Ada penyerangan hari pertama kunjungan Hogsmeade. Katanya Sirius Black memaksa masuk lewat lubang lukisan. Tentu Melody kaget, dia kan sudah memerintahkan agar Sirius tak masuk ke kastil. Seluruh penghuni Gryffindor disuruh tidur di aula besar.
Si nyonya gemuk ditemukan dilantai sepuluh sedang bersembunyi dibelakang temannya. Tebak siapa yang menemukannya ? Melody. Dumbledore yang memberinya tugas itu, dia melacak si nyonya gemuk seperti dia melacak tonik tikus Ron dan lencana Percy dulu. Melacak si Nyonya gemuk membuat orang yang mengetahui kalau dia penyihir istimewa bertambah ; Percy.
-oOo-
Kunjungan ke Hogsmeade yang pertama sudah dilaksanakan, Melody dan Harry tak ikut tentunya. Kunjungan kedua akan dilaksanakan tak lama lagi dan Harry sedang galau berat karena nimbusnya rusak dan juga karena takut sebab Sirius ada dikastil. Melody tak berani bilang kalau dia sudah pernah bertemu Sirius dan berteman dengannya.
Melody sudah dengan senang hati mau menawarkan sapunya, tapi Harry menolaknya dan dia berlatih memakai sapu sekolah. Anak - anak tim Gryffindor jadi sangat malu, terlebih Wood karena dia ada di posisi kapten. Hanya saja, seperti yang selalu dikatakan Liam "Masih ada harapan"
Dalam pertandingan quidditch berikutnya, Ravenclaw melawan Hufflepuff. Si Zayn itu bermain dengan sangat abik, padahal dia anak baru, dia banyak menyumbangkan goal. Ravenclaw menang 180 dengan 150. Menjadi penyemangat untuk Gryffindor.
-oOo-
Melody merapatkan dirinya ke perapian, sebentar lagi natal dan kunjungan ke Hogsmeade akan dijalankan pada hari sebelum natal.
"Hupfh, tak kusangka dingin sekali." kata Liana "Aku lumayan hangat kok." kata Melody dengan bangganya "Kan kau bisa menggunakan itu, jadi kau hangat." komentar Liana "Mau kuhangatkan ?" kata Melody, Liana menggeleng. "Oh, aku sangat ingin pergi ke Hogsmeade." keluh Melody lebih pada perapian dari pada ke Liana.
"Kalau saja Harry tak menggelembungkan bibi Marge. Tapi aku tak menyalahkannya, siapapun akan marah kalau orang tuanya dihina." kata Melody "Kalau saja aku bisa membantu." kata Liana "Kau sudah banyak membantu dengan memberiku oleh - oleh." kata Melody, Liana tersenyum.
Detik berikutnya, Harry dan Ron masuk. Harry membawa bungkusan panjang. "Apa itu Harry ?" kata Melody, Harry mengedikkan bahunya. Dia dan Ron duduk dilantai dan membukanya. Ternyata itu adalah sebuah sapu mengkilap, bagus, dan mewah. Terukir jelas di ujungnya Firebolt.
"Wow Harry! Ini Firebolt, sapu balap termahal dan tercepat abad ini!" pekik Ron. Hermione masuk dan duduk "Apa itu ?" katanya menunjuk Firebolt. "Sapu." kata Ron. "Dari siapa ?" tanya Hermione "Aku tak tahu, Hedwig muncul dan memberiku ini, mungkin dari McGonagall lagi." kata Harry polos.
Saat Hermione membuka mulut Melody sudah duluan "Oh tak mungkin McGonagall mau menghabiskan seluruh isi berangkasnya hanya untuk membelikanmu sapu Harry, tidak meskipun kau seeker-nya." kata Melody "Kalian ini kenapa ? Kan bagus Harry punya sapu baru." kata Ron ngambek, Harry mengangguk setuju.
"Bagaimana kalau yang mengirimnya orang jahat ?" kata Liana "Tak mungkin." kata Ron "Oh, mungkin saja. Mungkin orang itu sudah menyihir sapu itu." kata Hermione. Lalu, dia keluar "Kau tak akan melaporkannya kan ?" kata Ron keras, Hermione tak menjawab. "Coba berikan guru dulu, siapa tahu Liana benar." kata Meloldy.
"Melody jangan termakan omongan kakak adik itu, mereka gila." kata Ron yang sedang mengagumi Firebolt. "Aku bukannya mendukung Liana dan Hermione, tapi bagaimana kalau mereka benar ? Siapa tahu Sirius yang memberinya." kata Melody. Harry langsung memandangnya kaget "Kenapa kau kepikiran kesana ?" tanyanya "Yah, Um..... Kan Sirius selalu ingin membunuhmu, jadi siapa tahu dia mau mencelakaimu dengan itu." kata Melody.