Pagi ini Nadia tidak bersemangat untuk ke sekolah, ia melihat dirinya di pantulan cermin, terlihat matanya yang sembab dan rambutnya yang berantakan. Ini semua gara-gara kejadian kemarin, baru kali ini Nadia merasakan sedih yang teramat sangat. Pasalnya, baru kali ini ia merasakan kenyamaanan bersama seorang Adrian.
Nadia menuju kamar mandi untuk melakukan ritualnya, ia mambasuh mukanya terlebih dulu sambil berusaha menghilangkan jejak mata sembabnya, tapi tetap saja tidak bisa. Nadia berupaya untuk melupakan kejadian kemarin dan melupakan Adrian.
Melupakan orangnya mungkin mudah, tapi kalau melupakan kenangannya sedikit sulit. Karena hal-hal kecil yang biasanya dilakukan akan selalu teringat, bahkan wangi parfum yang biasanya ia pakai bisa menjadi memori. Perempuan bakal mengingat moment bersama orang yang ia suka, dari yang penting sampai hal-hal yang tidak penting. Maka dari itu, cewek bisa sangat galau dan broken heart ketika mengetahui orang yang disuka nya telah bersama wanita lain.
Bukannya egois, tapi ini soal hati dan perasaan.
Setelah selesai mandi dan sudah rapi, Nadia berjalan menuju ke meja makan untuk sarapan. "Bang Bian, anterin gue ke sekolah ya?" Ucap Nadia duduk di sebelah Bian.
Bian mengertukan alisnya. "Tumben, cowok lo mana?" Tanyanya mengejek.
"Ga punya cowok,"
"Ah masa? Yang biasanya anterin makanan kemana?"
"Mana gue tau! Udah lah gak usah kepo kepo." Ucap Nadia kesal sambil melanjutkan makannya.
Bian yang mendengarnya hanya tertawa, lalu mereka sarapan. Setelah itu Nadia berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah. Diantar oleh Bian.
Sesampainya di sekolah, Nadia langsung turuh dari mobil Bian dan bergegas menuju kelasnya. Sebelum tiba di kelas, ia melihat sepasang new couple yang baru tiba. Adrian dan Erna terlihat jalan bersama dan mereka saling bergandeng tangan, di tambah lagi mereka saling melontarkan canda tawa bersama.
Nadia melangkah buru-buru, berharap tidak bertemu Adrian pagi ini, sungguh ia masih malas bertemu sepasang kekasih tersebut. Tapi takdir berkata lain, belum sempat Nadia melangkah lebih cepat, seseorang memanggilnya.
"Nadia!" Ucap pria tersebut mengahmpiri Nadia.
Nadia yang mendengarnya langsung menoleh ke sumber suara. "Eh, hai kalian berdua," ujar Nadia sambil senyum.
"Cie nempel terus nih, mentang-mentang baru jadian," sambungnya sambil menyenggol lengan Adrian. Adrian hanya tersenyum bahagia.
"Eh tau gak, tadi Adrian jemput gue Nad," ucap Erna dengan jujur sambil melirik ke arah Adrian.
"Wah, bagus dong, masa jemput cewek lain," balas Nadia sambil tersenyum bahagia. Masih tersenyum menunjukkan kalau ia baik-baik saja.
Adrian tiba-tiba memegang pundak Nadia sambil menatap wajah gadis itu. "Mata lo... sembab, kenapa?" Tanya Adrian penasaran sambil memperhatikannya.
"Hah? Eh.. itu... gara-gara kurang tidur, iya. Akhir-akhir ini gue jadi sering begadang," ucap Nadia bohong sambil menurunkan tangan Adrian di pundaknya.
"Kayaknya kemarin belum gini deh?" Tanyanya lagi.
Adrian, kenapa lo jadi perhatiin gue gini sih.
"Lo nya aja yang gak merhatiin," ucap Nadia sambil mencoba mempercayai Adrian, Nadia yang memperhatikan mimik wajah Adrian mengisyatatkan bahwa cowok itu tak percaya. "Btw, gue ke kelas duluan ya, bye."
***
Sekarang Nadia berada di kantin, karena saat ini menunjukkan jam istirahat. Ia pergi bersama Rani, sedangkan Erna ia sedang bersama Adrian. Perihal tentang jadian Erna dan Adrian sudah diketahui oleh penghuni sekolah. Seakan-akan informasi itu seperti air yang mengalir cepat. Beberapa dari fans nya Adrian melingkari tanggal hari ini, dan dijuluki dengan 'Hari Patah Hati Tingkat Sekolah'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Teen Fiction[ COMPLETED ] Nadia Alisya, salah satu murid di SMA Nusantara, ia tidak terlalu populer dikalangan sekolah nya. Nadia merupakan cewek yang baik hati, dan selalu ramah kepada orang-orang disekitarnya. Nadia menyukai Adrian, kakak kelas di sekolahnya...