#19. Menolak Lupa [2]

207 13 5
                                    

"Jemput gue jam dua ya, no ngaret!" Ujar Nadia sambil meninggalkan Bian yang sudah rela mengantarkannya ke sekolah.

Beberapa hari ini Bian lah yang mengantar nya sekolah, semenjak ia memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Adrian. Mau minta bantuan Yovie? Cowok itu mengantar ibunya kerja terlebih dahulu, tidak mungkin kalau Nadia memaksa Yovie untuk mengantarkannya.

Nadia berjalan menuju kelasnya dengan cepat, tapi sebelum ia tiba di kelasnya ia bertemu dengan Sarah and the genk. Nadia memaki dalam hatinya ketika bertemu wanita itu. Sungguh membuat mood Nadia hancur pagi ini.

"Selamat pagi Nadia," ujar Sarah sambil menghadangi Nadia jalan.

Tapi Nadia berusaha untuk tidak meladeni Sarah, ia terus berjalan dan memandang lurus kedepan, tanpa memperdulikan Sarah yang masih setia mengikutinya.

"Santai dong Nadia, pangeran Lo mana nih? Sendiri doang?" Ucapnya lagi dengan semangat.

"Ups, Sar, kok Lo nanya nya gitu sih, kan udah ditikung SAHABAT sendiri," jawab temannya Sarah yang Nadia tidak ketahui namanya siapa.

Nadia semakin menggeram ketika wanita itu menekankan kalimat 'sahabat'.

"Kasian banget ya Nadia, deket sama siapa, eh jadiannya sama siapa, sungguh miris," ujar Sarah sambil menunjukkan ekspresi sedihnya di depan Nadia.

Nadia memejamkan matanya berusaha menstabilkan emosinya.

'Huft, tarik napas, buang pelan-pelan,'

Setelah itu Nadia melihat Yovie yang baru memasuki pekarangan sekolah, tanpa memperdulikan Sarah yang masih memanas-manasinya, Nadia beralih mengejar Yovie.

"Yovie!" Teriak Nadia, spontan Yovie langsung menoleh ke sumber suara.

Dan sedetik kemudian Nadia menghampiri Yovie yang tak jauh darinya, "Lo mau ke kelas kan? Bareng ya," ucap Nadia sambil berjalan beriringan dengan Yovie.

Tanpa memperdulikan sang penguntit.

***

Setibanya di kelas, langkah Nadia terhenti ketika ada Adrian yang sedang berdiri di depan pintu kelasnya bersama Erna, selalu begitu, hampir setiap pagi.

"Kenapa?" Tanya Yovie yang melihat Nadia mendadak menghentikan langkahnya.

Tanpa ada jawaban, Yovie mengikuti arah mata Nadia, ternyata Adrian.

"Santai, ada gue yuk,"

Nadia dan Yovie berjalan menuju kelasnya bersama, melewati Erna dan Adrian yang sedang berbicara. Ketika Nadia ingin memasuki kelas Erna menyebutkan namanya.

"Nadia!" Sapa Erna pada Nadia.

"Kalian pergi bareng?" Lanjut nya sambil menunjuk Yovie dan Nadia.

Nadia yang mendengarnya langsung memancarkan senyumnya, "Iya gue bareng Yovie tadi, yakan Yov?" Tanya Nadia pada Yovie, sambil mengisyaratkan Yovie untuk menjawab 'iya'.

"Eh, iya, gue tadi bareng Nadia," ujar Yovie sambil tersenyum.

Erna yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya, "Oh, bagus deh," jawabnya santai.

Setelah itu Nadia langsung masuk kedalam kelas dan duduk, lalu disusul dengan Yovie yang berada di barisan depan.

"Kenapa tadi bilangnya pergi sama gue?" Tanya Yovie penasaran sambil memutar badannya menghadap kebelakang tempat Nadia duduk.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang