Hari ini, Nadia memutuskan untuk tidak ke sekolah, di karenakan suhu tubuhnya yang mendadak tinggi dan kepalanya yang sedikit pusing, ditambah dengan flu yang menyerangnya. Jadinya Nadia memilih untuk beristirahat di rumah. Nadia menduga ia sakit karena kebanyakan memakan ice cream, tanpa sarapan pagi terlebih dahulu.
Pada hari minggu kemarin, Bian kakak tercintanya, membawakan beberapa ice cream untuknya, ntah kenapa Bian jadi baik hati pada saat itu, katanya sih Bian lagi sangat happy karena di great sama gebetan barunya. Belum pacaran aja Bian udah beliin Nadia ice cream yang banyak, kebayang dong kalau udah jadian? Apa aja yang Nadia inginkan di belikan, mungkin.
Nadia selalu mendoakan Bian agar cepat-cepat jadian, imbas baiknya juga ke Nadia kan?'Hat........cim.'
'Hat........cim.'
'Hat........cim.'
"Aduh, idung aku meler terus nih," ucap Nadia sambil mengosok-gosokkan hidungnya yang gatal itu.
"Bun, telponin wali kelas Nadia dong bun, Nadia gak kuat sekolah, pusing." Ujar Nadia sedikit berteriak memanggil Bundanya itu.
Bunda Nadia pun langsung memegang dahi dan leher Nadia, yang ternyata memang panas, "Yaudah, kamu istirahat aja ya, nanti biar Kak Bian yang nganterin surat izin ga masuknya." ujar Bundanya Nadia.
***
"Nadia sakit?" Tanya Yovie sambil membaca surat yang ada di atas meja guru di kelasnya.
"Kayaknya kemaren-kemaren masih seger aja tuh anak," ucap Rani.
Erna pun memanyunkan bibirnya. "Padahal hari ini gue bawain rainbow cake kesukaan Nadia," ujar Erna dengan wajah sedih.
"Yaudah sih, kuenya buat gue aja," tawar Yovie sambil merapikan kerah bajunya yang terlihat baik-baik saja.
Erna langsung menepisnya "Ah lo mah makan mulu, maunya gratisan." Ujar Erna menjauhkan kuenya dari Yovie.
Tiba-tiba ada pengumuman untuk seluruh siswa agar segera berbaris di lapangan, karena sebentar lagi upacara di mulai. Kemudian para siswa langsung berhamburan menuju lapangan untuk memulai kegiatan upacara bendera.
Lalu, terdengar suara lantang dan sigap sang pemimpin upacara mulai terdengar. Suara grusak-grusuk para siswa yang terdengar samar-samar langsung diam seketika.
"SIAP......... GRAK!"
Dan ternyata yang menjadi pemimpin upacara hari ini adalah Adrian. Good.
Ntah kenapa upacara hari ini terlihat begitu tenang, tidak seperti biasanya. Pada sebelumnya upacara terlihat rusuh, maksudnya; para siswa tidak bisa diam saat upacara dan sibuk berbicara, walaupun suara ribut tidak terdengar cukup nyaring. Tapi cukup membuat suasana ruyam.Setelah hampir satu jam-an upacara pun selesai dengan damai, para siswa dan siswi segera meninggalkan lapangan.
"Gila gila gila! Upacara nya tenang banget," ujar Rani dengan heboh. Sekarang mereka sudah berada di kelas.
Yovie menaikkan kedua bahunya,
"B aja sih." Ucap Yovie lalu meninggalkan Rani dan Erna yang sedang menggosip tentang upacara hari ini."Dasar batu!" Teriak Rani melemparkan tissue yang di genggamnya tadi sejak upacara berlangsung.
"Yaudah yuk ke kelas, bu Yuni keburu dateng, terus kita ga boleh masuk kelas," ajak Erna kepada Rani dan Yovie.
"Yaudah yuk."
Mereka pun langsung bergegas menuju kelas, tapi sebelum tiba di kelas ada seorang yang mencegahnya, suaranya sudah sangat familiar.
"Eh--um, temennya Nadia kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Ficțiune adolescenți[ COMPLETED ] Nadia Alisya, salah satu murid di SMA Nusantara, ia tidak terlalu populer dikalangan sekolah nya. Nadia merupakan cewek yang baik hati, dan selalu ramah kepada orang-orang disekitarnya. Nadia menyukai Adrian, kakak kelas di sekolahnya...