Dua hari kemudian...
.
Melody berjalan dengan riang menuju Aula besar sendirian, biasa orang yang baru keluar dari rumah sakit pasti begitu...
Luna sedang berdiri menatap gorgoyle didepan aula depan. Sambil tersenyum Melody mendekatinya dan mengagetkannya "Luna!" katanya menepuk kedua bahu Luna. "Hi Melody Potter." kata Luna tak kaget sedikit pun.
Melody nyengir padanya, "Aku heran kenapa kau memanggilku dengan nama panjangku terus, kita kan sudah lama berteman Lu." kata Melody "Aku suka saja dengan namamu, penuh dengan nada dan melodi." kata Luna, Melody tersenyum "Kenapa kau sendirian disini ?" kata Melody "Oh, itu karena tak ada yang mau berteman denganku. Aku heran kenapa mereka senang sekali menyebutku Loony." kata Luna.
Melody hanya terdiam, Loony artinya gila atau sinting, dan Melody tahu benar kenapa Luna dipanggil begitu. "Kau tak datang lagi ke bukit ?" kata Luna, Melody terpaku "Oh, itu... Aku sekarang tinggal bersama Harry, yah... Jadi aku tak akan kembali kesana." kata Melody "Oh." kata Luna santai.
Melody mengalihkan pandangannya kepada seorang lelaki berjubah Hufflepuff berambut keriting bermata hijau, Harry Styles sedang berdiri didepan pintu aula besar, bersembunyi sambil membawa sebuah bingkisan.
"Boleh aku pergi Lu ?" kata Melody "Tentu." kata Luna. Melody mendekati Harry yang sering dipanggil Hazza karena tak mau tertukar dengan Harry kakak Melody. "Hi Hazza!" kata Melody menepuk bahunya, Hazza terlonjak lalu berbalik "H-hi Melody." gugupnya.
"Kau kenapa Hazz ? Itu apa ?" kata melody menunjuk kotak ditangan Hazza, Hazza melirik kotaknya dan melirik kedalam, didapati Melody, Hazza melirik Liana. "Apa kau naksir dia ?" kata Melody "Hah !? Siapa ?" kata Hazza "Liana." kata Melody "Um... Er... Kukira kau bisa baca pikiran Mel, seluruh dunia sudah tahu. Kau masuk koran lusa kemarin." kata Hazza mengalihkan perhatian. "Memang, dan aku membaca pikiranmu kalau kau suka Liana, iya kan ?" goda Melody.
Pipi Hazza memerah "Liana memang bisa ya membuat pria menyukainya, jadi kau mau memberikan itu padanya ?" kata Melody "Ya." jawab Hazza pendek "Kenapa tak berikan ?" kata Melody "Kau gila ?" kata Hazza, Melody mengangguk.
"Aku malu, didepan banyak orang. Urgh! Poor Hazza!" katanya memutar kedua bola matanya dengan kesal "mau titip padaku ? Dengan senang hati akan kubantu." kata Melody ramah "Boleh ?" kata Hazza "tentu saja, sini." kata Melody meminta kotak Hazza "Tapi, jangan berikan sekarang. Nanti saja di kereta atau di stasiun... Bagaimana kau menyembunyikannya ?" kata Hazza. Melody memegang kotak itu lalu menutup matanya, berkonsentrasi dan kotak itu menghilang.
Hazza berjengit "Bagaimana bisa ?" kata Hazza "It's power of Magic Hazz." kata Melody. Melody meninggalkan Hazza sendirian didepan aula besar dengan keadaan yang sedang bingung. Kotak hadiah itu sudah Melody kirim kedalam kopernya didalam kamarnya. Melody duduk diantara Liana dan Ron, didepannya Harry dan Hermione, lalu disebelah Ron ada Ginny.
"Dari mana Mel ? Kami yang parah sakitnya kau yang paling lama dirumah sakit, betah ya ?" kata Ron "Banyak yang harus dilakukan Ronnie." kata Melody mengambil semua makanan yang bisa diraihnya. "A-a! Kau tak boleh makan terlalu rakus makan Mel, kau perempuan lho." kata Harry mengembalikan semua makanan Melody.
Melody berusaha menahannya tapi Harry memang lebih berkuasa dari adiknya "Aku tak akan gendut kok." kata Melody "Kalian ini lebih mirip orangg pacaran, serius." kata Hermione "Ron juga bilang begitu tahun lalu." kata Liana terkikik. Harry dan Melody tertawa mendengarnya.
-oOo-
"Kau percaya ?"
"Tentu, kenapa aku tak mau mempercayai seorang teman ? Lagipula, Loony-"
"Luna" koreksi Melody. "Okey, maaf, Luna. Dia bilang Black itu penyanyi." kata Niall, Melody tersenyum. Sekali lagi, mereka sedang berjalan berdua dipinggir hutan terlarang sambil mengemil honey duykes. "Baguslah." kata Melody, dia baru saja menceritakan pada Niall tentang petualangannya ke masa lalu, dan entah kenapa dia selalu nyaman dan merasa aman saat menceritakan semuanya pada Niall.
"Kita akan bertemu lagi kan ?" kata Niall "Tentu, kenapa ?" kata Melody "Katanya akan ada piala dunia quiddtich tahun ini, aku ingin bertanya apakah kau akan nonton ?" kata Niall "Aku kurang tahu, aku tak yakin paman Vernon akan mengizinkan tapi Ginny bilang mungkin mereka akan ikut dan aku dan Harry mungkin akan diajak." kata Melody "Benarkah ? Kuharap kalau kau ikut, kita bisa bertemu :)" kata Niall "Okey." kata Melody. Mereka berjalan lagi, menuju pondok Hagrid.
-oOo-
"Hahaha~! Lucu sekali, kau belajar melawak dari mana >.< " kata Liana "Kakak - kakakku." kata Ginny. "Oh ya, aku hampir lupa." kata Melody. Dia merogoh isi kopernya dan mendapatkan sebuah kotak berukuran sedang berwarna merah lucu dengan pita pink. "Ini." Melody memberikan kotak itu pada Liana.
"Darimu ?" kata Liana "A-a! Dari seseorang, ingat ramalanmu Li ? Kau akan senang menerima kejutan dari seseorang." kata Melody. Liana tersenyum malu lalu membukanya, ternyata didalamnya ada sebuah kotak musik berbentuk hati berwarna pink dengan hiasan bunga diatasnya. Dia membukanya dan alunan musik merdu terdengar, ada dua boneka kecil menari disana, kotak musik itu tanpa mesin, tapi dengan sihir.
"Lucu sekali." puji Ginny "Siapa yang beri ya ?" kata Liana tersenyum memandangi kotak musik itu. "Hazza Styles." bisik Melody. Liana tercengang, Ginny tertawa.
.
.
"Kami akan senang kalau kalian mau datang menginap." kata Mrs Weasley setelah memeluk Melody. "Kami juga akan senang kalau anda mengundang kami Mrs Weasley." kata Melody. Melody melambaikan tangan pada mereka lalu mengikuti Harry "Apa itu Harry ?" kata Melody menunjuk surat yang dipegang Harry. "dari Sirius, katanya firebolt dari dia dan dia mengirimkan surat kalau dia izinkann kita ke Hogsmeade." kata Harry.
"Wow, keren!" Melody mengacungkan kedua jempolnya dengan senang. Keluarga Dursley menunggu mereka dengan tak sabar. Paman Vernon kelabakan tahu kalau Melody dan Harry memiliki seorang wali. Dan, mereka akan menonton piala dunia quiddtich nanti.
Juga...
Petualangan baru akan segera datang...
-oOo-
Hi Guys! Hehe, ceritanya beres lho...
Ada yang sedih nggak ceritanya beres ( Nggak thor! )
Tunggu sequelnya ya ! ^^