#3. Hal Yang Tak Disangka

526 81 11
                                    

'Serpihan Hati

Mungkin aku adalah orang yang bodoh mencintai seseorang tanpa dicintai
Aku hanya bisa berharap pada suatu hal yang tidak pasti
Aku berdiri sendirian
Mencintai sendirian
Sakit hati sendirian

Maaf jika kehadiranku merusak kesenanganmu
Maaf jika aku salah mencintai mu
Tapi inikan yang dinamakan takdir?
Jatuh cinta pada dirimu dan cinta bertepuk sebelah tangan.'

Setelah menulis curahan hatinya Nadia langsung mem-post ke akun blogger miliknya, hanya inilah yang bisa Nadia lakukan jika hatinya sedang terluka, hampir setiap hari Nadia mem-post curahan hatinya jika ia ingin berbagi cerita.

Nadia masih mengingat kejadian tadi sore, kejadian dimana Nadia bertemu Adrian di cafe bersama Sarah, dan kemudian Sarah melabrak Nadia.

*Flashback on

"Adrian? Mampus gue," Ucap Nadia lalu mengalihkan pandangannya ke pada air yang sedang diminumnya.

Sedetik kemudian Nadia merasakan kalau ada yang menyenggol bahunya dengan sengaja.

"Upsss, maaf ya ga sengaja." Ujar cewek itu sambil mengandeng tangan Adrian, cewek itu adalah Sarah kekasih Adrian.

"Adrian, seragam kamu kenapa kotor? Ya ampun, ga bertanggung jawab banget sih yang udah ngotorin seragam kamu sayang," Ucap Sarah dengan lantang.

Nadia tahu bahwa maksud dari Sarah berucap seperti itu hanya untuk menyindir Nadia, tapi Nadia masih bisa bersabar, tak tau kah Sarah jika Nadia sudah menggeram dalam hati.

"Sayang, kamu ga ada niatan buat minta ganti rugi gitu? Atau apa lah?" Sambung Sarah masih dengan nada seperti tadi.

Adrian mengalihkan pembicaraan. "Kamu gak mau kita duduk?" Tanya Adrian kepada Sarah.

"Kamu gak mau makan atau minum dulu gitu? Kamu ga capek ngoceh terus say?" Sambung Adrian dengan menatap Sarah.

"Aku juga udah capek ngomong ni Dri, yang di sindir gak nyadar-nyadar," Jawab Sarah kepada Adrian.

Nadia bangkit. "Lo nyindir gue?" Tanya Nadia kepada Sarah, Nadia sudah tak tahan lagi disindir oleh Sarah, dan akhirnya emosi Nadia meluap-luap.

Sarah menaikkan satu ujung alisnya, "Lo ngerasa? Bagus deh, jangan kira gue gak liat ya lo nabrak pacar gue," Sambung Sarah sambil menunjuk-nunjuk muka Nadia.

"Gue gak sengaja, yaudah sih pacar lo aja gak se--se-wot lo!" Ujar Nadia dengan mengeja kata 'sesewot' sambil menurun kan tangan Sarah yang sedari tadi menunjuknya.

"Oiya satu lagi, nih gue ganti minuman yang GAK sengaja gue jatohin!" Ucap Nadia sambil mengeluarkan beberapa uang kemudian pergi meninggalkan cafe yang disusul oleh Yovie dibelakangnya.

Adrian hanya diam, Adrian bingung mau memihak pada siapa, karena kejadian tadi siang bukanlah sepenuhnya salah Nadia, karena pada saat jalan Adrian juga sedang tidak memperhatikan apa yang didepannya, melainkan memandang ponsel yang dimiliki Adrian, dan terjadilah minuman yang dipegang Adrian jatuh mengenai bajunya, maka dari itu Adrian hanya diam.

*Flashback Off

'Hufftt bisa gila gue nginget kejadian tadi sore.' Nadia membatin dalam hati sambil mencoba melupakan kejadian tadi sore.

***

"Nadia, lo dipanggil kepala sekolah tuh, katanya disuruh ke ruangannya sekarang." Ucap Erna kepada Nadia.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang