Part 9

40 5 0
                                    

Perlahan ku bukakan kedua mataku,Sampai pancaran mentari menyorot wajah bahkan menyilaukan penglihatanku.

Ketika penglihatanku sudah terkumpul, terlihat dimas yang sedang menungguku dengan posisi berdiri menghadap jendela yang ada diruang UKS itu.

" ya tuhan,mengapa kau tak pernah memberiku perasaan yang  lebih padanya, aku yakin dia mampu menyayangiku, sedangkan panji yang hanya singkat waktu, kau berikan aku perasaan yang begitu besar, ataukah engkau mempunyai rencana lain pada diriku ini, namun jika ini alur cerita yang diberikanmu tuhan, aku yakin itu alur yang terbaik bagiku "

Tiba-tiba dimas telah berdiri dihadapaku. " lo gakpapakan, ko nagis sih ?". Tanya dimas sambil menghapus air mataku yang telah membasahi kedua pipiku.

" eh gakpapa ko gue cuman kangen sama kakak gue aja ". Ucapku bohong sambil menurunkan tangan dimas dari pipiku.

" oh gitu, ya udahlah gak usah sedih lo jelek kalo kaya gitu,eh iya apa yang bikin lo pisan kaya gini, gue gak ngerti deh ". Tanya dimas serius.

Aku mengusap mukanya dimas dengan keras. " banyak banget sih pertanyaan lo, nanti aja deh gue jawabnya malu nih sekolahan orang kita pulang aja dulu ". Ucapku menarik tangan dimas keluar UKS.

Kami keluar dari ruangan UKS itu, dimas memegang pudakku karna iya tau aku masih merasakan lemas. Kami melalui koridor yang sangat ramai. Saat aku berjalan aku teringat kemana si cerewet sella. Aku melihat disekelilingku namun aku tidak melihat batang hidungnya sama sekali.

" eh iya sella mana? ". Tanyaku pada dimas yang berada disampingku.

" tadi sih dia ngejar orang yang nolongin lo ". Jawab dimas santai.

Aku menghentikan langkahku, "bukannya aku nabrak dinding atau benda sejenisnya,kalo dia siswa terus kenapa dia bisa nemuin aku ditempat sepi kaya gitu".

" loh ko berhenti ". Ucap dimas heran melihatku yang tiba-tiba menghentikan langkahku sambil melamun.

" ya udah kita tunggu sella disini aja ". Jawabku mengalihkan pembicaraan tadi.

Dimas menarik tanganku dan mengajakku duduk sambil mendengarkan musik dengan satu headsand. Aku terhanyut dalam alunan melodi yang mampu membuat hatiku tenang, dan anginlah yang mengirimkan suara hatiku pada panji yang selama ini aku rindukan.

********

Disisilain sella sedang mengejar- ngejar orang yang sudah menolong indah tadi.

" eh lo tunggu, nama lo siapa? ". Ucap sella sambil menyodorkan tangannya.

Dia hanya terdiam, namun seperti orang yang ingin mengungkapkan sesuatu.  Akhirnya Akupun menarik tangannya dan mengjaknya untuk bertemu dengan indah. Tiba-tiba handphoneku berbunyi.

Brother 😜

Gue sama indah nunggu ditaman sekolah .

sella langsung menuju ke taman belakang sekolah dengan menggenggam pria itu.

***************

Aku tersadar dari hayalanku, tetesan air menetes di pipiku. Awan mangis sepertinya dia tau perasaanku kini.

Dimas mengajakku meneduh dibawah pohon yang sangat rindang. Tubuhku sangat dingin, dimas memberikan jaketnya padaku karena dia tau aku sangat kedinginan.

Sellapun datang menghampiri kami. " dah ni orang yang nolongin lo ".  Ucap sella sambil menarik laki-laki itu.

Aku hanya terdiam mematung karena orang yang berada di samping sella itu adalah orang yang selama ini aku rindukan. " pa pa panji ". Ucapku menghampiri panji dengan pelukan sambil menangis bukan menangis karena kesedihan melainkan karena kebahagiaan.

" dah sekarang aku udah nepatin janji aku sama kamu ". Ucap panji melepaskan pelukannya dan digantikannya dengan tatapan penuh rasa.

" bener ya kata kamu, kalo kita jodoh pasti kita akan ketemu lagi ". Ucapku menatapnya.

Dimas dan sella melihatku dengan penuh tanda tanya. Terutama dimas dia memandang panji dengan penuh kecurigaan.
Disitulah penantianku selama ini sudah ku hentikan. Karena aku yakin waktu selalu menjadi jawaban bagi setiap kejadian.

Wah apakah dimas bisa menerima panji untuk indah ?.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya. Temui jawabannya di part selanjutnya.

Jangan lupa vote ya

Makasih 😉

love 2 heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang