#6. Curhat

460 60 4
                                    

Nadia hanya berdiam diri di kamar hotel setelah melakukan kegiatan seharian penuh, hanya terjadi keheningan di kamar ini, Bu Ita sedang membersihkan diri di kamar mandi, sedangkan Adrian sibuk memainkan ponselnya sambil sesekali menelpon mama nya dan juga Sarah menelponnya.

Lalu Nadia membuka akun Blogger-nya dan memulai untuk menulis kembali apa yang di rasakannya, sambil sesekali melirik ke arah Adrian

' Jauh

Aku berdiri sendirian merasakan hembusan angin yang bersahabat, tidak terlalu kencang dan tidak terlalu pelan.

Mencoba untuk membaca pikiran mu yang sangat susah untuk di tebak.
Di saat ku menatap mata mu. Aku berharap, aku menemukan jawaban itu. Tapi ternyata jawaban yang ku cari tidak ku dapatkan.
Sifat mu yang berubah-ubah membuat ku bingung.

Aku mencoba tersenyum melihat mu bersamanya, berusaha agara semuanya seakan-akan tidak terjadi.

Tapi, di saat ku sendiri, wajah mu selalu terbayang-bayang di pikiran ku.
Aku selalu bertanya pada hati ini.

Apa aku salah menyukai dan mencintai pria yang telah memiliki kekasih? Tolong beritahu aku jawaban dan penjelasan jika itu salah.'

Setelah menulis itu Nadia langsung mem-post-nya sambil sesekali membaca kiriman yang telah ia kirim.

"Nadia" lirih Adrian sambil menghampiri Nadia

"Hmm"

"Lo tau password wifi di sini gak?" tanya Adrian lalu duduk di atas kasur Nadia

Nadia hanya mengangguk-anggukan kepalanya, Nadia kira Adrian marah kepadanya, karena sejak kejadian tadi siang ketika Nadia memaksa Adrian untuk berfoto bersama, Adrian tidak sekali pun memanggil Nadia, bahkan melirik saja tidak.

Namun dugaan Nadia salah, buktinya Adrian masih mau bertanya kepada Nadia

"Apaan? Please kasi tau gue, kuota gue abis nih," ucap Adrian memohon

Adrian menghembuskan napasnya pelan "Gue ga bisa main game jadinya." sambungnya sambil melirik ke ponselnya

Sedetik kemudian Nadia tertawa "Hahaha, gue kira apaan, dasar gamers"

Nadia tertawa tak terhentikan, Adrian memandang tingkah Nadia hanya menatap tajam, kemudian Bu Ita keluar dari kamar mandi

"Ada apa nih? Kok kayanya rame bener?" tanya Bu Ita sambil berjalan ke arah Adrian dan Nadia

"Ga papa Bu, Adrian lucu aja. Hahaha" jawab Nadia sambil sesekali tertawa

Raut wajah Adrian tidak berubah, masih sama seperti tadi, datar.

"Yaudah kalo gitu. Oiya, Ibu mau pergi keluar bentar nih," ujar Bu Ita

"Kalian berdua disini ga papa kan?" sambungnya lagi

Nadia dan Adrian menjawab secara bersamaan "Ga papa kok Bu" lalu keduanya saling memandang

"Oke, kalo gitu Ibu pergi dulu yaa. Ingat! Jangan macem-macem." ujar Bu Ita sambil memegang gagang pintu

"Dih siapa juga Bu yang mau macem-macem" ujar Adrian sambil melirik Nadia dengan sinis

Tetapi Nadia tidak takut, Nadia masih tidak bisa berhenti tertawa

"Lo jangan ketawa mulu kenapa sih?!" ujar Adrian dengan sebal

"Hahaha, jangan marah-marah dong Bang Rian, nanti cepet tua" ucap Nadia

"Jangan sesekali panggil gue Bang, karena itu khusus buat adek tercinta gue" ujar Adrian

Nadia berhenti tertawa "Oh yang kembar itu adek lo? Bagi satu dong, lucu soalnnya. Gemes gue liat nya"

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang