Part 11

19 3 0
                                    

Hari ini adalah hari senin, Hari dimana setiap remaja membencinya karena pada pasalnya pada hari senin pasti ada upacara penaikan bendera.

Aku telah sampai disekolah sangat awal karena jika terlambat pasti memdapat hukuman yang berat dari pak anton.

Saat sampai dikelas,memang bener saja semua murid sudah banyak karena mungkin mereka dihukum. Aku mepertajam penglihatanku, untuk mencari dimana si centil sella,akhirnya aku menemukan gadis itu sedang menenggelamkan kepalanya di meja,tumben sekali dia tidak membuat keributan dan saat aku memperhatikan dimaspun tak masuk sekolah ada apa ini.

Aku berjalan menghampiri sella yang tak tau sedang tidur atau malas. " heh tumben lo lesu amat,terus mana kakak lo yang sama-sama heboh " ucapku sambil duduk dan menyimpan tasku di meja.

Sella langsung terbangun. " apaan sih lo ngagetin aja" jawabnya kaget menghentikan pembicaraan. " beli makanan deh kayanya ". Sambungnya sebari melanjutkan tidur.

Tiit-tiit-tiit
Suara sepeker kelas berbunyi,awalnya suara tidak terdengar jelas tapi lama kelamaan suaranya menjadi jelas.
" pengumuman-pengumuman sehubungan dengan sekarang sedang memperingati hari guru maka upacara bendera akan dilaksanakan di SMA NUSA BANGSA. Terimakasih "

Aku kaget ketika mendengar pengumuman itu. " sell gue gak salah dengerkan " ucapku sambil mengucek-ngucek telingaku.

" gak ko emang bener, gakpapa kali kalo digambung kan lo bisa ketemu panji,dan gue juga bisa ketemu temennya itu loh" ucap sella langsung segar karena dia senang sekali bisa bertemu dengan vino yang notabenya adalah sepupunya panji.

" heh " aku menarik napasku singkat,karena melihat sikap sella yang ada-ada saja.

*******

Upacarapun telah dimulai,aku bersama sella berada di barisan ke tiga dari depan. Aku memilih barisan itu karana barisan ketiga merupakan tempat strategis untuk melihat kesana kemari,karena aku tau panji adalah petugas pengibar bendera baru tapi handal,jangan heran karena saat dia di sekolahan yang lama dia pernah bicara padaku bahwa dia dan teman kelompoknya selalu juara.

Ternyata benar dugaanku dia menjadi salah satu pengibar bendera disana. Panji memang tampan,apalagi dengan pakaian pengibar bendera dia tampak gagah, ketika aku memandangnya dan panjipun membalasnya dengan senyuman sekilas karena dia harus fokus.

Upacara benderapun telah selesai saat aku akan kembali menuju ke kiridor yang sangat ramai tiba-tiba ada yang menahan lenganku. Saat aku membalikan tubuhku dan ternyata ada panji dibelakangku.

" gimana tadi, aku kerenkan " ucap panji sambil memegang kerah seragamnya.

Aku pura-pura memnganggapnya tak bagus. " emm kayanya kamu kurang dikit deh ". Jawabku menjahilinnya

Panjipun memperlihatkan tapang melasnya. " Masa sih,emang apa yang ngebuat aku kurang dikit itu ". Tanya panji mengodaku.

" yang kurang itu adalah kepinteran kamu karna kamu mau aja di bohongin sama aku " ucapku ketawa puas karna aku berhasil membuatnya kebingungan.

Panjipun membalasku dengan kelitikan dibagian perutku,sehingga membuatku tak mampu untuk berbicara. Akupun memukul-mukul punggung panji karena aku sudah lelah, " ji udh ih malu ini ditengah lapang ". Ucapku berterikak kepada panji.

Akhirnya Panjipun menghentikannya. " liat deh banyak orang yang ngeliatin kita " ucap panji sambil menunduk dengan mata melirik kesemua sisi. " dalam hitungan ketiga kita harus lari dari lapang ini, 1 2 3 " Panji menarik tanganku menuju taman belakang sekolah.

Kami tertawa karena kelakuan konyol kami berdua tadi.
" bisa-bisanya ya kita ngelakuin tingkah kaya tadi ". Ucap panji sambil menatapku yang kecapean.

" kamu sih awalnya,jadikan aku malu diliatin temen-temen kamu ". Ucapku mengusap keringat u ang ada di wajahku.

Panjipun memegang pipiku sambil menatapku. " makasih ya kamu udah jadi penyemangat aku untuk hidup " ucapnya serius sekali.

" penyemangat hidup maksud kamu? " tanyaku mengidentifikasi.

Panji tak menjawab pertanyaanku lama sekali. Tiba-tiba aku kebelet pipis,memang perut yang tidak bisa diajak kompromi.

" ji aku kebelet nih,disini kamar mandi di mana" tanyaku sambil menahan tak kuat.

Panji menggelengkan kepalanya melihat tingkahku. " di ujung sana, mau aku anter " ucapnya genit.

" ih gak usah,aku bisa sendiri ". Jawabku melambaikan tangan menolak penawarannya.

Akupun berjalan melalui koridor, akhirnya aku menemukan toilet itu. Akupun masuk ketoilet. Saat aku bercermin di sebuah wastapel,tiba-tiba ada tiga anak perempuan yang gayanya kaya model setengah sih.
Mereka menghampiriku,  " oh ini pacar barunya panji " ucap salah satu dari mereka sambil memegang rambutku yang terurai.

" iya kamu siapa ya " ucapku berusaha sopan,karena aku baru mengenal mereka dan mencoba untuk menghargai mereka.

Mereka menatapku dengan jutek. " asal lo tau jangan mentang-mentang lo pacarny panji jadi lo seenaknya keluar masuk sekolahan ini,dan mesti lo ingit panji gak mungkin bisa ngelupain gue cinta pertamanya". Ucapnya sambil mendorong tubuhku dengan keras.

Mereka meninggalkanku aku kaget mendengar perkataan mereka terutama tentang cin ti a pertama panji. Rasanya tubuhku merasa lemas saat mendenger itu.

Siapakah cinta pertamanya Panji?
Mampukah indah menemukan misteri ini ?
Temukan jawabannya di part selanjutnya

Jangan lupa vote atau comment

Makasih 😉

love 2 heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang