"Ayolah Hagrid, please.." kata Melody membujuk. Saat ini, dia dan Niall sedang di pondok Hagrid untuk membujuknya memberi tahu apa yang akan diajarkannya nanti. Mungkin kau akan berpikir, kenapa Melody tak membaca pikiran Hagrid saja, tapi Melody tak bisa membaca pikran para guru, mungkin Dumbledore yang mengaturnya.
"Nanti saja, toh dua hari lagi kau belajar bersamaku, kau malah besok Ni." kata Hagrid "Yah, bocoran kecil agar kami tak terlalu shock." kata Niall. "Tidak, nah kalian kembali kesekolah, sebentar lagi gelap." kata Hagrid "Tapi Hagrid.." kata Melody "Melody, jangan begitu." kata Hagrid.
####
"Apa ya kira - kira ?" kata Niall "Entahlah, tapi yang pasti tak akan cukup bagus, aku kenal dekat Hagrid." kata Melody menghindari akar pohon. Dia dan Niall sedang dalam perjalanan kembali ke kastil, berjalan berdua dipinggir hutan. "Kuharap, tidak buas. Kau bisa bayangkan ekspresi anak Slytherin." kata Niall, Melody mengangguk setuju.
Tiba - tiba saja, ada sesuatu yang besar seperti anjing lewat diantara pepohonan. Melody terkesiap "Ada apa ?" kata Niall, Melody tak menjawab dia menyipitkan matanya, ingin tahu. "Aku pikir, aku baru saja melihat sesuatu lewat." kata Melody "Oh, ayolah. Banyak hewan di hutan terlarang, tak aneh kan ?" kata Niall masuk akal. Melody mengangguk "Yeah, bisa jadi. Ayo." kata Melody, mereka mempercepat langkah mereka menuju kastil, cuaca mulai tak bersahabat dengan mereka.
####
"Kenapa kalian tak latihan ?" tanya Melody pada tim quiddtich Gryffindor "Ravenclaw merebut lapangan." kata Harry "Kenapa ? Kan sudah jadwal kalian ?" kata Melody protes "Katakan itu pada kapten tim mereka." kata Wood.
"Urgh! Ayo, aku bujuk mereka, aku kenal seorang anak Ravenclaw, dia hutang padaku." kata Melody "Jangan, nanti madam Hooch marah, dan Profesor Flitwick bisa menyihirmu." kata George khawatir. "Tapi, nanti kalian tak ada persiapan, apalagi kalian lawan Slytherin." kata Melody geram. "Calm Mel, masih ada besok." kata Hermione "Iya, kami yang latihan kau yang sibuk." kata Angelina "Aku hutang pada Malfoy." gumam Melody.
"Apa !?" kata Harry "Aku janji kau akan menang melawannya. Kalau aku kalah, tamat sudah." kata Melody, yeah kemarin dia dan Malfoy taruhan kalau Harry kalah maka dia harus menuruti apa kata Malfoy. "Ya ampun Mel, seharusnya kau tolak." kata Harry "Sudah terjadi." kata Melody.
Dua hari berikutnya, pelajaran pertama mereka adalah pemeliharaan satwa gaib. Melody berharap banyak pada Hagrid. Hagrid sudah menunggu didepan pondoknya dengan banyak bangkai musang ditangannya. "Nah, ayo mendekat dan ikut aku." katanya. Mereka mengikuti Hagrid menuju pinggir hutan terlarang.
Disanan sudah ada daerah merumput nyaman. "Buka buku kalian halaman 15." kata Hagrid "Bagaimana caranya !?" cibir Malfoy "Tak ada yang tahu cara membukanya ? Tak ada satu pun ?" kata Hagrid putus asa, Melody yang baru saja tiba bersama Hermione karena baru memakai time turner menuju kelas arithmancy mengangkat tangannya "Kurasa aku tahu Hag-Profesor." kata Melody. Hagrid tersenym "Tunjukan pada teman - temanmu Melody." Melody maju.
"Mudah saja, tinggal. Belai punggung bukunya, tak sesulit bicara omong kosong." Melody mendelik pada Malfoy. "Baik, kalian tunggu disini." Hagrid pergi. Mereka menunggu "Buku ini lucu sekali." kata Hermione terkikik senang "Oh, lucu sekali. Tunggu sampai ayahku tahu Dumbledore memperkerjakan orang macam dia, Hogwarts makin tak berkualitas saja." cemooh Malfoy. "Diam Malfoy, tutup mulut besarmu." kata Harry.
"Oh Potter, kau mulai berani padaku eh ?" kata Malfoy "Aku tak pernah takut padamu Malfoy." kata Harry mantap. Malfoy membelalak takut "Dementor! Dementor!" katanya menunjuk keangkasa, sontak semuanya menatap langit, tak ada apa - apa.
"Lucu Malfoy!" kata Harry. "Sangat Potter! Lihat wajahmu, haha!" kata Malfoy. Harry sudah akan menonjoknya saatt Ron dan Hermione memegang lengannya "Tutup mulut Malfoy, aku yakin kau ngompol kalau dementor disini!" kata Melody. Malfoy tak menjawab karena Hagrid baru saja muncul dengan setidaknya setengah lusin binatang paling menakjubkan yang pernah Melody lihat.