enam

1.6K 49 0
                                    

Senin pada kali ini aku berusaha untuk membuat semuanya yang baru, aku harus bisa pergi dari bayangannya fadhil, dan aku harus mencari sesuatu yang baru untuk hatiku. Hari ini aku berangkat lebih awal karena hari ini ada kegiatan upacara yang pastinya seluruh siswa siswi tidak boleh terlambat. Setelah semuanya selesai aku langsung menuju ruang makan untuk sarapan pagi.

"Hari ini berangkat pagi?" tanya mamahku

"Iya mah kan hari ini hari senin jadi harus berangkat pagi soalnya takit telat" jelasku

"Iyaudah mamah bilangin ayah dulu, kamu sarapan roti sama susu nih" kata mamah

"Iya mah" aku langsung menyantap roti dan susu yang sudah disediakan mamah untukku.

Selesai sarapan aku langsung berangkat dengan ayah ridwan, ayahku selalu mengantar aku sekolah terkadang ayahku juga suka menjemputku, baik sekali ayahku ini. Sekolahku memang agak jauh dari rumah perlu waktu 15 menit untuk sampai disana. 15 menit terasa cepat bagiku, sekarang aku sudah sampai di sekolah, memang masih sepi karena masih jam 6 kurang rajin sekali aku. Aku lebih milih untuk keperpustakaan terlebih dahulu kiranya untuk sebentar sebentar baca baca pelajaran hari ini. Saat aku memasuki ruangan yang penuh buku ini, ternyata sangat sepi benar benar baru aku yang datangkah? Aku langsung duduk di bangku yang telah disediakan pengurus perpustakaan. Saat aku sedang membaca tiba tiba ada yang menepuk pundakku, siapa yang nggak merinding coba ditepuk ditempat sepi kaya gini, kuberanikkan melirik kearah yang menepuk pundakku. Saat aku melirik betapa kagetnya aku ternyata itu lagi lagi ahmad, dia mengukir senyum dibibirnya, senang sekali dia membuat jantungku ingin copot.

"Kau senang sekali membuat jantungku ingin copot" kataku

"Maaf maaf aku kira siapa nggak taunya kamu ra" katanya

"Ngapain disini?" tanyaku

"Menurut kamu kalau orang keperpustakaan mau ngapain?" ahmad duduk disampingku tapi agak jauh.

"Baca buku" kataku

"Itu tau"

"Emang kamu bisa baca buku mad?" kataku sambil menahan tawa

"Rese ya" ahmad menatap sinis kearahku, serem si ahmad kalau kaya gini

"Maaf maaf" aku meminta maaf kepada ahmad

"Yaudah baca buku tuh biar pinter" katanya

"Iya, kamu juga" kataku. Ruangan perpustakaan kembali sepi, hening aku dan ahmad juga diam tak bersuara karena kami sedang asik baca buku. Aku kalau soal membaca tidak bisa diganggu.

Tidak terasa aku dan ahmad telah menghabiskan setengah jam diperpustakaan, dan diluar tepatnya dilapangan telah ramai serta pembina telah mengomandokan bahwa seluruh siswa siswi harus baris dilapangan. Aku dan ahmad membereskan buku kami dan pergi keluar perpustakaan dan pada saat kami berdua keluar dari perpustakaan aku melihat sosok seseorang yang membuat hatiku sakit, iapun melirik kearah aku dan ahmad yang baru keluar dari perpustakaan. Kelas ipa 3 memang disamping perpustakaan jadi wajar bila aku berpapasan dengan fadhil. Fadhil menatap sinis kearahku, apa maksudnya? Apa dia marah? Apa dia cemburu? Seharusnya aku yang marah aku yang cemburu karena dia seperti itu padaku, lagi lagi aku melamun karena fadhil

"Hey ayo udah disuruh baris jangan melamun terus" perkataan ahmad membuyarkan lamunanku, apasih aku ini masa masih terus kepikiran sama fadhil.

"Ayo mad" kataku kemudian kami berdua langsung pergi kearah lapangan dan berpisah dilapangan juga karena barisan perempuan sama laki laki kan dipisah.
.
.
.

Jam pertama hari ini diawali kegiatan upacara dan sekarang masuk jam kedua yaitu fisika, tapi karena gurunya berhalangan karena ada kepentingan mendadak jadi gurunya tidak bisa masuk. Karena bete akhirnya aku memainkan handphone dan ketika aku membuka ternyata ada dua pesan. Karena penasaran ada pesan dari siapa saja, aku buka pesan dan ternyata dari fadhil, aku terkejut karena pesan ini.

Fadhil message~
"Cie yang lagi deket sama ahmad"
"Udah lupa ya sama aku"

Maksud dia itu apa sih? Apa aku salah berteman dengan seorang lelaki ? Apa aku salah? Jika aku salah kenapa fadhil tidak salah jika menggenggam erat wanita lain? Kenapa fadhil tidak salah karena tidak memberiku kepastian? Jika ia hanya datang untuk menaruh benih luka maka aku memilih untuk menghindarinya.

Ahmad menghampiriku dengan senyumannya yang selalu terukir manis dibibirnya.

"Senyum senyum mulu, kamu ada kegangguan jiwa" aku terkekeh melihat tingkah laku laki laki yang sekarang sudah duduk didepanku

"Yakali aku gila" dia mengerucutkan bibirnya tak suka, aku tertawa melihat tingkah konyolnya itu. Kemudian aku kembali teringat terhadap pesan singkat dari fadhil dan aku berniat menceritakannya ke ahmad

"Mad kamu mau jadi sahabatku?"

"Tentu"

"Aku mau bercerita tentang kisah cintaku" ahmad terlihat serius mendengarkan ku

"Kamu ingat tadi pagi kita bertemu fadhil saat kita sedang keluar perpustakaan?"

"Ya"

"Fadhil mengirimku pesan seperti ini" aku memberikan ponselku kepada ahmad untuk memberi tahu ahmad tentang pesan singkat dari fadhil tadi

"Lalu?" tanyanya

"Menurutmu aku harus bagaimana?"

"Kejarlah dan pertahankanlah jika hatimu memang menginginkannya, Dan jika hatimu sudah tidak menginginkannya maka jauhilah dia"

"Jika memang dia yang terbaik untukmu allah akan mempersatukan kalian, insyaa allah" aku tidak percaya ternyata ahmad adalah laki laki yang baik dan sangat bijak.

"Terimakasih telah menjadi sahabatku, dan beruntung sekali wanita yang menjadi teman hidupmu nanti" aku mengukir senyum dan ahmad mengukir senyum setulus tulusnya dan mengisyaratkan sesuatu yang aku sendiri tidak mengerti

"Bagaimana kalau sepulang sekolah nanti aku mengajakmu pergi?" tanyanya

"Kemana?"

"Ke danau yang selalu aku kunjungi ketika aku sedang sedih"

"Jadi danau itu kau kunjungi hanya saat kau sedih? Tega sekali kamu" aku tertawa karena perkataanku tadi, ahmad hanya mengukir senyum dibibirnya, aku tidak pernah sebahagia ini ketika bersama seorang pria.

"Terimakasih telah menjadi pria yang membuatku selalu tertawa" batinku

"Cinta itu terkadang tidak bisa dibedakan, ada cinta tulus ada cinta nyaman. Cinta tulus adalah cinta yang dirasakan ketika kita belum mengenal seseorang itu, belum tau tentangnya, belum mengetahuinya. Cinta tulus adalah cinta yang dirasakan dengan peejuangan dan pengorbanan. Sedangkan cinta nyaman adalah cinta yang dirasakan setelah kita merasakan sebuah titik acuan yang membuat kita suka dan membuat kita nyaman. Cinta sebenarnya bisa dirasakan ketika kita merasakan kehilangan, belajar mengikhlaskan dan melepaskan" kata kata ahmad membuat mataku tak percaya bahwa yang berbicara dan yang berada didepanku ini adalah seorang ahmad. Banyak seseorang yang bilang bahwa ahmad seseorang yang dingin, jutek, cuek serta tidak mengerti tentang jatuh cinta ternyata mereka salah, ahmad sangat ahli tentang cinta, ntah mulai saat ini aku mengaguminya.
.
.
.

Jika mencintaimu aku harus menjadi kaktus yang tersakiti oleh duri dari dirinya sendiri seperti aku yang terluka karena perasaanku sendiri maka aku lebih baik untuk tidak mencintai mu.
.
.
.
.
.
Sampai sini dulu ya semoga suka dan maaf masih banyak typo jangan lupa vote dan komentarnya.:)

Perasaan Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang