Malam ini aku hanya ber diam diri dikamar. Aku memutar balikkan memoriku terhadap kejadian tadi pagi. Dimana aku melihat fadhil dan seorang wanita dengan begitu romantisnya. Hatiku kembali teriris. Teriris dengan pisau yang begitu tajam. Aku rasa sudah cukup aku mencintainya. Mencintai seseorang yang tak pernah mencintaiku. Aku mulai menggerakkan kakiku untuk menuju meja belajarku. Aku mulai menulis. Menulis sesuatu yang mewakili perasaanku.
Apakah kalian tau?
Tentang rasa cinta yang terpendam?
Rasanya sakit bukan jika mengetahui orang yang kita cintai bersama orang lain
Apakah kalian tau?
Ketika ia bersama orang yang ia cintai, rasanya ingin sekali aku mendekatinya dan berkata bahwa aku selalu memperjuangkan cintaku, aku bertahan untukmu. Aku mencintaimu, Aku cemburu.
Apakah kalian tau?
Semua yang ingin aku katakan hanya dapat aku katakan dalam hati. Hatiku menjerit, berteriak mengatakannya.
Apakah kalian tahu?
Mengapa aku hanya dapat berkata dalam hati?
Karena aku paham akan posisiku yang bukan siapa siapa. Karena aku paham tentang perasaannya yang tak pernah menaruh benih cinta untukku.Aku menangis menulis tulisan itu. Aku sadar. Bahwa sebanyak apapun aku memberinya kesempatan tetap saja. Akan tetap sama dengan pribadinya yang lama yaitu pria yang tak pernah merasa puas. Pria yang tak mengerti arti cinta dan perjuangan.
Nada dering (sms) handphone ku tiba tiba berbunyi. Ku langkahkan kaki untuk melihat pesan dari siapa itu. Kulihat tak ada nama yang tercantum dihandphone ku. Kubuka isi pesannya.
Message
Assalaamu'alaikum. Bagaimana keadanmu setelah menangis?. Lekaslah Berwhudu dan sholatlah itu akan menenangkanmu.
Ahmad
Itulah isi pesan singkat yang ternyata dikirim oleh Ahmad. Aku kaget kenapa ahmad bisa tau aku habis menangis apa dia ada disini? Aku menengok kanak kiri tapi tidak ada siapa siapa.
Zahra Message
"Loh ko kamu tau aku habis nangis?. Oiya aku sholat dulu deh biar agak tenang. Btw thankyou so much" aku membalas pesan dari ahmad dengan singkat. Setelah itu aku langsung pergi kekamar mandi, mengambil wudhu kemudian aku melaksanakan sholat isya.
"Alhamdulillah, Subhanallah" ucapku setelah menyelesaikan sholat isya dengan begitu kekusyuan.
Kembali kurasakan ketenangan setelah melaksanakan sholat. Aku kembali berdoa kepada sang penciptaku.
"Terimakasih atas semua jawabanmu untukku. Aku paham bahwa fadhil bukan pria yang baik untukku. Terimakasih ya Allah" kataku berdoa sambil menadahkan tangan didada. Dan mengaminkan doaku diakhiri mengusap wajahku.
Aku kembali melihat handphone ku. Dan benar saja sudah ada pesan dari ahmad
Ahmad message
" rahasia kalau aku bisa tau mah, oke lanjut nanti aja kalau kamu udah sholat" balas ahmad
Aku kembali menggerakan jariku untuk mengetik dan membalas pesan dari Ahmad.
Zahra message
" Ko rahasia rahasia sih?, nih alhamdulillah udah sholatnya. Dan udah agak tenang" aku membalas pesan dari ahmad dan mengirimnya.
Balasan dari ahmad sangat cepat sekarang.
Ahmad message
" iyalah. Alhamdulillah, oke aku baca buku dulu ya. Lanjut besok. Wassalaamu'alaikum" Balasan ahmad mengakhiri chattingan kita.
Setelah ahmad mengakhiri chattan kita. Aku lebih memutuskan untuk tidur. Tidak seperti ahmad yang malah memutuskan untuk membaca buku. Rajin sekali Anak itu.
.
.
."Jujur chattingan denganmu saja sudah membuat jantungku tak beraturan, Rasanya aku semakin gila karena perasaan tak masuk akal ini" kata seorang pria yang memiliki alis tebal.
.
.
.
Hayoo siapa ya??
Oke segini dulu ya aku lagi mikir nih buat cari ending yamg pas . yamg punya usulan komen aja oke.
Jangan lupa vote nya semoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan Yang Terpendam
RomanceAku mencintai seseorang. Seseorang yang tak pernah mencintaiku. Dan aku selalu berjuang untuk orang itu. Berjuang sendiri? Ya berjuang sendiri. Bukankah begitu sakit jika kita harus berjuang sendiri ? Seperti memperjuangkan bulan yang tak mungkin di...