Dua Belas

1.5K 44 0
                                    

Sepulang sekolah aku bersama ahmad pergi menuju toko buku yang tidak terlalu jauh dari sekolah kami. Keheningan terjadi saat kita sedang pergi. Yang ada hanya suara kendaraan yang membuat telinga bising.
Aku teringat pada 1 tahun lalu ketika aku ingin ahmad menjadi sahabatku. Tak terasa sekarang kita telah bersahabat 1 tahun lamanya. Tahun depan kita akan lulus dan mengejar cita cita masing masing.
.
.

"alhamdulillah, udah sampe" aku turun dari motor ahmad, kemudian jalan menuju pintu toko buku tersebut dan disusul oleh ahmad dari belakang.

"mau beli buku apa?" tanyaku

"buku kamus bahasa arab, sama buku UN" jawabnya

"buat apa mad kamus bahasa arab? " tanyaku sambil melihat lihat buku buku.

" in syaa allah, selesai lulus dari sini aku ingin melanjutkan kuliah di kairo" jawaban ahmad seketika membuat bibirku terdiam. Tak mampu lagi bertanya perihal nya. Ada rasa tak rela melepaskan ahmad untuk pergi dari ku setelah 1 tahun kedepan. Cepat sekali, rasanya baru kemarin aku berkenalan dengan seorang laki laki dingin ini.. Dan tahun esok ia akan meninggalkanku disini.

"hey ko melamun? " pertanyaan ahmad mengagetkanku dari lamunan

" hah.. Berarti aku sendiri dong disini kalau kamu kuliah di kairo" aku paksakan untuk tertawa walaupun ada perasaan yang sangat sedih yang kusembunyikan, ada air mata yang kupertahankan agar tidak jatuh.

"tenang suatu saat nanti aku balik lagi ko, aku janji" perjanjian itu mampu membuat ku tersenyum lebar. Aku yakin ahmad tidak akan mengkhianati perjanjian ya itu. Dan ahmad pula yang membuatku tersadar bahwa aku sangat menyayanginya. Ahmad, laki laki yang selama ini ada bersamaku termasuk saat aku merasakan masa masa sulitku. Kini aku tersadar bahwa aku sangat menyayanginya lebih dari sahabat.

"aku pegang janjimu" aku tersenyum pada ahmad dan dibalas senyum oleh ahmad.
.
.
Kami berdua sibuk mencari buku yang kami butuhkan masing masing. Aku mencari buku buku islam untuk menjadi penghilang kegabutan ku. Apalagi ketika aku tahu ahmad ingin kuliah di kairo.
.
Setelah beberapa saat akhirnya ahmad menemukan buku yang ia cari,dan kemudian ahmad mengajak Zahra untuk membayar buku buku tersebut.

"ra, aku Sudah mendapatkan buku yang aku cari nih".ucap ahmad sambil memperlihatkan buku yang dibawa di tangannya.
"sebentar mad, aku masih belum menemukan buku yang aku cari." kataku sambil mencari cari setiap buku yang ada di rak buku didepan ku.
"memang nya buku apa yang sedang kamu cari? " tanya ahmad sambil ingin melihat buku yang aku pegang ditanganku.
" kepo ya? Ini rahasia, sudah sana kamu duluan ke kasir nanti aku nyusul" aku tertawa melihat ahmad yang kemudian pergi menuju kasir sendirian. Ada perasaan senang ketika melihat gagah ya tubuh itu.

"astagfirullah ra, zina mata" aku mengusap wajahku dengan kedua tanganku kemudian mengambil buku yang tengah aku cari. Aku bergegas menyusul ahmad yang sudah duluan mengantri untuk membayar buku yang kita beli. Aku mengantri dibelakang pria dewasa yang berada di belakang ahmad tepat nya. Karena antrean cukup panjang akhirnya aku memutuskan membuka WhatsApp. Hp ku bergetar tanda pesan masuk.

Ahmad message~
" assalaamu'alaikum ra, sini biar buku untuk sekalian nanti aku aja yang bayar"

Zahra message~
"wa'alaikumussalaam, gapapa nih? Lagian aku juga udah ngantri"

Aku melihat kearah ahmad yang menyuruh pria dewasa didepan ku untuk maju kedepan. Ia sekarang tepat berada didepan ku.

"sini biar aku aja ra" ahmad mengambil buku yang aku pegang dengan hati hati agar tak menyentuh kulit kita. Karena ahmad paham betul bahwa kita bukan makhrom yang seharusnya tetap menjaga diri.

Perasaan Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang