Part 14

18 3 0
                                    

" dan tunggu aku bisa jelasin soal kemarin ".

Panji memanggilku namun tak aku hiraukan bahkan melihat mukanyapun aku sangat muak sekali.

Panji menarik tanganku. " dan tunggu aku mau jelasin, kamu marah soal kemarin ? " tanya panji sambil berusaha membalikan badanku karena aku tak mau berhadapan dengannya.

" gak ada yang harus lo jelasin gue udah tau lo jadiin gue pelampiasankan karena selama ini lo gak bisa move on dari laudia " ucapku nyaring.

" tapi lo salah paham dah " bentaknya.

Aku berusaha melepaskan tanganku dari genggaman panji,bukannya terlepas melainkan tangan panji menariku sampai tubuh panji memelukku dari belakang, saat ini mulutku tak mampu berbicara seperti orang bisu namun tetesan air matakulah yang mengutarakan semua kekecewaanku kepadanya.

Dengan bisikan terlontar sebuah kalimat dari bibirnya yang menempel di telingaku " i love you and that's the beginning and end of everyting "

Aku tau dia menangis dipundakku ka ya ena aku dapat merasakan tetesan air yang membasahi punda sebelah kiriku, namun aku tak dapat menghapusnya sekarang karena kesalahannya lah yang membuatku seperti ini.

Tiba-tiba ada seseorang yang menarik panji sehingga tubuhku tertarik dan memutar ternyata dia, iya dia laudia datang Dengan pakaian yang amat peminin " cup " bibirnya mendarat di pipi panji, apa ini perempuan itu mencium panji dihadapanku permainan apa lagi yang akan aku lihat.

Setelah orang yang kita cintai memperbaiki potongan-potongan cintanya yang rusak dan menerbangkannya sampai ke langit namu langsung dijatuhkan sekeras mungkin sehingga potongan itu kembali rusak bahkan tak mampu lagi untuk di perbaiki seperti halnya hatiku.

oh jadi ini yang mau lo jelasin gitu " aku menepuk kedua tanganku Dengan keras menandakan kekecewaan. " surprise lo sukses banget buat hati gue sakit ". sambungku dengan emosi yang begitu besar.

" gue cinta sama lo dah,please ngertiin gue "

" lo gila apa gak waras, gue gak mau ngasih cinta gue sama orang yang gak punya perasaan,kita putus.  "

" lo gak malu apa diliatin sama siswa yang ada disini " celetuk laudia dengan nada jutek sambil mengerintilkan rambutnya.

" biarin biar semua orang tau kalo cowo yang dipinggir lo itu udah nyakitin gue "

Hatiku sangat sakit sekali apa mungkin hatiku kembali sakit seperti dulu,seperti mama dan papa bicarakan padaku. Aku langsung berlari dari panji dan laudia tanpa memperhatikan setiap langkahku. " bruk " aku menabrak seorang yang tak lain adalah dimas.

" dah lo kenapa "

Aku tak dapat menjawabnya dan langsung berlari menuju parkiran kutinggalkn tasku dikelas beruntung kunci mobil aku simpan di saku seragamku. Mobilku sudah membelah ramainya ibu kota dengan kecepatan penuh tak peduli resiko yang akan ku dapatkan.

***

Aku terdiam di kamar pikiranku amat kacau, saat ini tetesan air matalah yang menemaniku di malam yang amat sunyi ini,segalanya berawal dari kebodohanku sendiri yang mempercayainya masuk kedalam hatiku dengan waktu yang amat singkat.

Saat ini satu hal yang tak mungkin kulupakan tentang kamu adalah saat kau hadir dalam hidupku untuk ada bersama keyakinan yang kau berikan padaku sebelum engkau merusaknya dengan sikap yang kau buat.

Tok- tok-tok

Suara ketukan pintu membuatku untuk menghentikan kesedihanku yang begitu larut dalam setiap saraf otakku.

" dah lo gak papa kan? " tanya sella berdiri dibalik pintu.

" gue gak papa ko sel, cuma gak enak hati aja "

" Setelah gue denger tadi soal lo sama panji dari dimas gue khawatir banget " ucap sella sambil duduk di ranjangku. " apa lagi lo pergi gitu aja dari sekolah tanpa ngambil tas lo ini " sambung sella sambil memberikan tasku.

" tanks ya udah jadi sahabat terbaik gue "

Kamu terhanyut dalam pelukan satu sama lain tanpa sengaja aku menetes air mataku di pipiku,suasana menjadi hening tanpa kata.

Dialog pertama ku mulai melepas keheningan suasana saat ini. " udah ah ko lo jadi mellow kaya gini, Suara nangis lo kaya kucikng bengek tau " ucapku sambil melepaskan pelukan sella.

" ih lo bisa-bisanya ya ngatain gue "

Sella mengejarku dengan membawa guling,kayaknya malam ini bakal jadi perang dunia ke tujuh di rumahku. Aku sudah siap dengan bantalku " bukk" saling pukulpun terjadi rasanya aku sangat senang bisa bercanda lagi dengan sella.

" heh ko gak ngajak-ngajak gue sih "

Ternyata sedari tadi dimas sudah ada namun ia ke kamar mandi dulu katanya sih ada panggilan alam,ih jorok.

" kenpa pada diem "

Aku dan sella saling bertatapan saling mengasih kode. Sella menjetikan jarinya di belakang punggungnya 1-2-3,kamu berlari menuju dimas yang sedang kebingungan. Kami langsung menyerbunya dengan kelitikan sehingga dimas tak dapat berbuat apa-apa.

Saat inilah aku mendapatkan rasa bahagia dari kedua sahabatku ini walau luka hati dari panji belum bisa aku obati dan mungkin bahkan tidak dapat di obati.

Disisi lain seorang pria dengan pakaian coklat dan setangkai bunga mawar merah sedang berdiri di halman depan rumah indah.

" dah andai kamu tau tentang semua ini pasti kamu akan mengerti dengan apa yang telah aku buat padamu " ucap panji

Panji hanya bisa menghembuskan setiap nafas leganya melihat indah yang telah tersenyum kembali,walau angin malam telah menusuk kulitnya namun dengan melihat indah angin malam ini bagaikan mentari pagi yang memberi kehangatan di setiap nafas yang di hasilkan dari jantungnya.

Sebelum jantung ini berhenti berdetak,sebelum nafas ini berhenti untuk seketika, aku hanya ingin pastikan bahwa aku sangat menyayangimu.

Jangan lupa vote ya

Makasih 😊


love 2 heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang