"Lolyta! Lolyta! Ayo 'Putri Tidur' bangun!!!"
Suara-suara bising di sekitar ku tak menghalangiku untuk membuka mata begitu saja.
"Ayo bangun 'Putri Tidur' masak iya sih kamu mau nginap di pesawat ini?"
Suara wanita itu terus mengangguku. Tanpa kenal lelah dia terus menepuk-nepuk bahu ku.
"Udah tinggalin aja dah! Dia mungkin mau tinggal di sini." Ujar seseorang laki-laki yang membuat ingin menjitak kepalanya.
"Leo,jangan bilang begitu! Masak adik mu di tinggal disini." Ujar seorang wanita yang terdengar dewasa.
"Terus,gimana nih ibu? Lolyta ngak kunjung bangun. Apakah kita gendong saja dia?"
"Gendong? Ide bagus sih. Tapi kakak yang gendong ya." Ujar laki-laki yang baru aku sadari adalah Kak Leo.
"Kamu yang gendong Leo! Kamu juga kakaknya. Lagian kamu itu laki-laki! Masak gendong adik cewek ngak mau!"
"Hedeh,iya deh iya -_-."
Mendengar ribut-ribut yang sudah semakin parah. Akupun membuka sedikit mata ku. Aku melihat Kak Violin dan Kak Leo sedang berdebat. Ayah yang sedang membawa barang dan ibu yang berusaha menenangkan perdebatan kedua kakakku.
"Lolyta,kamu sudah bangun. Apakah kamu tidur nyenyak nak?" Ujar ibu yang sadar aku sudah membuka mata.
"Hmph..."
Aku yang masih setengah sadar hanya menggeliat hendak tidur lagi.
"Ayo 'Putri Tidur' masak mau tidur lagi. Bangun-bangun! Sudah lebih dari 10 kali aku bangunin kamu!"
Kak Violin dengan pantang menyerah kembali menarikku hingga membuat ku kesal dan tak ingin tidur lagi.
"Aduh iya Kak! Bentar napa! Memangnya kita sudah sampai ya?" Ujar ku sambil menggosok mata.
"Iya,udah dari tadi. Ayok,kita ditungguin tuh!"
Aku pun berusaha bangkit sambil sesekali sempoyongan.
"Ayok nak kita segera turun. Klien kita sudah menunggu di bandara." Ujar ayah yang duluan berjalan.
Kami yang ada di belakang segera menyusul ayah. Kami pun segera keluar dari pesawat.
.
.
.
.
Setelah pengurusan tiket,visa dan pasport yang cukup melelahkan akhirnya kami sampai di pintu keluar. Di Bandara Internasional Schiphol,Belanda.Di sana kami melihat banyak orang sedang melihat banyak orang memegang kertas atau papan bertuliskan nama orang yang berbeda.
Ayah dan ibu terlihat tengah mengamati satu persatu dari banyaknya orang yang memegang kertas.
"Itu mereka disana! Ayo!" Ujar Ayah yang menuntun kami menuju salah satu orang.
Perlahan tapi pasti aku melihat seorang laki-laki dan dua orang perempuan yang sepertinya satu keluarga. Sedang memegang kertas besar bertuliskan 'Welcome Stuerd Family'.
"Hallo,keluarga Stuerd ya? Anda pasti Johan Stuerd kan?"
Seorang laki-laki paruh baya langsung menyambut ayah dengan menyalami tangannya.
"Ya,anda pasti Mr. Collin dan Mrs. Collin?"
"Iya benar. Saya dan istri saya. Dan perkenalkan ini putri saya. Chiara Sara Collin,anda bisa memanggilnya Chia."
Laki-laki yang terlihat sedikit lebih tua itu memperkenalkan putrinya. Seorang gadis seusia Kak Leo,berkulit putih,tinggi dan berambut peach di kuncir dua.
Gadis itu tengah tersenyum ramah ke arah kami. Terlihat manis juga dengan lesung pipinya.
"Hallo Chia. Pernahkan saya Mr dan Mrs Stuerd. Dan ini anak-anak kami,Violin dan Leo dan Lolyta." Ujar Ayah memperkenalkan kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/83608566-288-k989109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I am free
MaceraCerita ini berasal dari email lama yang karena kesalahan teknis hank. Dear Diary... . . . Hai,senang bisa berkenalan dengan kalian semuanya.... Nama ku Lolyta seorang gadis dengan kehidupan 'normal' yang tinggal di kediaman,pinggiran kota Madrid. Y...