13

39 2 0
                                    

Sorry Typo

Karna aku juga tak tau
Dengan dirimu yang berbeda
Membuatku berpikir
Mencintai mu adalah kesalahan
Melepaskan mu adalah pilihan
Semoga saja

-----

Pagi harinya Kelvin datang ke sekolah. Menyusuri lorong menuju kelas nya tanpa memperdulikan setiap orang yang melihat nya, entah apa yang sedang difikiran nya mungkin karena selama lima hari dirinya tidak terlihat di Sekolah.

Kelvin melewati kelas Nathania, kelas 12 Mipa2. Kelvin berhenti sejenak untuk melihat kekasih nya itu karena sudah berhari-hari ia tidak bertemu dan berkomunikasi dengan nya.

Ia memasuki ruang kelas nya dan menyapu pandangannya mencari sosok yang ia rindukan. Tapi yang ia cari tidak ada, 'mungkin dia belum datang' batinnya.

Kelvin memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Ia berbalik dan menemukan sosok yang ia rindukan. Ya Nathania ada tepat di depannya.

"Hai" sapa Kelvin dengan senyumnya.

"Hai" balas Nathania tetapi ia tidak membalas senyumnya dan tidak menatap kedua matanya yang indah.

Kelvin mengetahui ada yang ganjal dengan sikap kekasihnya itu. Ia menarik dengan lembut lengan Nathania saat ia hendak memasuki ruang kelasnya.

"Nat? Ada apa?" Tanya Kelvin dengan lembut.

Nathania menghirup nafas dalam-dalam untuk menetralkan detak jantung dan menahan agar ia tidak meneteskan air matanya.

"Nggak ada" jawab nya tanpa menatap mata Kelvin.

Kelvin mengangkat dagu Nathania dan menatap matanya. Ia dapat melihat Nathania ingin meneteskan air mata tapi ia tahan dan itu berhasil ia tahan.

"Nat, aku mau minta maaf karena menghilang dari kamu" ucap Kelvin sembari menggenggam tangan Nathania.

Nathania menundukkan kepalanya dan menjawab permohonan maaf Kelvin
"Aku tau"

"Aku mau masuk" pinta Nathania dan ia juga tidak menatap mata Kelvin.

"Nat, kamu kenapa?" Tanya Kelvin dengan lembut

"Aku nggak kenapa-kenapa cuman kecapekan"
jawab Nathania. Ia berbohong pada Kelvin hanya untuk membuat Kelvin segera pergi dari hadapan nya. Bukan untuk mengusir tapi ia sedang tidak ingin bertemu dengan Kelvin untuk saat ini.

Kelvin mengangguk mengerti "yaudah, cepat sembuh ya" ucap nya sembari mengusap puncak kepala Nathania.

Nathania mengangguk dan masuk kedalam kelas nya.

------

Kelvin berada didalam kelasnya dan menatap televisi wajib bagi siswa. Ya papan tulis yang sudah ia anggap televisi wajib baginya.

Alvian melihat kalau sahabatnya seperti tidak semangat hari ini. Ia menatap Kelvin dari belakang, menatap tengkuk pria itu dan berfikir keras.

Gibran memandangi Alvian dengan kerutan didahinya. Pasal nya tidak seperti biasanya Alvian berfikir.

Kelvin hanyut dengan perasaan dan pikirannya tanpa sadar bel sudah berbunyi menandakan waktu memasuki istirahat.

You Must Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang