2

130 6 2
                                    

**
Kelvin melirik jam tangannya 'pukul 6'
'masih pagi'.

Saat ia menuju lorong kelasnya ia tidak sengaja melihat gadis yang di kantin kemarin, gadis itu seperti kebingungan, saat Kelvin lewat didepan nya gadis itu menariknya.

"Bisa tolongin gue?" Tanya nya.

Kelvin menaikan satu alisnya lantas pergi tak menghiraukan gadis tersebut.

"Lo itu diajak bicara malah pergi, dasar orang aneh."
Umpat gadis tersebut.

-----

Kelvin masuk di kelas nya, disana ada Alvian yang sudah menyambutnya.
"Vin, lo udah ngerjain PR Matematika?" Tanya Alvian.

"Hmm" jawab Kelvin tanpa memandang Alvian.

"Gue pinjem ya Kelvin ganteng, tapi lebih gantengan aku sih." Jawab Alvian.
Kelvin hanya menyerahkn tas nya.

---------------

Kelvin merasa bosan di kantin, Kelvin berdiri untuk ke rooftop.
"Mau kemana vin?" Tanya fernando.

"Pergi, gue bosen di kantin terus"

"Serah lo deh,sorry gue nggak bisa nemenin."

"nggak papa santai aja,gue juga mau sendiri" timpal Kelvin.
---

Kelvin berada di Rooftop, ia mengeluarkan rokok dan menghisap rokok itu dalam-dalam.

Hari ini ia merasa ada yang ganjal di hatinya. Dia masih kepikiran gadis di kantin.

'Ngapain gue jadi mikirin dia sih' gumam nya dalam hati.

-------

Semua yang ada di rumah Fernando hening tidak ada yang memulai pembicaraan,semua diam akibat ulah Gibran yang berkelahi dengan Alex karena masalah perempuan.

Akhirnya Fernando memecah keheningan.

"Lo berdua sebenernya udah gede kan?, kenapa cuman masalah perempuan lo berdua malah berantem!"

"Bukan gue, dia selalu ngrebut sesuatu dari gue" tolak Alex.

"Gue?? Lo yang mulai, gue udah bilang kalo gue lagi deket sama Elvira. Semua yang ada disini juga tau, gue udah suka sama dia!" Jawab Gibran membela diri.

"Elo belum tau Bran, gue nggak ngrebut Elvira dari Elo, Gue cuman bantu dia,dia tadi bawa buku keberatan jadi gue bantu." Alex membela diri.

"Udah cukup! Lo berdua diem! Bran lo juga jangan nething sama temen lo, kita ini sahabat jadi kita harus saling percaya. Seburuk apapun sahabat lo, dia tetep sahabat lo, setidaknya lo tanya bukan malah brantem kaya tadi, malu! Lo pada udah mau Kuliah, harusnya ngerti kalo kaya tadi itu udah kaya bocah!"

Fernando melerai mereka, dari anatara mereka berlima hanya Fernando saja yang paling dewasa.

"Bener kata Nando, lo berdua kaya bocah, jadi mulai sekarang lo berdua damai, jangan kaya gitu lagi. Dan Gibran lo harus percaya sama sahabat lo. Sekarang udah kelar"
tambah Kelvin yang dari tadi tidak merespon masalah ini.

Setelah masalah ini selesai Alvian pergi tanpa pamit, hari ini ada yang aneh dengan nya, ia tidak secrewet biasa nya.

*****

You Must Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang