipun." kata Liana, Melody dan Ginny tertawa, lalat ?

Sapu firebolt Harry sudah dikembalikan, jadi mereka sangat optimis kalau Gryffindor akan menang.

"Ten point for Gryffindor!" kata Lee Jordan. Gryffindor memimpin. Cho Chang terus membuntuti Harry kemana pun Harry terbang. Zayn malik sudah menyumbang lima gol untuk Ravenclaw. Tiba - tiba, saat snitch sudah didepan mata, ada tiga dementor mendekat. Cho memekik kaget, Harry menarik tongkat sihirnya dan, "Expecto Patronum!" seekor rusa jantan perak terjun dan menanduk ketiga dementor itu sampai jatuh terjengkang, Harry mengambil snicth-nya dan Gryffindor bersorak.

Para penonton turun dari tribune. Melody, Liana, Ginny, Hermione, dan Ron meledak tertawa begitu melihat siapa sosok sebenarnya dari para dementor itu. Tenyara Malfoy, Crabbe, dan Goyle. "Ada apa sih ?" kata Harry tepat saat Dumbledore dan Snape sedang memarahi ketiga dementor jadi - jadian itu. "Dementornya dimana ?" kata Harry "Itu hanya tipuan Harry, hanya Malfoy. Tapi bagus, lihat bagaimana wajah Snape sampai begitu. Kurasa dia malu sekali. Tapi bahaya juga, Dumbledore tahu kau bisa Patronus." kata Melody. Harry tertawa melihat ketiga musuhnya terlilit jubah sendiri.

"Malfoy sang dementor!" kata Ron sambl tertawa, dia tak bisa berhenti tertawa karena masalah tadi. "Sudahlah." kata Hermione. "Satu bulan lagi. Gryffindor melawan Slytherin." kata Melody "Yeah, dan setelah hiburan tadi, mungkin aku akan berusaha menang dengan maksimal." kata Harry yang sama seperti Ron - tak bisa berhenti tertawa.

-oOo-

"Yuuhu~! Harry!" teriak mereka semua. Skor Gryffindor dan Slytherin sama : 100 point. Malfoy dan Harry terbang kesana kemari mencari snicth. Flint, kapten Slytherin sepertinya lebih suka bermain dengan kotor. Dan, lima menit kemudian "Gryffindor menang! Harry Potter mendapatkan Snicth-nya sebelum sang dementor jadi - jadian! 250 lawan 100!" kata Lee Jordan.

Semuanya turun untuk memberi selamat, mereka memenangkan piala asrama! Percy bahkan melupakan kewibawaannya dan berlari riang mencari pacarnya karena mereka bertaruh. "Wow Harry! Kau menakjubkan!" kata Ron "Kau hebat Harry!" kata Hermione. "Thanks." kata Harry.

"Gryffindor! Gryffindor!" raung mereka semua, akhirnya piala asrama bisa diambil dari tangan Slytherin.

-oOo-

"Oh Hagrid, maaf kami tak bisa membantu." kata Melody "Tak apa, kalian sudah melakukan sebisa kalian." kata Hagrid menghapus air matanya "Hagrid, kapan akan dilaksanakan ?" tanya Harry "Setelah kalian ujian." kata Hagrid. Mereka saling tatap, Hagrid kalah sidang dan buckbeak akan dihukum mati.

-oOo-

Hi Guys! Maaf pendek, hehe. Maaf juga aku jarang post, sibuk didunia muggle :)

Vote and Comment please :)

And, read my other story please :')(Promosi)

-oOo-

"Hah ? Kau melihat Scabbers?"

"Dia sudah mati ?"

"Hagrid, kami akan menemanimu."

"Kalian sudah terlalu baik padaku, maaf aku tak bisa banyak membantu."

Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ( Sequel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang