ثلاثة

56 6 0
                                    

Keindahan dan keharuman mawar sebanding dengan luka yang diakibatkan ketajaman durinya.

.

Jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Ada rasa pusing yang mendera tubuh Konan. Matanya terasa sangat sulit terbuka. Ia meraba sesuatu di sampingnya, ada seseorang. Padahal sejak beberapa hari yang lalu ia tidur sendiri. Jarnsaxa tentunya sudah pulang ke negaranya dan tidak bersamanya lagi kan?

Tidak berpakaian! Pikiran Konan bertanya-tanya. Tetapi, bangun pun masih belum bisa. Setelah mencoba beberapa bacaan doa, ia akhirnya bisa membuka matanya. Dan, sesuatu yang mengecewakan ia temui kali ini.

.

"Itachi," panggil Fugaku, "dari mana saja kau kemarin?"

Masih bergeming. Itachi tetap pada tempatnya. Mikoto menunggu jawaban putra sulungnya. Ia merasa khawatir.

"Kau pulang saat subuh. Aku benar-benar tidak menyangka kau membuat rekor seperti itu saat pulang. Apa di Amerika kau kurang puas?" tanya Fugaku dengan nada satir. Itachi masih tetap diam. Buku jarinya memutih karena kepalannya yang terlalu kuat. Ia ingin mengatakan segalanya, tetapi...

Itachi membuka mulutnya. Ia menatap wajah datar ayahnya dengan penuh keyakinan. "Aku menghadiri pesta temanku, Ayah. Ia baru pulang dari Singapura," jawabnya, "kuharap Ayah tidak mengartikan macam-macam tentang pesta itu."

Semua terdiam. Namun, Mikoto mulai angkat bicara. "Jangan diulangi lagi. Kau membuat kami khawatir. Ingatlah, kau sudah dewasa untuk bisa berpikir sebelum melakukan sesuatu yang remeh seperti itu." Setelah mengucapkan rentetan kalimatnya, ia terengah-engah. Tenaganya ia keluarkan secara maksimal tadi.

"Aku mengerti. Maaf. Aku berjanji takkan mengulanginya lagi." Itachi menundukkan badannya, simbol semua perbuatannya terikat oleh perkataannya saat itu.

Fugaku menyeringai, "baiklah. Sekali kau melangkah di jalan yang salah. Susah untukmu kembali kepada awalan yang kaubangun."

Sulung Uchiha itu tahu. Ia sangat tahu. Namun, entah kenapa, lidahnya begitu kaku untuk mengatakan sebenarnya. Harapan terakhirnya adalah Konan tetap selamat. Ia tidak seharusnya terseret dalam masalah internal keluarganya. Sebisa mungkin ia harus mencari jalan keluar.

.

Tiga hari setelah kejadian Itachi pulang pagi, tepatnya malam hari.

Mikoto mengetikkan sesuatu pada aplikasi pesan pribadinya. Kali ini adalah nomor asing yang belum ia tambahkan ke dalam kontak. Ia rela mengubah penyetelan pengaturan aplikasinya itu. Demi kebaikan putranya.

Selamat malam, Konan. Ini Mikoto Uchiha, ibunya Itachi. Bisakah kau meluangkan waktunya untuk membaca dan menyetujui hal yang kutawarkan. Terima kasih.

Ia mengirim pesan itu kemudian. Menunggu sebentar untuk hal yang menguntungkan tidaklah sepenuhnya rugi bukan?

Tidak lama ada notifikasi pesan masuk. Dari Konan.

Selamat malam juga, Nyonya. Apa yang bisa saya bantu?

Seringai wanita paruh baya itu mengembang. Ia selalu menang dalam situasi rumit seperti ini. Karena ia adalah Uchiha.

Kau belum berjanji mengabulkannya, Konan-chan? :)

Mikoto tertawa sinis.

"Konan-chan? Menggelikan."

Konan sedang online dan ia yakin sedang menunggu segala sesuatu yang ia kirim.

Maaf. Saya kurang mencerna kalimat Anda. Baiklah. Saya akan mengabulkannya.

  القدر: لعنة  -  Fate: Curse-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang