Kurasa ini masih gelap. Maka dari itu aku Enggan sekali membuka mata. Tetapi mamah mita atau mamahku membangunkanku untuk sholat subuh. Ya! Aku memang jarang sekali sholat apalagi sholat subuh. Maka dari itu mamahku selalu melakukan cara apapun untuk menyuruhku sholat. Ntah sejak kapan aku jarang melaksanakan sholat. Kadang aku juga selalu berpikir ketika melewati sebuah masjid. Aku rindu sholat disana. Aku rindu mengaji disana. Ah sudahlah aku tak mau mengingat itu. Aku melangkahkan kakiku untuk mengambil wudhu.
Setelah wudhu aku mengenakkan mukena dan segera sholat. Hari ini kurasa awal yang baik dihidupku. Selesai sholat aku juga melaksanakan seperti yang orang lain lakukan yaitu "Berdo'a". Aku berdoa kepada Allah Swt.
"Yaallah aku minta maaf karena lupa akan kewajiban dan aku mohon jika memang hanya sakit yang aku rasakan dalam mencintai fadhil. Tunjukkan bahwa fadhil memang bukan untukku" aku mengamini doaku dan menghapus genangan air dipipiku ini.
Setelah sholat dan berdoa aku bergegas mandi dan memakai seragam sekolah. Setelah itu aku sarapan dan pergi untuk kesekolah Hari ini aku berusaha untuk tersenyum dan bergembira. Bismillah
.
.
.Setelah aku sampai disekolah yang pertama kali kulihat adalah fadhil. Seketika rasa Sakit itu hadir lagi, hatiku bagaikan tersusuk lagi lagi dan lagi teganya fadhil berbuat seperti itu padaku.
Fadhil memang 1 sekolah denganku yaitu Sman 1 jakarta tetapi hanya saja kita beda kelas. Aku kelas 10. Ipa 1 dan dia kelas 10. Ipa3. Dia tidak terlalu pandai dengan ilmu ipa tetapi ia memang pandai dalam ilmu komputer. Aku hanya bisa menatap dan memperhatikannya dari jauh. Saat aku sedang memperhatikan fadhil dari jauh tiba tiba ada seorang wanita yang menggenggam erat tangan fadhil dan mengajaknya ke arah kantin.Sakit...
Itulah yang aku rasakan kali ini. Ingin aku menangis dan berteriak. Bahwa ada aku disini. Aku yang sangat mencintaimu fadhil. Aku yang selalu memperjuangkan cintaku. Aku yang selalu bertahan atas sikapmu. Tidakkah ada perasaan untuk menghargai sedikit saja perasaanku? Tidakkah ada perasaan itu?.Ingin ku bertanya padamu kenapa kau hadir jika hanya ingin membuat luka? Dan ketika aku sudah mulai lupa. Kenapa kau hadir lagi? Seakan memberi harapan bahwa kau mencintaiku?? Bukankah berjuang sendiri dan mengharapkan sesuatu yang belum tau kepastiannya itu sakit sekali? Kenapa kau seperti itu padaku?
Air bening yang dari tadi kutahan sekarang sudah tak dapat lagi kutahan. Air itu kubiarkan pecah dan membasahi pipiku. Aku tak habis pikir dengan fadhil. Aku tak mau menenggelamkan hatiku ini untukknya. Aku tak ingin membuat kesalahan yang sangat jauh. Kesalahan dalam mencintainya.
Kaki ku sulit untuk kugerakkan. Rasanya aku ingin roboh. Roboh saat sekian lama aku kokohkan benteng ini mamun tetap saja. Seberapapun lamanya aku meng kokohkan benteng ini. Tetap saja akan roboh ketika orang yang kupercaya menghancurkannya.
"Kamu kenapa?" tanya salah satu pria yang memiliki senyum manis yang sangat membuatku kaget dan langsung menghapus air mata ku yang jatuh.
"Asstaghfirullah, mad bikin kaget aja" kataku kepada pria itu yang bernama ahmad.
Ahmad adalah kawan sekelasku. Ia memang selalu mengerti saat aku sedang sedih. Tetapi ia memang pria yang dingin terhadap perempuan. Kecuali teman yang sudah dekat lama dengannya. Ahmad sangat digemari banyak wanita. Karena senyumnya yang manis dan juga Sikap dingin dan juteknya itulah yang membuat wanita tertarik. Tapi menurutku dia biasa saja.
"Maaf maaf, kamu kenapa. Ko diam aja bukannya masuk ke kelas" tanyanya sambil menaikkan alisnya.
" nggak papa, Ini baru mau kekelas" kataku mengalihkan pertanyaannya yang membuatku sangat kaku. Aku bergegas pergi meningalkan ahmad sendirian.
Aku tau kau habis menangis batin seorang pria.
.
.
.Mencintai seseorang tak perlu dikatakan
Merasakan bahwa kita disakiti seseorang tak perlu diungkapkan
Cukup simpan rasa itu didalam hati dan melakukan suatu cara agar orang yang kau cintai bahagia itu sudah mengartikan sebuah cinta.
.
.
maaf ya:) semoga kalian suka.. Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan Yang Terpendam
RomanceAku mencintai seseorang. Seseorang yang tak pernah mencintaiku. Dan aku selalu berjuang untuk orang itu. Berjuang sendiri? Ya berjuang sendiri. Bukankah begitu sakit jika kita harus berjuang sendiri ? Seperti memperjuangkan bulan yang tak mungkin di...