#11. Closer

385 31 11
                                    

Pagi hari ini seluruh seisi sekolah sudah di ributkan oleh tingkahnya Sarah, siapa sih yang tidak kenal Sarah? Tukang buat onar dan pacarnya Adrian. Tetapi sekarang Sarah sudah pensiun menjadi kekasihnya Adrian, karena kemarin ketika pulang sekolah Adrian memutuskan Sarah.

Apakah Sarah menerimanya?
Tentu saja tidak.

Saat ini Sarah sedang berdiri di tengah lapangan sambil memegang tangannya Adrian, "Adrian, jangan putusin aku ya?" Ucap Sarah memohon kepada Adrian.

Adrian tidak membalas ucapan Sarah, malahan Adrian menepis tangan Sarah yang sedari tadi memegang tangan Adrian.

"Adrian... aku mohon, aku mau kita kayak dulu lagi,"

Adrian membuang muka, "Udahlah Sarah! Malu-maluin tau gak." Adrian pun langsung berbalik badan, berniat untuk meninggalkan Sarah.

"Adrian! Jangan pergi!" Ucap Sarah menarik lengan Adrian kembali. Adrian pun langsung berbalik badan menghadap Sarah.

"Oh... ini semua pasti gara-gara cewek itu kan? Makanya kamu berubah gini, kan?"

"Jangan pernah bawa-bawa orang lain deh ya! Lo tuh yang berubah, dan perubahan lo itu sembilan puluh lima persen dari awal pertama kali kita bertemu, dan ini gak ada sangkut pautnya sama Nadia."

***

*Nadia Point Of View

Nadia dan Yovie pun tiba di sekolah, hari ini, tidak ada yang bisa mengantar Nadia ke sekolah, maka dari itu Nadia meminta bantuan Yovie untuk numpang ke sekolah.

Setibanya di koridor sekolah, tepatnya di dekat lapangan basket, ada beberapa siswa yang sedang  mengerumuninya, Nadia mengerutkan dahinya.

"Itu ada apaan ya Yov?" Tanya Nadia kepada Yovie sambil menunjuk-nunjuk ke arah lapangan basket.

"Gak tau,"

"Liat yuk? Pasti ada yang menarik deh makanya sampe di liatin sama anak-anak."

"Gak usahlah gak penting, mending kita kekelas aja, jam pertama bahasa inggris, hari ini kita ulangan," ujar Yovie mengingatkan Nadia.

Mata nadia terbuka lebar, lebih tepatnya ia kaget, "HA! Lo serius ulangan? Gue belum belajar Yov! Aduh duh, gimana nih?!" Ucap Nadia dengan panik.

"Dasar lo kebiasaan, makanya kita kekelas belajar,"

"Lo udah belajar?"

"Udah dong, gue kan anak rajin, gak kayak lo."

"Ew! Geli gue."

Nadia dan Yovie pun mulai berjalan menuju ke kelas, tapi langkah mereka terhenti ketika ada seorang pria yang menyebut-nyebut nama Nadia. Nadia pun menoleh ke arah lapangan, tapi nihil, tidak kelihatan karena banyak para siswa jadinya tidak kelihatan, ditambah Nadia yang tidak terlalu tinggi.

"Yov! Nama gue di sebut-sebut tuh, lo denger?"

"Denger, coba deh kita kesana dulu."

"Kayaknya itu Adrian dan Sarah deh."

Lalu, Nadia dan Yovie pun menuju lapangan dengan menerobos para kerumunan. Nadia dan Yovie pun tiba di depan pria dan wanita yang sedang menyebut nama Nadia.

Nadia masih bungkam.

'Jangan pernah bawa orang lain di hubungan kita, terutama Nadia!'

'Kenapa emangnya? Emang gitu kan nyatanya?'

'Karena Nadia itu---'

***

*Author Point Of View

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang