Sembilan

1K 29 0
                                    

Suara yang berasal dari indahnya seseorang yang sedang mengumandangkan adzan subuh membangunkan ku. Ku nyalakan setiap lampu didalam rumah agar rumah terlihat terang seperti matahari yang tak sabar untuk terbit dan menyinari dunia.
.
.
Aku bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan bergegas sholat subuh.
.
Setelah sholat subuh aku memutuskan untuk mandi dan rapih rapih untuk kembali bersekolah.
.
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul 06.15 tapi aku masih di angkot. Menunggu jalanan kembali lancar setelah terjebak macet dengan waktu 15 menit, lumayan lama. Tetapi, mau bagaimana lagi? Hp ku bergetar..

Ahmad message~
" Assalaamu'alaikum, kejebak macet?"

Dia selalu seperti ini, selalu tau apa yang terjadi padaku. Aku mulai mengetik untuk membalas pesan singkat dari si tampan manis :v eh salah si ahmad.

Zahra message~
"wa'alaikumussalaam, iya nih kejebak macet"

Ahmad message~
"makanya rumah jangan jauh jauh:v"

Seketika mulut menjadi cemberut, melihat balasan ahmad si tukang resek. Baru saja ingin kubalas , tetapi aku telah sampai didepan sekolah.

"bang kiri bang" ujarku sedikit berteriak agar tidak kelewat:v karena kalau jalan lagi capek.:v. Ku ambil uang di saku untuk membayar angkot. Setelah itu segera masuk kedalam sekolah sebelum pintu gerbang ditutup.
.
.
Setelah masuk kelas, mataku mencari seseorang yang tadi mengirimkan pesan padaku, tidak terlihat dia dikelas ini. Aku langsung duduk di tempat duduk ku, ketika ingin menaruh buku di kolong meja kenapa ada sesuatu dikolong mejaku ? Apa ini? Jangan jangan?. Kuberanikan mengambil sesuatu yang berada di dalam kolong meja tersebut. Setelah ku ambil, ternyata sebuah buku diary yang bergambar sebuah muslimah cantik. Ada surat yang terselip didalamnya.

Assalaamu'alaikum
Jika bulan, matahari, bintang, mampu menyinari sebuah dunia yang luas
Maka izinkan seorang hamba hina
Meminta izin pada penciptanya
Agar mampu memberikan sebuah kebahagiaan bagi muslimah yang telah ia ciptakan..
.
.
.
Hamba hina


Suratnya begitu menyentuh hati, dari siapa? Apakah dari ahmad?. Ketika aku sedang melamun, tiba tiba ahmad mengagetkanku. Sontak akupun kaget.

"mad jangan ngegetin dong" ujarku memanyunkan bibirku.

"iyaiya maaf lagian ko ngelamun? " tanya ahmad

" ini dari kamu?" tanyakan sambil memperlihatkan sebuah diary dan sepucuk surat nan indah

" bukan, emang kemarin aku mau ngasih sesuatu,  dan ini sesuatunya" ahmad memberikan aku sebuah novel yang berkisahkan tentang sebuah perjuangan muslimah.

" terus dari siapa ya?" tanyakan bingung

" kamu suka ga novel nya? " ahmad mengalihkan pembicaraanku. Kulihat synopsis di novel tersebut. Sinopsisnya sangat menyentuh hati.. Aku sangat suka novel ini.

" ini bagus banget mad, aku suka, makasih banyak ya" ucap terimakasih ku pada ahmad karena telah memberikanku novel. Tapi tak bisa dipungkiri , bahwa aku masih memikirkan siapakah yang memberikanku sebuah diary? Siapakah hamba hina itu? Apa ia yang selama ini berada diluar dunia ketika aku mencintai fadhil?
.
.
.
Waktu telah menunjukan istirahat pertama. Hari hariku tidak terlalu buruk sekarang setelah kuputuskan untuk menjauhi fadhil. Aku mampu tertawa dengan teman teman, meskipun masih ada sebuah luka yang masih tertanam ketika melihat fadhil kembali. Setidaknya, ada ahmad yang membantuku menjadi sebuah insan yang kuat.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kamu tidak perlu tahu siapa yang memberikan diary itu padamu
Aku berikan itu agar kamu selalu dapat mencurahkan ceritamu didalamnya
Walaupun ketika aku harus meninggalkanmu, meninggalkanmu untuk kembali padamu dengan diriku yang telah siap melamarmu.

Ahmad~

Oke semuanya maaf baru ngelanjutin, masa sma sibuk juga, jadi kadang gaada waktu buat nge lanjutin ya. Semoga suka..

Perasaan Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang