#16. Menjemput Kepergian

192 12 8
                                    

'CKREK'

'CKREK'

'CKREK'

"Belom pulang?" Tanya pria yang berdiri tepat di belakang Nadia sambil men-dribble bola basketnya.

Pria itu menggunakan baju basket yang bernomor punggung empat belas.

Nadia yang merasa terpanggil menoleh ke belakang. "Eh, belum nih," Nadia melanjutkan aktivitasnya.

"Betah banget kayak nya di sekolah lama-lama?"

"Lah, lo juga biasanya jam lima-an kan pulangnya?" Tanya Nadia balik.

Adrian tersenyum sambil ngelempar bolanya tepat di ring basket. "Cie ngeperhatiin gue, hahaha,"

"Pede banget ew!" Nadia memutar matanya dengan sinis.

Lalu Nadia duduk di pinggir lapangan basket sambil melihat hasil gambar yang di perolehnya, sekarang menunjukkan pukul tiga sore, sekolah sudah mulai sepi, hanya saja ada beberpa murid yang sedang melakukan aktivitas ekskulnya seperti; basket, futsal, badminton, dan lain-lain.

Sore ini Nadia ingin mencari referensi untuk dijadikan bahan makalahnya, karena kemarin pak Lio memberikan tugas untuk membuat makalah tentang olahraga, yang bertemakan bebas. Jadi Nadia memilih untuk membuat makalah tentang bola basket, sebelumnya Nadia harus mengambil foto orang yang sedang bermain basket untuk di jadikan contoh.

"Bro! Lanjutkan gue capek!" Ujar Adrian sambil mengoper bola basket ke temannya.

Setelah itu, Adrian duduk tepat di samping Nadia sambil meneguk air mineral milik Nadia yang berada di depan Nadia.

'Glek.'

'Glek.'

'Glek.'

'Aaahhh....'

"Yah! Abis minuman lo," Ucap Adrian tersadar sambil memberikan botol minuman Nadia.

"Ih! Kenapa di habisin!" Ujar Nadia dengan sebal.

"Gak izin dulu lagi mintanya, dasar pencuri!" Sambung Nadia masih dengan sebal.

Adrian malah tertawa melihat Nadia mengoceh. "Cuma tiga tegukkan! Sumpah! Tau tau udah abis," Ucap Adrian sambil mengancungkan jarinya.

"Gue juga haus kali,"

"Gue lebih haus dari lo kali," Bantah Adrian.

"Haus akan kasih sayang." Sambungnya lagi, jujur saja Nadia yang mendengarnya ingin tertawa, tapi tawanya di tahan, lantaran gengsi sama Adrian.

"Ah bersik ngomong sama lo, lagi sebel sama lo, sana main aja bosen gue sama lo," Ujar Nadia sambil beranjak dari duduknya.

Adrian menahan tangan Nadia. "Mau kemana?" Tanya Adrian.

Nadia sudah berdiri, Nadia yang melihat Adrian dari bawah langsung terdiam seketika, mata Adrian yang menyipit karena pantulan matahari, rambutnya yang sedikit berantakan karena basah terkena keringat, ini sudah kesekian kalinya Nadia melihat Adrian looks so perfect.

"Apa sih pegang-pegang?!" Nadia langsung menepis tangan yang di pegang Adrian.

"Galak bener, lagi pms ya? Atau masih marah sama gue?"

Nadia tidak menjawab ucapan Adrian.

"Jangan sok-sokan marah sama gue, gue tau lo nggak bisa marah sama gue,"

Nadia masih tidak memperdulikan Adrian dan sibuk dengan kameranya.

"Selesai gue main basket pulang bareng ya, gue mau ngajakin lo ke suatu tempat," Ucap Adrian sambil beranjak dari duduknya dan langsung bermain basket lagi.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang