Unknown Party

170 13 31
                                    

Hari ini hari pertama aku masuk sekolah. Yea,rasanya menyenangkan dan canggung saat hari bertemu dengan teman-teman baru.

Tapi,ketika aku renungi lagi. Tetap saja,aku tak akan bisa melupakan teman-temanku yang berharga di Spanyol. Kemarin aku sudah menghubungi Riana.

Mendengar kabar aku berhasil sampai tujuan dengan selamat,dia sangat senang. Aku sengaja tak menceritakan kericuhan yang menyebabkanku terluka kepada Riana.

Aku tak mau dia dan teman-temanku yang lain khawatir. Riana juga berkata jika liburan nanti dia ingin mengunjungiku di Belanda. Dan tentu saja aku sangat senang akan hal itu.

Ya,saat ini aku sudah memasuki gerbang sekolah. Di tahun ajaran baru ini langkah kaki ku mengiringi semangatku dalam menggapai cita-cita.

Sekilas aku dan Kak Leo melihat beberapa anak menetap ke arah kami. Tatapan mata mereka bervariasi seperti bunga di taman.

Ada yang menatap datar,hangat sampai merendahkan. Ada pula meraka yang berbisik-bisik.

Aku dan Kak Leo pun masuk ke ruang kepala sekolah untuk mengetahui kelas kami.

"Permisi Pak hallo selamat pagi. Saya Leo Stuerd dan adik saya Lolyta Stuerd. Kami murid pindahan baru di sekolah ini."

"Oh kalian murid baru itu ya. Mari silahkan duduk dulu. Perkenalkan nama saya Thomson De Galvan,kepala sekolah di sini. Saya harap kalian bisa senang belajar di sekolah ini." Ujar Mr. Thomson dengan ramah.

"Baiklah Pak, terima kasih atas sambutan hangatnya." Ujar kami serentak.

Lalu masuklah kedua orang guru kedalam ruangan dan menuntun kami menuju kelas. Aku dan Kak Leo segera berpisah.

"Ini dia Lolyta. Kelas mu,saya adalah wakil kelas mu. Nama saya Ursula Emily."

Bu Ursula segera menuntunku masuk ke kelas. Terlihat murid-murid melihat kearah ku. Seketika aku menjadi pusat perhatian di kelas ini.

"Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan nak perkenalkan dirimu."

"Hallo semua perkenalkan nama ku Lolyta Stuerd. Aku baru pindah dari Spanyol karena pekerjaan orang tuaku."

Dengan senyum termanis aku menatap satu persatu teman teman baruku. Tiba-tiba salah satu siswi mengangkat tangannya. Dia bertanya...

"Bolehkah aku memintamu untuk menulis namamu di papan? Aku penasaran bagaimana seperti apa ejaannya. Dan oh ya,nama ku Magdalena Cecilia salam kenal!"

Mendengar pernyataan gadis cantik berambut merah kecoklatan itu. Aku pun dengan mantap menulis kan nama ku di papan tulis.

"Lolyta--Stuerd? Tunggu,Stuerd? S-t-u-e-r-d. Apakah aku tidak salah baca. Bukannya yang benar Stuart ya?" Ujar Magdalena dengan tatapan sinis.

Dengan menarik napas panjang aku pun menjalankan alasannya. Dengan penuh kesabaran.

"Jadi begini,aku pernah diberitahu ibuku. Bahwa dahulu memang tulisan asli Stuerd adalah Stuart. Tapi saat Stuerd 1 menulis nama Stuart,terjadi kesalahan penulisan. Hingga akhirnya nama Stuerd lah yang dipakai sampai sekarang."

Mendengar penjelasanku hampir seisi kelas tertawa mendengarnya. Termasuk gadis yang bernama Magdalena itu.

"Anak-anak tidak boleh begitu. Jangan menertawakan nama orang lain. Walaupun aneh,tapi nama itu masih memiliki arti." Ujar Bu Ursula menenangkan seisi kelas.

"Kesalahan penulisan,yang benar saja? Tapi,oke deh~. Aku harap kamu bisa menjadi teman kami. Dan pribadimu... 'Tidak seaneh namanya'."

Mendengar perkataan dan tatapan sinis dari Magdalena membuatku hanya bisa menghela napas panjang. Sabar,Lolyta sabar. Awal masuk sekolah jangan bikin ribut -_-.

I am freeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang