7

74 5 0
                                    

Sorry Typo

Jangankan menjadi bintang,menjadi pelangi pun akan aku lakukan jika memang itu membuat kita bisa bersama.

-----
Nathania

Pagi menampakan senyum nya, seperti biasa Nathania melakukan rutinitas nya.

Sampai di Sekolah Nathania dikejutkan dengan kabar bahwa ada siswi yang menembak Kelvin. Lantas Nathania melihat hal itu.
Seraya menyodorkan coklat yang mahal siswi itu berkata.

"Kelvin gue sebenernya suka sama lo dari kelas sepuluh,tapi gue belum bisa ungkapin perasaan gue. Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Agnes siswi kelas 12 Ips 2 yang terkenal cantik dan Famous.

Kelvin tidak menunjukan ekspresi nya. Lantas menjawab

"Lo cantik dan menarik,tapi lo bukan tipe gue. Sorry walau dengan coklat mahal pun gue tetep nggak suka sama lo. Satu hal lagi gue juga nggak suka cewek ngejar cowok dulu". Kata-kata Kelvin santai tapi penuh penekanan.

Setelah ucapan Kelvin tadi,semua siswa yang melihat kejadian itu langsung berbisik-bisik tentang tidak ada rasa malu dari Agnes.

Merasa geram Agnes bilang, "lalu tipe lo kaya gimana emang?"

Tanya Agnes sambil menatap Kelvin lekat-lekat.
Kelvin tersenyum kecut lalu melihat sekeliling nya dan mendapati Nathania tengah melihat kejadian ini, lalu menjawab pertanyaan Agnes tadi.

"Yang jelas bukan kaya Lo, tapi kaya dia" sambil menujuk ke arah Nathania.

Semua orang menuju arah yang ditunjuk Kelvin, semua orang berbisik tentang jawaban Kelvin. Karena secara tidak langsung Kelvin sudah menembak Nathania.

Agnes menatap sinis Nathania lalu berkata "selera lo rendahan juga"

Kelvin tersenyum lalu menjawab "justru kalau gue sama lo selera gue baru rendahan."

Agnes geram lantas menghampiri Nathania dan bilang "Lo awas!"

Kelvin merasa terganggu dengan ancaman Agnes lalu mendatangai dan menarik bahunya dan berkata

"lo jangan sentuh atau ngelukai Nathania! Ini sebuah ancaman buat lo!".
Agnes pergi dengan sulut kemarahan dihatinya.

Kelvin tersenyum meremehkan akan sikap Agnes tadi lalu menatap Nathania lekat-lekat.
"Udah nggak usah takut, dia nggak bakal berani nyentuh lo"

Nathania mendongak dan bertatatapan dengan Kelvin, tanpa sadar wajah mereka hanya terpaut beberapa centimeter saja. Jantung Nathania berdetak tidak karuan karena jarak pandang mereka sangat dekat.
Setelah menyadari hal itu mereka segera menjauh dari adegan awakrd itu.

"Ehmm gue nggak takut,cuman nggak nyangka aja dia berani nembak lo" jawab Nathania.

Kelvin tersenyum "itu bukan hal yang baru buat gue, banyak yang kaya gitu soal nya"

Nathania tidak heran akan hal itu,karena siapa yang tidak terpesona oleh ketampanan Kelvin.

"Kenapa lo nggak pacaran aja biar nggak ada yang nembak lo kaya gitu" tanya Nathania.

"Gue belum punya pasangan yang pas buat gue" jawab Kelvin

"Kenapa lo nggak asal nembak cewek aja yang menurut lo pantes buat lo?" Tanya Nathania.

Kelvin tertawa lalu menjawab pertanyaan Nathania.

"Karena gue udah gede, nggak lagi pacaran terus putus dan punya pacar lagi. Itu anak SMP banget, terlebih gue juga nggak suka kalau hubungan itu buat main-main"
Nathania beroria.

Setelah beberbincang mereka memutuskan kembali ke kelas masing-masing karena bel jam pertama sebentar lagi berbunyi.
Kelvin mengantar Nathania ke kelas nya, sepanjang jalan mereka menjadi pusat perhatian karena pengakuan nya tadi.

Setelah sampai di kelas Nathania Kelvin berpamitan mengingat jam pertama nya adalah bahasa Jerman. "Gue ke kelas ya"

"Oke, thanks udah di anterin" ucap Nathania.

Kelvin tersenyum seraya pergi dan punggung nya pun menghilang dari mata Nthania.

----
Nathania tidak dapat fokus pada pelajaran hari ini karena masih memikirkan perkataan Kelvin tadi pagi. 'Kenapa gue jadi mikirin dia sih". Batin nya.

Teman sebangku nya yang melihat kegelisahan Nathania lantas bertanya,
"lo kenapa Nat,dari tadi gue liat lo kaya gelisah gitu. Ada apa cerita dong ke gue".

Nathania mencoba menetralkan detak jantung nya lalu menjawab pertanyaan Dinda.
"Soal ucapan Kelvin tadi pagi"
"Ohh jadi lo baper sama dia?" Tanya nya

"Nggak juga sih,tapi gue jadi ngerasa aneh aja." Jawab Nathania.
"Lo lagi deket ya sama Kelvin?" Tanya Dinda lagi.

Nathania mendongak melihat Dinda,kenapa dia berpikiran begitu.
"Eng..enggak, enggak lah"
"Jujur aja lo suka kan?" Tanya Dimda sambil menggoda Nathania.

Nathania menjadi salah tingkah "mana mungkin gue suka sama Kelvin, kalaupun gue suka perasaan gue nggak bakalan terbalaskan"

Dinda tertawa lalau bilang
"Lo tau, tanpa sadar lo itu udah bilang kalau lo itu suka sama Kelvin tapi lo takut kalau perasaan lo itu bertepuk sebelah tangan. Udah deh mending lo jujur sama gue"

Nathania menyerah dan akhirnya mencoba jujur dengan sahabat nya ini.
"Oke-oke gue jujur. Gue suka sama Kelvin,tapi gue nggak tau kenapa gue bisa suka sama dia. Entah gue juga nggak ngerti perasaan itu muncul dengan sendiri nya"

Dinda mencoba menelaah perkataan Nathania tadi.
"Kayak nya Kelvin juga punya perasaan sama lo"
"Ngaco lo, mana mungkin Kelvin suka sama gue. Secara banyak yang ngejar-ngejar Kelvin dan lebih cantik" tukas Nathania.

"Setiap orang punya cara pandang tersendiri tentang tipe orang yang dia suka dan hal itu tanpa orang itu duga" ucap Dinda.

Perkataan Dinda membuat dia jadi berpikir 'apa Kelvin sama seperti apa yang Dinda bilang?'

Sebuah dering ponsel mebuat pikiran-pikiran itu hilang seketika.

Lo nanti malam bisa jalan?
~Kelvin

Nathania melukiskan senyum di bibir nya, lalu membalas pesan tersebut.

Bisa
~Nathania

Oke nanti malam gue jemput ke rumah lo jam 7 ya.
~Kelvin

Oke,gue tunggu
~Nathania

----
Nathania tersenyum bahagia. Dinda yang melihat hal itu langsung bisa menebak kalau itu pasti tentang Kelvin.

*****

You Must Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang