24

40 2 0
                                    


Jika kamu berpikir aku tidak peduli dengan mu.
Kau salah.
Jika kamu berpikir aku mencoba melupakan mu.
Itu mungkin benar.

____________________________________

Sudah satu minggu aku di New York. Aku juga sudah meninggalkan keluarga dan teman ku di Indonesia.

Aku masih berhubungan dengan keluarga ku tapi tidak dengan teman ku. Mereka semua sibuk dengan pekerjaan mereka sama seperti ku.

Sejak di Club itu, aku jadi sering pergi kesana. Bahkah hapir setiap hari. Entahlah mungkin aku akan menjadi orang yang dingin sekarang karena Nathania.

Aku dan Frank memiliki jadwal untuk ke LA. Ya LA, aku mencoba tenang walau kenyataan nya sebaliknya. Frank tau hal itu, tapi mau bagaimana ini pekerjaan ku.

Kami terbang ke LA dan sampai setelah memakan waktu tidak lama.
Kami pergi menemui rekan bisnis ku. Dalam hal ini aku akan fokus ke pekerjaan ku tanpa ada pikiran tentang Nathania. Aku sudah mencoba melupakan nya dan hal itu berhasil dengan bertahap.

Aku menemui rekan bisnis ku itu dan berlajut ke tempat lain. Sampai waktu menunjukan jam delapan malam. Aku memutuskan untuk ke Club di LA, ya seperti biasa.

Aku memesan minum di Bar dan meneguk minum itu dengan kasar. Frank melihat ku dengan heran. Pasalnya aku tidak pergi ke Club sangat lama , terakhir pergi pada waktu aku kelas 2 SMA.

Aku mendengar suara tawa perempuan, tawa yang sangat familiar ditelinga ku.

'Tidak mungkin dia, mungkin ini karena aku berusaha melupakan nya' Batin ku.

Tapi tawa itu sangat jelas. Aku membalik tubuhku dan mendapati seseorang.

Seseorang yang sangat aku rindukan, seseorang yang mengacaukan hatiku, pikiran ku, bahkan hidup ku.

Aku melihat Nathania tengah dirangkul oleh laki-laki. Shit! Dia Jordan. Nathania berada di rangkulan Jordan dan tertawa dengan teman nya.

Dalam hatiku menyuarakan untuk memukul dan memaki orang yang bernama Jordan itu.
Tapi aku sudah bukan kekasihnya. Rasa cemburu menjalar di seluruh tubuhku.

Kulihat Jordan mencium pipi Nathania. Kurang ajar! Dia berani mencium Nathania! Aku langsung berdiri dan menghampiri mereka.

Kutarik kerah baju Jordan dan kupukul dia sampai tersungkur di lantai.
Seketika riuh mulai terjadi di Club itu. Datanglah para penjaga untuk melerai tapi di hadang oleh Frank. Dia memang selalu sigap.

Kupukuli dia terus menerus tidak henti. Dia melwan ku dan balik memukul ku.

"Brengsek!" Umpat ku padanya.

Aku melwan nya dan kupukuli dia lagi. Cucuran darah keluar dari tubuhnya. Dia terkapar dilantai tak berdaya.

"Apa yang kamu lakukan!" Teriak Nathania padaku.

Aku diam tidak menanggapi. Aku masih mengatur emosi dan nafas ku.

Nathania mencoba untuk membantu Jordan tapi saat itu kutarik dia untuk keluar dari Club itu dan kubawa dia dengan mobil yang kuambil dari Valet Club itu.

You Must Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang